Asrama?

7.2K 506 70
                                    

-Hoshi version-

Waktu itu adalah hari minggu dimana hoshi biasa menghabiskan waktunya untuk bersantai dirumah, hingga ayah hoshi datang dan langsung duduk disebelah hoshi yang sedang menonton tv.

"Sipit" Panggil ayah hoshi.

"Ayah, anak sendiri dibilang sipit" Keluh hoshi.

"Ada apa sih yah?" Tanya hoshi

"Kamu tau kan ayah sayang banget sama kamu?"

"Ya taulah yah. Kenapa emangnya?"

"Kalau gitu kamu mau nurutin apa kata ayah kan?"

"Hoshi kan selalu nurutin apa kata ayah"

"Kamu masuk sekolah Idol96 ya?"

Hoshi yang tadinya fokus pada tanyangan di TV pun menoleh pada ayahnya.

"Ha?  Gak mau ah yah. Ayah tau kan disana itu mesti tinggal diasrama. Hoshi tuh masih mau bebas"

"Katanya kamu sayang ayah?" Lirih sang ayah.

"Ya tapi kan gak masuk asrama juga kali"

"Ayah tuh cuman mau yang terbaik bagi kamu"

"Iya iya hoshi mau"

Hoshi pun melanjutkan ritual menontonnya sebelum ia melihat ayahnya bangkit dari sofa.

"Ya sudah sekarang siap siap kita berangkat" Ucap ayahnya, membuat hoshi berusaha membulatkan matanya.

"Hah?  Sekarang?"

"Ayah tuh kebiasaan deh. Bilang dulu kek dari jauh jauh hari. Ini hari H baru bilang" Keluh hoshi sambil berjalan menuju kamarnya untuk membereskan barang barang.

-Chungha & Doyoung Version-

Dihari minggu adalah hari akurnya chungha dan doyoung. Seperti sekarang ini mereka baru selesai dari acara car free day bersama.

Chungha yang bosan menyempatkan diri mampir ke rumah doyoung.

"Kalian ngamen lagi?" Tanya ibu doyoung saat melihat anaknya bersama anak tetangganya duduk di sofa ruang tamu.

"Hehe iya bu." Jawab chungha sambil mengeluarkan dompet ngamennya alias plastik berisi recehan uang.

Mereka ngamen sebenarnya bukan untuk mencari uang, namun hanya untuk mengasah kemampuan bernyanyi. Tapi kalau ada yang ngasih uang, rejeki gak boleh di tolak kan?

"Yah ini kan terakhir. Besok besok juga gak bisa, kan udah mulai tinggal di asrama." Ucap doyoung kepada ibunya.

"Kalian udah siap siap kan?  Doyoung nanti berangkat sama keluarga chungha ya. Ibu gak bisa anterin" Ujar ibu doyoung sambil mengambil tasnya dan menuju pintu sepertinya sedang ada urusan.

"Ingat! Yang akur sama chungha. Jagain chunghanya"

"Huh iya iya."

Setelah kepergian ibu doyoung, merekapun melanjutkan aktivitas menghitung recehan.

"Duyung, nanti lo kan numpang mobil gue, sekarang mending lo ke rumah gue" Celetuk chungha.

"Ngapain?"

"Ya angkatin barang beserta koper gue lah"

"Eh curut! Emangnya gue pembantu lo hah?"

"Enak aja curut! Gue itu hamster ya. Dasar dugong lo"

"Heh! Gue duyung bukan dugong. Kurus begini lu bilang dugong"

"Suka suka gue lah!"

Saat sedang asik bertengkar. Terdengar teriakan dari arah luar rumah doyoung.

"Chungha, doyoung. Cepat siap siap. Kita berangkat ke asrama sekarang" Teriak mama chungha.

"Ayo dugong!" Ajak chungha langsung menarik tangan doyoung.

"sebentar kek. Gue mau ambil barang gue"  Balas doyoung sambil menarik tangannya agar terlepas dari pegangan chungha.

"Mending lo bantu gue. Biar sekali jalan. Nanti pas barang barang lo juga gitu" Tawar doyoung saat ia akan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Hah repotin aja lo bisanya" Keluh chungha namun tetap mengikuti doyoung.

"Baru juga lo gue suruh"

-Jennie version-

"Harus banget apa pi jennie masuk asrama?" Tanya jennie.

Kini Jennie berada di dalam mobil menuju asrama bersama papi dan maminya.

"Iya. Papi itu mau kamu jadi disiplin. Gak pergi terus sama teman teman kamu itu" Balas papi

"Ayolah pi. Gak gaul banget sih. Aku kan cuman main" Keluh Jennie.

"Mami, bantuin jennie dong" Pinta jennie dengan suara yang dibuat semanja mungkin.

"Sudah nanggung. Itu gerbangnya sudah terlihat" Ucap mami membuat jennie memanyunkan bibirnya.

-Ten version-

"Ten, udah ada temennya belum?"

"Belum. Udah sih lo sabar dulu"

"Abang lo ini mau istirahat ya"

"Ya sebentar lagi bang. Ten takut sendirian"

"Ih geli gue."

-Momo & Sana version-

*Dikarenakan menggunakan bahasa jepang, untuk versi ini tidak tersedia di wilayah anda*

-Jun & Yanan version-

Jun dan yanan sudah diperjalanan menuju asrama menggunakan mobil. Mereka hanya diam saja. Jadi tidak ada percakapan sama sekali.  Mohon pengertiannya.

-Changgu Version-

"Changgu, kamu gak bawa apa apa?" Tanya mom

"Changgu capek mom bawa koper. Berat banget."

"Terus kopermu mana?"

"Tadi changgu tinggal dikamar"

Alhasil changgu yang sudah di gerbang asrama harus kembali pulang ke rumahnya.
-Yerin & Joy Version-

Yerin dan Joy sebenarnya sudah sampai di asrama. Tapi pas tau orangtuanya udah pergi, mereka juga ikut pergi menuju mall terdekat dan meninggalkan koper mereka didepan asrama.

-Wonwoo & Youngjae version-

Yang satu asik main game dan yang satu asik baca buku diperjalanan menuju asrama.

-Sejeong & Jeongyeon Version-

"Woy jeongyeon, cepet lu keluar"

Sejeong, tetangga jeongyeon kini tengah teriak teriak didepan pagar rumah jeongyeon.

"Berisik banget sih lo. Gue lagi catok rambut"

"Ha?  Apaan yang dicatok dah? Buru napa. Gue udah gak sabar mau ketemu cewek cewek cantik"

"Otak lo cewek mulu sih" Ucap jeongyeon sambil membawa kopernya keluar rumah.

"Iyalah. Mata gue sepet kali liatnya cewek jadi jadian kayak elo mulu"

"Heh awas ya kalau gue manjangin rambut terus jadi cantik dan lo godain gue"

"Gak akan jeong."

-Woozi version-

"Tolong, jangan, ganggu, gue" - Woozi

-Soobin & Bona Version-

"Bona nanti tenang aja ya. Kalau ada yang nakalin bona, biar soobin yang urusin"

Soobin dan Bona sudah bersahabat sejak kecil. Entah kenapa mereka bisa akrab padahal yang satu cerewet banget dan yang satu lagi pendiam.

Seperti saat diperjalanan seperti ini. Soobin sibuk berbicara sendiri dan bona seperti biasa, hanya menunjukkan senyum angelnya.

96 Kids✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang