untuk Bintang 1

381 24 3
                                    


"Asalamualaikum," teriak Bintang dari luar rumah.

"Waalaikumsalam," jawab tante Dera-Mama mentari. "Eh Bintang, udah sarapan belum?" Tanya nya. "Udah kok tan, Mentari nya mana? Takut telat, he he."

"Tunggu tante panggilin." tante Dera pun masuk ke dalam. Tak lama kemudian keluar lagi dengan Mentari disampingnya.

"Ya udah ma aku berangkat ya." Mentari pamit dan menciun punggung tangan Mama nya.

"Aku juga berangkat ya tan." Bintang juga ikut cium tangan.

"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."

"Naik apa tang?" Tanya Mentari. "Motor ninja kesayangan gue lah."

"Hmm."

"Yauda cepet naik." Mentari masih bergeming ditempat. Bintang pun menyodorkan tangannya. Ia tau pasti Mentari kesulitan naik ke atas karena lumayan tinggi.

Mentari meraih tangan bintang. Dan sejurus kemudian ia Sudah berada di atas motor tersebut.

Mereka pun berjalan membelah jalanan ibukota pagi hari disaat Matahari masih malu-malu menampakan sinar nya.

•••

Mereka pun memasuki area SMA Bina Bangsa.

Sekolah lumayan luas. Salah satu sekolah favorite di Jakarta.

Saat memasuki area parkiran semua mata tertuju pada Mentari dan Bintang, tak terkecuali!

"Kita ke ruang kepsek dulu kan?" Tanya Bintang. Mentari menganggukan kepalanya. "Ya udah yo." mereka pun berjalan menyusuri koridor. Dan sampai di sebuah ruangan yang bertuliskan 'ruang kepala sekolah'

Took tok tok

Bintang mengetuk pintu nya.

"Masuk." suara bariton itu muncul. Dan mereka langsung masuk.

"Silakan duduk," perintah pria paruh baya tersebut.

"Kalian Bintang dan Mentari kan? Saya pak Wijaya kepala sekolah disini." mereka mengngguk. "Kalian masuk kelas XI-3." lagi-lagi mereka mengangguk.

"Mari saya antar ke kelas kalian." Pak Wijaya pun bangkit dan mereka menuju kelas XI-3.

"Rada horror ya tar ini sekolah," bisik Bintang pada Mentari. Mentari hanya menganggukan kepala.

"Sudah sampai, kalian tunggu dulu ya," ucap pak wijaya.

.

Suasana kelas riuh, pasar sepertinya kalah dengan keramaian kelas XI-3.

"Assalamualaikum anak-anak," ucap pak wijaya dan seketika hening. Memang pak wijaya terkenal tegas alhasil banyak siswa-siswi yang takut padanya.

"Waalaikumsalam," koor siswa-siswi.
Kebetulan Kali ini sedang mapelnya Pak Liam. Guru yang sedang magang di SMA Bina Bangsa. Umurnya baru 24 tahun. Dan digadang-gadangkan mirip personil One direction yaitu, Liam Payne. Banyak siswi yang tergila gila dengan pak Liam ini, pak Liam layaknya mood booster bagi siswi yang sedang malas belajar.

Untuk BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang