Paris - the chainsmokers•••
Matahari di ujung cakrawala bergerak pelan meninggalkan dunia. Semburat merah terlukiskan indah di langit Kali ini. Gradasi warna yang sungguh menyejukan mata, antara merah, orange, putih dan kuning yang bernama senja.
memuji ciptaan Allah tiada henti.
Mentari masih berada di sekolah untuk menyelesaikan tugasnya yang harus diselesaikan. Sekarang sekitar pukul 17.30. Mentari harus segera pulang sebelum malam benar-benar tiba.
Sekolah Sudah sepi hanya tinggal Mobil milik kepsek dan beberapa motor milik para guru.
Bintang sudah pulang Dari jam bubar sekolah yaitu jam 16.00
Mentari terus menunduk sambil berjalan. Ia segera teringat oleh desas-desus urban legend di sekolah ini yang cukup membuat bulu kuduk berdiri.
Tiba tiba...
Brukkk!!!
Mentari menabrak sesuatu Yang keluar Dari ruang kepsek. Ralat lebih tepatnya seseorang.
"Jalan pake mata dong," ujar nya.
Syukurlah barusan manusia dan bukan makhluk astral yang tadi gue pikirin. Batin Mentari.
"Jalan pake kaki kali, sekolah di mana lo? Dimana-mana kaki itu buat jalan. Dan mata itu untuk melihat bukan untuk berjalan," ucap Mentari sarkastis dengan senyum miring yang tercetak jelas di wajahnya. Cowo itu tersenyum.
Sumpah! Siapapun yang melihatnya pasti akan meleleh! Kecuali Mentari. Hehe karena menurut Mentari senyum termanis adalah senyum kepunyaan Bintang.
Cowo itupun berlalu menuju parkiran dan melesat dengan motornya.
"Kicep kan tuh cowo," Mentari menyeringai.
Mentari langsung melanjutkan perjalanannya menuju halte karena ka Windy sedang menunggunya disana.
•••
Sinar matahari bergerak pelan menembus tirai dan jatuh tepat di pelupuk mata Mentari. Mentari mengerjapkan matanya beberapa kali guna beradaptasi dengan sinar yang begitu menyilaukan mata.
Dilihatnya jam berbentuk kepala kelinci yang berada di atas nakas. Sudah jam 08.00. Mentari segera berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontai.
Setelah selesai gosok Gigi dan mencuci mukanya ia langsung duduk di depan TV dan menonton acara kartun kesukaannya.
Hari ini akhir pekan. Hari dimana Mentari mengistirahatkan otak nya. Dan bersantai sejenak melupakan segala tugas yang merengek minta diselesaikan.
"Makan dulu ni Tar," ucap mama Dari dapur dengan sedikit berteriak.
Mentari beranjak Dari duduknya menuju meja makan. "HP lo mana Tar?" Tanya windy dengan makanan yang masih penuh di dalam mulut. "Di kamar," jawabnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Bintang
Teen FictionPernahkah, ada seseorang yang bermimpi melihat Mentari dan Bintang berdampingan? Ada, itu aku. Aku bodoh? Ya memang, karena mengharapkan sesuatu yang hampir mustahil! ©copyright 2017, AstronomGirl.