Kalau berminat bisa baca sambil dengerin lagunya di atas ehe:v
"Gue rela lo suruh pergi daripada lo minta gue buat balik lagi sama lo!"
Hati Prilly seakan remuk mendengar ucapan Ali tadi, sebegitu bencikah Ali pada dirinya? Sebegitu menyakitkan kah perlakuannya dulu pada Ali? Prilly tersenyum miris, ya memang semua pertanyaan itu pantas dijawab 'IYA'.
"Kalo gue gak boleh minta lo buat balik lagi sama gue, gue boleh minta waktu lo lebih dari ini? Seminggu mungkin? Terhitung dari hari ini," ucap Prilly, Ali langsung menatap mata Prilly yang sudah berkaca.
"Buat apa lagi? Apa satu hari ini gak cukup?"
Prilly menghela nafas nya, dan tersenyum miring.
"Lo yang nanya gue mau apa dari lo, permintaan pertama lo gak mau, dan yang ini harus juga gue kasih alesannya? Kalo lo gak mau dan gak nyanggupin permintaan gue, yaudah gak usah lo lakuin apa-apa buat gue, gue gak punya permintaan lain selain itu," jawab Prilly, Ali tidak langsung jawab ia terdiam dan membalikan badannya dari hadapan Prilly.
"Gue yang sekarang beda banget ya sama gue yang dulu, dulu gue bahkan gak hirauin lo Li, bahkan gue gak pernah merasa jadi pacar lo waktu itu, tapi sekarang keadaannya udah berbalik, sekarang gue seolah ngemis cinta dari lo, gue gak nyangka, karma yang gue terima sesakit ini," ucap Prilly lagi dengan suara yang semakin bergetar.
Ali memejamkan matanya, ia tidak sanggup mendengar ucapan dan nada suara Prilly, untungnya ia sedang berbalik setidaknya dia tidak melihat air mata Prilly yang mungkin akan jatuh lagi untuk kesekian kali karenanya.
Prilly menunduk setelah merasa tidak ada tanda-tanda jika Ali akan menjawab atau sekedar kembali berbalik menghadapnya. Prilly kembali menangis dalam diamnya.
"Gue mau."
Prilly menghapus air matanya lalu perlahan mendongakan kembali kepalanya, terlihat Ali yang sedang menatapnya kini.
"Mau apa?" tanya Prilly dengan suara serak.
"Gue mau turutin kemauan lo, gue bakal kasih waktu gue buat lo, satu minggu ini, dan gue harap hari selanjutnya gak ada lagi air mata yang gue liat dari mata lo, terlebih karena gue, gue gak suka air mata lo yang selalu bikin gue ngerasa bersalah." Prilly tersenyum kecil, jujur ia senang, dirinya akan menghabiskan waktunya lagi bersama Ali, tapi dalam hati kecilnya ia merasa miris dengan dirinya sendiri, ia merasa Ali mengiyakan permintaannya hanya karena kasihan dengannya.
"Gue janji Li, setelah satu minggu itu selesai, lo boleh pergi dari gue, atau mungkin lo yang minta gue pergi? Ya intinya kita saling pergi meninggalkan iya kan? Aggap aja semua yang pernah kita lewatin dari awal sampe selesai seminggu nanti gak ada apa-apa, lo dengan dunia lo, dan begitu pun gue."
Ali tidak menjawab ucapan Prilly tadi, beberapa detik kemudian, ia langsung menarik tangan Prilly, "Udah sore, mendung juga, takut hujan, yuk pulang!"
Prilly tidak menolak ajakan Ali, diamnya Ali ia anggap sebagai persetujuan Ali terhadap ucapannya yang terakhir tadi.
***
"Gak mampir dulu Li?" tanya Prilly saat ia baru saja turun dari motornya Ali di depan rumahnya.
"Ngg... Gimana ya? Kalo gue balik kira-kira keburu sama hujan gak ya?" balas Ali.
"Gak tau sih, tapi liat deh itu mendung banget," jawab Prilly.
"Mendung banget apa emang lo mau banget gue mampir ke rumah lo?" tanya Ali jahil, sepertinya Ali sudah mulai mencair, tidak dingin dan datar seperti sebelum ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy and Good Girl
FanfictionAkibat perjanjiannya dengan temannya, Prillycha Afrianda harus mau berpacaran dengan Bad Boy yang sangat ditakuti di sekolahnya. Sampai satu fakta terkuak, Alivaro Mahesa benar-benar menyukai Prilly, dan berimbas pada putusnya hubungan Ali dan Pr...