The best thing - mocca•••
Bintang POVMalam ini gue dilanda virus bernama galau. Entah kenapa hati gue resah banget.
Gue sebenarnya seneng banget karena gue udah dapet ID line nya Icha! Tapi gue bingung harus chat dia gimana. Takut ga dibales. Takut dia merasa terganggu. Ah pokonya takut!
Pengecut?Iya
Gue emang pengecut kalo masalah cinta kayak gini.
Itu lah kelemahan gue.
Gue pun bulak-balik di depan tempat tidur Dari tadi. Sampe gue ngerasa kaki gue pegel dan gue pun menyudahi aksi bulak-balik ini.
Gue pun duduk dan meraih ponsel gue yang berada di atas nakas.
"BINTANG!"
Anjir! Gue kaget.
Gue berbalik dan mendapati figur seorang cewe. Rambut panjang tergerai.Kalo itu jurig¹ gue pasti udah kabur dan teriak-teriak. Tapi untungnya ini manusia.
Mentari! Sialan memang.
"Gue kaget njir,"
Mentari hanya terkikik geli.
"Lagian ngelamun, lamunin apa si lo?" Tanya nya seraya duduk di kursi belajar gue.
"Tar,"
"Hmm," jawabnya tapi pandangannya tak lepas Dari buku yang baru aja dia buka. Dasar maniak buku! Buku apa aja dia doyan.
"Kalo lo chat cowo duluan, lo chat nya gimana Tar?" Tanya gue ragu.
Baru Kali ini gue bingung sampe segininya gara-gara cewe.
"Ya tinggal chat, bilang halo kek, woy kek, apa aja deh," jawab Mentari sekenanya. Fokusnya ada di buku bukan ucapan gue!
Hening ...
"Gue mau chat Icha, gimana ya,"
Entah kenapa buku yang sedang ia baca seketika ia tutup setelah mendengar ucapan gue.
Tapi bukan nya jawab dia malah diam. Kesambet Kali ya?
"Kalo ditanya jawab Kali," ucap gue setelah lama diam. "Eh, tadi lo mau chat Icha ya?" Tanya nya dengan gelagapan. Aneh!
"Iya," jawab gue ketus. Jadi daritadi dia gak lagi mikirin jawaban Dari pertanyaan gue.
"Bilang Assalamualaikum," jawab nya. "Kalo dikacangin, kalo gue ternyata ganggu dia gimana? Gue takut tar," ucap gue menggebu-gebu.
"Ya apa salah nya coba? Ya kan," ucap nya kembali fokus pada buku yang tadi ia tutup. "Kalo sampe dikacangin lo yang bertanggung jawan pokoknya," ucap gue mengancam.
"Hmm," jawabnya singkat. Lalu Mentari larut ke dalam imajinasi dari buku yang ia baca.
Selanjutnya hanya ada suara kertas yang dibolak-balik dan kegundahan gue. Anjay gundah! HAHAH
Akhirnya ...
Jari-jari tangan gue menari diatas touchscreen ponsel gue. Mulai mengetik kata menjadi kalimat lalu dihapus dan begitu seterusnya sampai sekitar sepuluh menit. Gila!
Gue : Assalamualaikum Icha :)
Anjir! Jadi sepuluh menit gue pake cuma buat ngetik dua kata itu! Ditambah emoticon nya HAHA.
Sekitar Lima menit kemudian ponsel gue bergetar sama kayak jantung gue, dia juga bergetar!
Icha : waalaikumsalam, ini siapa?
Akhirnya gue di add back juga. Alhamdulilah.
Gue : Bintang cha.
Icha : oh ka Bintang, aku kira siapa.
Gue : buku nya udah dibaca kan?
Icha : udah ka
Gue : gimana lo udah kenal gue lebih jauh kan? Hahah
Icha : iya :)
.
"Udah?" Tanya Mentari tiba-tiba.
"Apanya?" Tanya gue bingung. "Chattan," ucapnya, namun anehnya pandangannya ga mandang gue. Dia malah natap ke luar balkon. Lagi lagi dia aneh!
"Udah," jawab gue senang.
"Ga dikacangin kan?" Tanya nya.
"Hahaha iya engga," jawab gue.
"Gue balik tang," ucap Mentari seraya pergi tanpa bicara apa apa lagi, ga kayak biasa. Biasanya dia pasti bilang 'besok jangan kesiangan!' Atau 'jangan tinggalin gue besok!' Atau sebagainya. Tapi ini tidak, aneh!
Tapi,
Gue ga ambil pusing.
Lagi PMS Kali dia ya hahah
To be continue...
•••
Jurig : setan dalam bahasa Sunda.
A/n : maaf ya part kali ini pendek banget, aku tak mampu lagi. nanti malah aneh wkwk.
Leave our vomments guys! 😊
Salwaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Bintang
Fiksi RemajaPernahkah, ada seseorang yang bermimpi melihat Mentari dan Bintang berdampingan? Ada, itu aku. Aku bodoh? Ya memang, karena mengharapkan sesuatu yang hampir mustahil! ©copyright 2017, AstronomGirl.