2 bulan

3.8K 106 12
                                    

Semenjak kepergian wanita itu, Riyo selalu tidak semangat, biasanya ketika ia bekerja selalu ada yang menyapanya dengan senyuman yang hangat, walaupun terkadang ia mengabaikan senyuman itu, bisanya ada yang mengurus pakaiannya , mulai dari ujung rambutnya sampai ujung kakinya. Selalu saja perempuan yang tak ia dambakan menyiapkan kebutuhannya.

Riyo kali ini seperti orang gila , ya bagaimana tidak selama ini ia tak pernah menyadari kalau ia sebenarnya sudah mulai jatuh cinta kepada sesosok perempuan yang tak ia dambakan itu, siang malam ia memikirkan wanita itu, wajah cantiknya, senyumnya, tawanya, suaranya, semuanya ia rindu pada wanita yang sudah 2 bukan meninggalkannya entah kemana ia sekarang.  Ia berharap ia akan menemui wanita itu Nantinya.

***

Riyo POV

Sudah 2 bulan ia pergi meninggalkan rumah dan aku, itu semua gara-gara di Paris itu. Aku menyesal sudah menamparnya dan juga sudah melukainya.

Di samping meja kerjaku sekarang telah berada sesosok wanita yang bisa aku bilang dulu aku sangat mencintainya, tapi semenjak wanitaku yang sudah sah menjadi istriku pergi perasaanku tiba-tiba hampa, kosong berasa separuh nyawaku hilang di telan bumi, sekarang wanita itu susah aku temukan.

"Riyo, nanti kita makan siang bareng ya?" Sambil memeluk leherku dari belakang.

"Hmm"

"Riyo habis ini kamu gak ada jam kan?" Tanya Icha

"Hmm"

"Ih.. Riyo dari tadi ham Hem ham Hem aja.."kesal Icha.

"Icha tolong mengerti aku ini lagi kerja, kamu mengganggu konsentrasi aku saja.." jawabku marah

"Lah selama ini aku sama kamu gak pernah tuh kamu bilang aku mengganggu konsentrasi kamu, tapi kok sekarang malah ngomong gitu sih? Kamu kenapa?" Kesal Icha

"Tolong Icha aku lagi kerja.. jangan ganggu aku"

"Kamu udah gak sayang sama aku lagi ya? Kamu jahat"

"Hei.. aku sayang kok sama kamu cuman aku lagi banyak fikiran jadi sekarang kamu pulang dulu gih, nanti malam aku jemput buat makan malam ya"

Dan tiba-tiba saja pintu ruangan kerjaku langsung di buka oleh kedua orang tuaku.

"Oh.. bagus kamu ya Riyo, selama istri kamu tidak ada kamu masih berhubungan dengan wanita ini?!!!" Amarah papa memuncak.

"Tega kamu Riyo, menantu kesayangan mama tidak kamu cari, kamu malah bermain dengannya? Dan kau wanita jalang. Kau tidak malu apa mendekati suami orang?" Kata mama sambil menunjuk Icha

"Maaf mama, mama jangan bicara seperti itu toh aku sebentar lagi mau jadi menantu mama, mas Riyo sudah janji kepada saya akan menceraikan menantu mama dan akan menikahi saya." Jawab Icha

Tak di sangka ia berbicara seperti itu di depan kedua orang tuaku membuat aku muak melihatnya.

"Kau riyooo!! Berani-beraninya kau.. jika kau belum menemukan istrimu itu papa jamin kamu tidak akan bisa hidup seperti ini lagi.. dan kau jalang kau pergi dari sini atau hidup kau tak akan tenang.." amarah papa mulai memuncak

"Papah kok ngomong gitu. Aku ini kan—"

"Icha pergi sekarang"

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang