Brughh!!!
Minjung tak sadarkan diri, sebelum menyelesaikan kata-katanya. Membuat Jimin panik, tentang keadaannya sekarang.
"Minjung-aa!?" panggil Jimin seraya menepuk kedua pipi milik Minjung.
Jimin tak ingin mengambil resiko, Dia lalu dengan segera menggendong Minjung dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
Jimin memakaikan Minjung seltbelt, lalu berjalan memutar menuju kemudi stir dan dengan segera menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.
——Wedding for Jimin——
Titt!!!
Titt!!!
Titt!!!
Bunyi suara mesin EKG, masih terdengar nyaring di ruangan rawat inap ini.
Beberapa orang sudah keluar dan masuk, untuk bergantian berjaga ataupun membawa makanan dan minuman.
Tapi berbeda dengan Jimin, Dia hanya duduk diam seraya memegangi tangan Minjung, semenjak Minjung dirawat di rumah sakit.
Tapp!!!
Jungkook yang baru saja datang, memegang pundak Jimin, seraya menyodorkan sebuah bubur padanya. "Makanlah, hyung. Sudah dua hari kau tak makan. Jangan menghukum dirimu sendiri, hyung. Jika Minjung mengetahuinya, dia pasti akan marah." Ucap Jungkook.
Jimin tersenyum mendegar penuturan Jungkook. Iya benar, Minjung pasti akan marah, jika Dia mengetahui bahwa Jimin telat makan bahkan tidak makan. Jika seperti itu, maka Jimin harus siap dengan seharian penuh bersama ocehan Minjung.
"Aku akan makan, ketika Minjung sudah sadar." Jawab Jimin.
"Ayolah hyung! Satu suap saja," pinta Jungkook.
Jimin tersenyum lalu kembali menatap Minjung yang tengah berbaring dihadapannya. Dia lalu memejamkan kedua matanya untuk sesaat lalu kembali membukanya.
"Aku merindukanmu,"
Jungkook mengendus kasar, kata-kata itu selalu terucap dari mulut Jimin beberapa hari belakangan ini. Tapi Jungkook juga pasti akan sama seperti Jimin.
Membayangkan seseorang yang kau sayangi, terbaring lemah tak berdaya saja tidak mau, apalagi mengalaminya.
Jungkook lalu mengalihkan atensinya pada tangan Minjung yang sudah mulai bergerak. Dan Jungkook melihat juga kedua mata Minjung yang mulai terbuka. "Hyung, Minjung sadar!" pekik Jungkook.
Jimin melihat secara perlahan wajah Minjung, berharap apa yang dikatakan Adiknya benar adanya, bukan hanya tipuan.
"Minjung aa!" pekik Jimin lalu memeluk Minjung. "Terima kasih karena sudah kembali."
——Wedding for Jimin——
Suasana ruangan ini kini tak seperti 2 hari yang lalu. Hanya canda dan tawa yang mengisi ruangan ini, tak ada kemurungan dan kesedihan disini.
Kondisi Minjung mulai membaik, dan dia juga sudah boleh dibesuk oleh banyak orang. Itu mengapa alasan kenapa ruangan ini begitu ramai.
Jimin kini tengah menyuapi Minjung dengan senyum yang terukir di wajah keduanya. "Kau mendengarku?" tanya Jimin sesaat setelah Minjung menyelesaikan makannya.
"Iya. Suaramu begitu parau, membuatku khawatir dan ingin segera menemuimu." Jawab Minjung.
"Minjung aa?" panggil Jimin.
"Apa?"
"Mendekatlah!" pinta Jimin yang langsung dituruti oleh Minjung. "Bagaimana jika kita menikah minggu depan?"
"Apa!? Menikah minggu depan!?"
A/n: pengen cepet-cepet namatin story ini, hehehe ... Sorry karena notif updateanku hehehe
Kalau akhir chapter kaya gini, pasti udah tau dong gimana selanjutnya hehehe
May 18, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Wedding For Jimin | P.J.M
Fanfiction[Completed] Ini adalah kisah Jimin BTS yang belum menikah, setelah teman-temannya sudah memiliki istri dan anak. Hanya dia yang belum menikah, ya hanya dia. Kekasihnyapun masih setia menunggu Jimin melamar lalu meminangnya. Bahkan setelah hubungan i...