제 8 화 - Terlalu Indah

4.2K 419 25
                                    

"Karena ... Eonnie, eonnie pasti akan cocok untuk segala busana."

"Bagaimana jika tidak cocok denganmu?"

"Aku percaya kepada eonnie." Jawab Jiyong.

Minjung menatap Jimin yang sedang duduk disamping Minhyung. Mereka saling menatap, tapi tatapan itu, penuh dengan keraguan.

Tapi Minjung teringat akan janjinya pada Raehwa. "Baiklah, aku akan melakukan itu mulai sekarang. Berpikir positif."

Semua akan baik-baik saja! Batin Minjung lalu melangkahkan kakinya menuju ruang ganti.

-

-

"Bagaimana?" tanya Minjung pada Jiyong ada didekatnya.

"Eonnie ... Sangat cantik. Aku pilih baju ini!" ucap Jiyong pada pegawai yang ada didekatnya.

"Kurasa Anda harus menunjukannya pada calon suami Anda." Saran pegawai tersebut dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Minjung dengan cepat menggelengkan kepalanya dengan tangan yang bergerak menyilang di depan. "Aku akan melepasnya. Ini akan digunakan, tidak baik jika memakainya dalam waktu yang la-"

Sringgg!!!

Tirai yang tadi menghalangi Jimin dan Minjung sekarang terbuka. Mata mereka bertemu, dan sesaat setelahnya Jimin berdiri dan berjalan menghampiri Minjung.

"Tolong tinggalkan kami, dan tutup tirainya. Ada yang ingin aku bicarakan." Pinta Jimin yang langsung dituruti oleh pegawai tersebut.

"Kau cantik." Ucap Jimin pada Minjung yang berada dihadapannya.

"Te-terima ka-"

Grebbb!!!

"Setelah Minhyung menikah, aku pasti akan menikahimu." Ucap Jimin setelah memeluk Minjung.

"Jim?" panggil Minjung.

Tesss!!!

"Iya?" tanya Jimin tanpa melepas pelukannya pada Minjung.

"Kenapa sangat sesak disini?" tanya Minjung.

"Mungkin karena aku memelukmu terlalu kuat."

Minjung menggelengkan kepalanya. Dia lalu memeluk Jimin lebih erat, dengan air mata yang masih menetes. "Bukan. Jangan tinggalkan aku. Selama apapun itu, aku akan tetap menunggumu."

"Kenapa kau berpikir aku akan meninggalkanmu?"

"Aku hanya takut, Jim. Semua di dunia ini, tak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan."

"Kau dan aku! Kita sudah ditakdirkan untuk bersama. Jarak dan waktu tidak akan pernah mau memisahkan kita. Kau adalah milikku, dan aku adalah milikmu."

Jimin melepas pelukannya lalu menghapus jejak air mata yang ada pada wajah Minjung. "Jangan menangis, kau terlihat lebih cantik jika tersenyum."

Jimin menggerakan tangannya menyentuh kedua sudut bibir Minjung dan membentuk sebuah senyuman. "Tersenyumlah. Jika terasa sakit, hubungi aku. Aku akan datang untukmu."

"Bagaimana jika kau tidak datang?"

"Aku pasti akan datang. Karena bukan kau yang seharusnya takut, tapi aku."

"Kenapa?"

"Karena kau terlalu indah, hingga membuatku takut."



A/n: annyeonghaseyo i nal ibnida, eotteohge dangsineun? nan dangsin i jal balabnida. ttohan dong ilhan gidaehaji anheul geos ida? hahaha naega jamsi siganeulnaeeo boja ...
naneuni mesijileul jagseong, naneun dangsin-i algoissneun 'neunglyeog siheom'eulhago isseossda? dangsini jigeob godeunghaggyoe chamseog, dangsineun geugeoseul algo geos?
i geuleul sseuneun dongan, naneun ili anieyo. modeun jageobeun naega modu joheun seongjeogeul, ahaji eodeul geosida huimang wanlyodoeeossseubnida. naneun aju joheun gachileul eodeul balabnida. geuligo mullon nae chinguppunman anila.
nan dangsini huimangppunman anila naleul wihaegido balabnida. annyeong gaseyo. gamsahabgu

Voment jangan lupa. ohya cuma buat note sendiri, hehehe ... ini publish pas lagi jam kosong ukom. yang SMK pasti tahu, hehehe.

February 25, 2017

[5] Wedding For Jimin | P.J.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang