Alan menatap Prilly yang sedari tadi melamun, kini mereka sedang berada di sebuah taman, Alan sepertinya tau Prilly sedang mempunyai masalah, maka dari itu Alan mengajak ke taman ini, berharap Prilly bisa menyegarkan pikirannya dan melupakan masalahnya sejenak, tapi nyatanya yang ia harapkan salah, Prilly terus melamun bahkan ia merasa kehadirannya tidak dianggap.
"Prill," panggil Alan, tapi Prilly tidak menjawab, ia masih asik dengan lamunannya.
"Prilly!!!" Alan memanggil Prilly sekali lagi dengan nada yang agak memekik.
"Eh iya Ali?" dan akhirnya itu berhasil menyadarkan Prilly, namun Alan mengerutkan keningnya saat Prilly menyebutkan nama oranglain, Ali.
"Ali? Ali siapa?" tanya Alan penasaran.
"Hah? Enggak maksud gue itu ya Alan," jawab Prilly gugup, tidak seharusnya ia memikirkan Ali terus menerus, dirinya sudah tidak lagi bersama Ali, kini sudah ada Alan yang harusnya ia hargai sebagai pacarnya.
"Lo kenapa?" tanya Alan lagi, ia mencoba untuk tidak memperdulikan nama Ali yang tadi Prilly sebut.
"Gue gak apa-apa kok," jawab Prilly dengan senyum kecilnya.
"Kalo ada apa-apa cerita ya sama gue," ucap Alan lembut sembari mengusap rambut Prilly.
***
"Ali kita mau kemana sih? Capek gue jalan mulu," gerutu Na, Ali yang ada di depan terkekeh melihat kekesalan Na.
"Payah lo ah," ledek Ali, Ali pun kembali melangkah ke depan, namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat pemandangan yang langsung membuat dadanya sesak. Prilly bersama cowok lain, yang sudah ia pastikan adalah pacar baru Prilly.
Prilly terlihat sedang tersenyum ke arah Alan, walaupun bukan senyuman yang biasa Ali lihat pada Prilly.
"Gue selalu seneng liat senyum lo, bahkan senyum lo untuk oranglain," ucap Ali sendiri dalam hatinya.
Na pun terheran saat melihat Ali yang terdiam agak jauh di depannya, ia pun langsung menghampiri Ali.
"Woy! Lo liat apaan sih?" tanya Na, Ali pun langsung tersadar dan menoleh ke arah Na.
"Nggak, gue gak liat apa-apa, yaudah yuk kita ke sana lagi," ajak Ali, Ali langsung menarik tangan Na, namun saat ditarik untuk berbalik arah, Na sempat lihat ke belakang, dan ia menemukan Prilly dan Alan.
***
Setelah mengantar Prilly pulang, Alan pergi ke sebuah Cafe, sepertinya ia sedang menunggu seseorang.
"Siapa Ali? Apa dia masa lalu Prilly? Dan Prilly masih mikirin dia? Terus gue ini siapa di mata Prilly?" ucap Alan entah pada siapa.
"Lan," Alan menoleh saat ada suara yang memanggil namanya.
"Eh udah dateng lo? Duduk Saa," jawab Alan. Saa, orang yang memanggil Alan dan yang ditunggu Alan pun duduk di depan Alan.
"Ada apa?" tanya Saa tanpa basa-basi lagi.
"Apa lo tau tentang perasaan Prilly sama gue? Dan gue mau tanya, siapa Ali?" pertanyaan Alan langsung membuat Saa membulatkan matanya, ia tidak tahu harus menjawab apa.
"Ngg... Gue rasa Prilly sayang kok sama lo, dan soal Ali, Ali itu...," Saa menggantung ucapannya, membuat Alan semakin penasaran.
"Ali cuma sahabat Prilly, yang pergi begitu aja, jadi Prilly masih suka kepikiran, lo tau Ali dari mana?"
"Tadi Prilly salah sebut, dia nyebut nama Ali waktu gue panggil," jawab Alan.
"Tapi kalo emang Ali cuma sahabat dia, yaudah lah gak apa-apa, thanks ya informasinya" lanjut Alan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy and Good Girl
FanfictionAkibat perjanjiannya dengan temannya, Prillycha Afrianda harus mau berpacaran dengan Bad Boy yang sangat ditakuti di sekolahnya. Sampai satu fakta terkuak, Alivaro Mahesa benar-benar menyukai Prilly, dan berimbas pada putusnya hubungan Ali dan Pr...