Close - westlife•••
Mentari dan Bintang sedang duduk bersama di taman dekat rumah. Bintang masih terlihat shock karena belalang tadi, sedangkan Mentari masih tersenyum akibat melihat ekspresi Bintang, sangat lucu!
"Gue ga sangka loh Tar, gue kira lo udah lupain gue." Ucap Bintang sambil memakan kue yang Mentari bawa tadi.
"Gue gak akan lupain lo Kali," ucap Mentari sambil terkekeh.
Gimana mau lupain? Gue cinta sama lo Tang, dan akan terus begitu, mungkin.
"Maafin gue ya soal belalang tadi, hehe,"
"Gak."
"Ya elah parah banget lo!" Protes Mentari.
"Kalo tadi gue jantungan gimana?"
"Ya gak akan lah anjer, yakali cuma gara-gara belalang aja sampe jantungan,"
"Bisa aja,"
"Iya deh maap, maap. Lagian gue gak tau mau kasih apa lagi ke elo,"
Bintang mengambil benda berbentuk persegi panjang di dalam saku celananya. Sebuah ponsel.
"Selfie Tar," ajaknya. "Weh photo ama gue mahal om!"
"Kenang-kenangan elah!"
"Iya-iya cerewet lo kayak emak-emak lagi PMS."
"Udah gece gue sibuk!"
Mereka pun berphoto ria. Setelah itu Bintang sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Mentari sibuk memperhatikan langit yang sudah berubah warna menjadi merah. Senja datang, Mentari sangat suka saat-saat seperti ini.
"Udah masuk belom?" Tanya Bintang. "Apa?" Tanya Mentari bingung. "Foto, tadi gue kirim lewat Line."
Mentari segera mengecheck ponsel miliknya. Dan di kolom chat antara Mentari dan Bintang sudah terdapat photo-photo Yang beberapa saat lalu mereka ambil.
"Ya udah ayo pulang, udah mau maghrib,"
"Oh iya besok gue jemput ya?" Lanjut Bintang. Mentari menganggukan kepalanya. "Mau kemana? Kan libur," tanya Mentari. "Ngapain aja deh, gue bete dirumah,"
"Sip."
Ah senangnya! Setelah beberapa lama hubungan mereka renggang kini kembali seperti sedia kala, semoga akan selalu begini.
•••
Hari ini adalah hari pertama try out untuk anak Kelas dua belas SMA Bina Bangsa, dan hasilnya pun anak Kelas sepuluh dan sebelas belajar dirumah. Tapi untuk Bintang ia sama sekali tidak belajar dirumah, bahkan sampai sekarang ia belum bangun Dari tidurnya.
Sedangkan Mentari sedang menonton kartun di kamarnya dalam keadaan belum mandi.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk kamar Mentari! Mentari pun berjalan untuk membukanya. "Kenapa Ma?"
"Itu ada teman kamu dibawah,"
"Siapa?"
"Itu kalo gak salah, nama nya Dylan,"
HA?
Buat apa kak Dylan datang kerumah? Bukannya dia sedang try out.
Mentari bergegas menuruni tangga, lalu membuka pintu dan mendapati seorang remaja berpakaian putih Abu-abu. Baju nya dimasukan, pakai dasi dengan rapi. Benarkan ini Dylan? Tampak berbeda.
"Kak Dylan?"
Dylan membakikan badannya dan mini berhadapan dengan Mentari. "Harusnya kan kaka ke sekolah, ada try out kan?"
"Iya, masuknya nanti jam setengah delapan, masih ada waktu dua puluh menit lagi."
"Oh, gue kira!" Mentari terkekeh. "Oh iya kakak mau ngapain kesini?"
"Gue rindu Tar,"
"Sama?"
"Sama lo lah, masa sama Bu Megan,"
Mentari tertawa."Doain gue ya?" Pinta Dylan. "Tanpa kakak minta gue udah doain kali,"
"Makasih, ya udah gue berangkat ya?"
"Cuma gitu doang?" Tanya Mentari heran. "Iya. Gue cuma mau lihat lo doang,"
"Hahaha,"
"Ya udah hati-hati ka,"
"Ya."
Dylan mengacak puncak rambut Mentari.
Tanpa ada yang mengetahui, Bintang sedang memperhatikan mereka Dari atas balkon kamarnya. Bintang tersenyum getir.
•••

KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Bintang
Novela JuvenilPernahkah, ada seseorang yang bermimpi melihat Mentari dan Bintang berdampingan? Ada, itu aku. Aku bodoh? Ya memang, karena mengharapkan sesuatu yang hampir mustahil! ©copyright 2017, AstronomGirl.