celah

1.8K 53 0
                                    

Seperti biasa Riyo akan melampiaskan nafsunya bersama wanita bayaran yang iya sukai. Entah setan apa yang berada di kepala Riyo saat ini, ia tergoda dengan bujukan rayuan setan yang membuatnya sesat seperti saat ini.

Malam ini Riyo pulang agak malam sekitar jam 12 malam ia baru pulang, sedangkan orang di rumah, mamanya menantinya pulang.

"Ya Allah... Kemana anak ini? Udah jam 12 belum juga pulang..." Kata Tante Ika khawatir.

"Mah.. udah la biarin aja anak itu.. diakan susah di atur.. udah lah ma..."kata Bram

Ketika kedua orang tua Riyo beranjak dari ruang tamu, pintu rumah dibuka oleh asisten rumah tangganya. Dan terlihat putra sulungnya masuk ke dalam rumah.

"Ya Allah Riyo... Kamu kemana aja sih? Mama khawatir tau.. tunggu! Kamu bau parfum cewek.. kamu main sama cewek ya?" Kata ika mama Riyo.

"Ih Mama.. udah deh aku capek aku mau tidur ..."kata Riyo beranjak meninggalkan orang tuanya.

"Papa.. sejak kapan dia kayak gini pa? Aku gak pernah ngajarin dia buat berzina gini pa..."tangis mama Riyo pecah.

"Papa gak tahu juga ma.. anak itu gak bisa di bilangin... Kita pasrah saja lah ma.. kita coba Carikan pasangan untuk dia... Pasangan yang bisa membuat dia berubah..."usul papa Riyo.

Hanya kesedihan yang melanda di keluarga Riyo, Riyo yang dulu telah berubah semenjak iya mengenal dunia luar bersama teman-temannya. Hal itu membuat kedua orang tuanya menangis sedih karena melihat perilaku anaknya yang mulai liar.

*Anita POV

Hari ini adalah hari Jumat, menurutku hari ini adalah hari yang penuh berkah dan Rahmat dari Allah SWT.

"Pagi sayang..." Sapa mama

"Pagi juga mama..." Sambil mencium pipi mama.

"Pagi cantik..." Kata papa

"Pagi juga papa..." Memeluk dan mencium papa.

Hari ini terasa sangat bahagia, mungkin karena ada sesuatu yang sedang melanda hatiku ini.

"Sayang hari ini kayaknya kamu ceria banget ya? Ada apa sih?"tanya papa di meja makan.

"Gak ada.. perasaan seperti biasa aja kok pa.."jawabku

"Hmmm yaudah papa kira kamu senang gini ada sesuatu atau ada seseorang yang mau ngelamar kamu? Wah papa gak sabar deh.." goda papa.

"Papa.. coba kalau ngomong di tahan liat wajah nya Anita jadi murung.." kata mama.

Memang kalau aku di singgung masalah jodoh aku merasa sedih, teringat dengan masalalu. Teringat pernikahan yang tak jadi itu, jika calon suamiku tidak kecelakaan dan meninggal pasti kami sudah menikah dan mungkin aku sedang mengandung anak kami. Tapi, itu hanyalah hayalan ku saja. Siapa yang bisa menghindar dari kematian. Semuanya aku serahkan kepada sang pencipta.

"Ehm.. maaf sayang papa gak bermaksud menyinggung itu nak.." kata papa

"Gak papa kok pa.. aku ngerti kok.. di umur aku yang mulai dewasa ini, udah seharusnya aku menikah dan memberikan mama dan papa cucu.."

"Sudah sayang jangan di fikirkan ya nak? Nanti jodohkamu datang sendiri kok nak.. udah ayo habisin kamu berangkat.." kata mama lembut.

"Mama.. aku udahan aja makanannya.. aku gak nafsu.. aku langsung ke kantor aja .. assalamualaikum..." Pamitku ke Mama dan papa.

Hari ini sengaja aku membawa mobil sendiri, karena aku ingin membawa mobil sendiri saja. Selama di perjalanan aku masih membayangkan ucapan papa. Rasanya seperti ditusuk benda tajam, sakit.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang