"Kau masih mau menungguku, Minjung aa?" tanya Jimin yang mendapat tatapan tajam dari Minjung.
Jimin merasakan itu, tatapan mata yang sangat terkejut akan pertanyaan yang dilontarkannya kepada Minjung. Maka dari itu, dia menatap sekilas Minjung dengan senyuman yang menghias wajahnya.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Minjung.
"Apakah aku juga harus melakukannya kepadamu? Agar kau tetap bisa tinggal bersamaku."
"Katakan dengan jelas, oppa!"
"Aku tahu kau pasti sudah mengerti apa yang aku katakan. Kau perempuan yang berpendidikan, kau sudah pa-"
Cittt!!!
Minjung membanting kemudi stir ke samping lalu mendorong kaki Jimin yang berada diatas pedal rem. Membuat mobil yang mereka naiki berhenti secara mendadak.
"Berhenti berbicara bertele-tele dan jelaskan apa maksudmu, oppa!"
"Apakah aku harus melakukan hubungan suami-istri dengamu, agar kau tetap bisa tinggal bersamaku?"
"Minjung aa? Aku tahu kau pasti lelah menungguku, tapi bisakah kau bersabar? Aku pasti akan meminangmu. Itu pasti dan harus terjadi dalam hidupku." Ucap Jimin seraya menggenggam erat tangan Minjung.
Minjung menundukan kepalanya, dia lalu mengusap kasar wajahnya sebelum menatap Jimin. "Alasannya ... Apakah masih sama?"
"Iya." Jawab Jimin dengan cepat. "Aku takut akan menyakitimu. Sekarang aku sedang mempersiapkan diriku agar bisa membuatmu tidak terluka akan tindakanku kepadamu nanti. Jadi tolong bersabar sedikit lagi." Pinta Jimin.
Minjung menunjukan senyumnya, membuat kedua matanya kini membentuk garis lengkung seperti bulan sabit. "Aku akan bertahan. Bertahan untuk menunggumu. Seberapa lamapun itu, jika itu kau, aku akan menunggumu."
"Jangan tersenyum seperti itu, baka¹! Senyummu yang kau tunjukan saat mengatakan ucapanmu tadi, membuat hatiku terluka." Ucap Jimin lalu kembali mengendarai mobilnya.
Senyum kembali terlihat dari wajah Minjung. Sudah cukup lama, dia tidak melakukan ini pada Jimin. Menikmati kebersamaan di sela-sela waktu senggang yang mereka miliki.
Karir yang cukup mengganggu pada pertemuan mereka, tidak membuatnya keduanya berkeinginan untuk mengakhiri hubungan mereka.
Dan entah kenapa, walaupun mereka jarang bertemu, hubungan yang mereka justru terlihat semakin baik setiap harinya.
Minjung menyematkan earphone miliknya, satu pada telinga Jimin dan satu pada telinga miliknya. Dia lalu memutar playlist lagu pada ponselnya.
Jimin terpaku, tubuhnya sesaat sulit untuk digerakan. Dan sedetik kemudian, hatinya menjerit.
"Ini lagu favoritku."
🎵Maeumeuroman nan geudael humchigo🎵 [Hanya dengan hatiku, aku mencurimu].
Bukankah banyak ARMY diluar sana yang lebih cantik denganku? Bahkan ada yang lebih kaya dibanding denganku atau dirimu. Tapi kau tahu, Jim. Hanya dengan hatiku, aku bisa mencurimu.
——Wedding For Jimin——
"Eoh! Kalian sudah kembali rupanya?" pertanyaan Namjoon langsung terdengar sesaat setelah Jimin dan Minjung baru memasuki ruangan.
"Maaf Hyung. Aku baru saja menemui Minhyung." Ucap Jimin.
"Minjung aa? Sebaiknya kita kembali." Ucap Raehwa lalu menarik tangan Minjung untuk keluar ruangan.
"Aku sudah mendengarnya." Ucap Raehwa dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku mantel miliknya.
Minjung melakukan hal yang sama dengan Raehwa. "Pernikahan Minhyung maksudmu?" tanya Minjung yang mendapat anggukan dari Raehwa. "Aku akan kasihan pada istrinya nanti." Sambung Minjung.
"Kenapa?"
"Minhyung, dia berada dalam tiga group. NCT U. NCT 127. NCT Dream. Ketiga group itu akan menyita waktunya bersama Istrinya."
"Iya, itu pasti akan berat untuk Istrinya." Ucap Raehwa membenarkan.
"Bagaimana jika kita membuat group? Istri yang kesepian? Bukankah itu bagus?" tanya Minjung setelah menjentrikan jarinya.
Raehwa buru-buru berjalan mendahului Minjung dengan ide gilanya. Dia tidak berubah.
¹Baka = Bodoh (Jepang)
A/n: ada yang masih galau gara-gara BTS mau konser ke Indonesia? Kalau iya. Kita sama.
Jangan lupa vomentnya yaa, gomaweo. Sama jangan lupa, nanti malem 'Not Today' MV rilis yaa.
February 19, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Wedding For Jimin | P.J.M
Fanfiction[Completed] Ini adalah kisah Jimin BTS yang belum menikah, setelah teman-temannya sudah memiliki istri dan anak. Hanya dia yang belum menikah, ya hanya dia. Kekasihnyapun masih setia menunggu Jimin melamar lalu meminangnya. Bahkan setelah hubungan i...