dingin

3.3K 57 4
                                    

Author pov

Hari demi hari dilalui oleh Anita dengan suasana dingin, canggung dan juga terkadang panas. membuat hubungan antara dua anak manusia ini semakin renggang. Tetapi ia Anita sebagai seorang istri tak mau membiarkan rumah tangga nya semakin renggang.

Setiap hari Anita selalu menyiapkan perlengkapan kerja suaminya, dari bangun tidur, sarapan, mandi, baju, dari ujung kaki sampai ujung rambut ia siapkan hanya untuk suaminya. Tapi, apa yang ia dapatkan? Tatapan dingin, kata-kata yang datar dan terkadang pedas. Membuat Anita terkadang patah semangat untuk melanjutkan pernikahan mereka. Sudah sekitar 6 bulan sudah pernikahannya.. 6 bulan sudah kejadian itu berlalu.

Tetapi, ia tetap masih di perlakukan layaknya bukan seorang istri oleh suaminya.

***

Anita pov

6 bulan sudah kejadian itu berlalu, sekarang usia pernikahan kami sudah menginjak 6 bulan. Semenjak kejadian itu, mas Riyo jadi jarang bicara kepadaku, terkadang ia masih pulang larut malam, dan terkadang pernah tidak pulang selama 3 hari.

Hari ini aktivitas pagiku adalah menyiapkan pakaian perlengkapan suamiku dan juga sarapannya. Pertama aku harus membangunkannya. Walaupun terkadang tanganku yang aku gunakan untuk membangunkannya ditepis olehnya. Aku harus tetap sabar dengan semua ini. Aku harus bisa mempertahankan rumah tanggaku.

"Mas...Mas.. ayo bangun mas.. udah pagi ini... Kita berangkat kekantor bareng" ku bangunkannya dengan lembut.

"Mas.. ayo bangun.. nanti telat Lo mas" kembali aku membangunkannya dengan belaian lembut di rambutnya.

Tiba-tiba saja tanganku langsung ditepis dengan kasar olehnya.

"Apaan sih.. sana ganggu aja.. kamu kalau mau pergi kantor pergi aja sendiri.." jawabnya ketus dan langsung mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Aku hanya bisa mengurut dada dan juga beristighfar.

"Ya Allah sabar kan hamba.. maafkan suami hamba.."

Hanya doa itu yang bisa aku ucapkan dalam hati. Aku segera memilihkan baju kerjanya, pilihanku jatuh pada kemeja yang berwarna biru dan celana yang berwarna hitam serta dasi hitam. Aku sudah membayangkan betapa gagahnya suamiku memakai pakaian yang aku pilihkan.

Setelah itu suamiku telah keluar dari kamar mandi, aku segera menghampirinya dan memberikan pakaian yang aku pilihkan kepadanya. Tapi apa yang aku dapatkan? Sama saja seperti selama ini. Ia mengabaikan ku dan berjalan melewati ku.

"Mas.. pakai baju ini ya? Aku udah pilihkan untuk kamu.." bujukku pelan.

Dia hanya diam, dia memilih sendiri bajunya dan memakainya.
"Hmm.... Sini mas aku bantu.. biar aku kancing sama pakaikan dasi ya?" Ucapku sambil berjalan maju ke depan. Tapi dia mundur selangkah saat aku maju menuju dirinya.

"Aku bisa sendiri.. aku gak mau Dasiku kotor oleh tangan kotor wanita seperti kamu. Sok suci, sok bersih.."

"Ya allah tambahkan hati hamba menghadapi suami hamba"doa ku dalam hati.

Aku segera turun kebawah dan menyiapkan sarapan pagi. Saat itu juga aku mendengar deru langkah kaki yang turun dari tangga menuju bawah. Aku melihat suamiku dengan baju yang membuatnya tampan serta dasi yang ia kenakan. Ia kelihatan wow.. saat jasnya ia Sangkutkan di bahunya.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang