"Aku lelah, aku ingin beristirahat. Bisakah kau mengantarku pulang?"
"Tetaplah disini."
"Rae? Bisakah kau mengantarku ke Busan? Aku ingin menemui eommonim."
"Jung? Untuk sekarang tinggalah disini."
"Please."
Raehwa menghembuskan nafasnya kasar. Dia lalu menatap Minjung dengan senyuman yang menghiasi wajahnya, "Baiklah. Aku akan mengantarmu."
"Tapi sebelum itu, aku ingin menemui Jimin dahulu."
--Wedding For Jimin--
"Apa yang terjadi?" tanya Jungkook pada Jimin.
Kini mereka sedang duduk bersebelahan di taman belakang rumah Jungkook.
Taman yang berada di dalam rumah, dan sengaja di design menyerupai arena bermain, agar Junghan dan Jungmi bisa bermain dengan leluasa di sini.
"Aku tidak tahu. Minjung hanya memintaku untuk mengantarnya ke rumahmu, dan saat sampai ... Dia menangis. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya."
"Hyung tidak menanyakan kenapa?"
"Bagaimana aku tahu? Semuanya baik-baik saja tadi."
Slrekkk!!!
Pintu penghubung taman belakang dengan dapur terbuka. Raehwa dan Minjung berjalan beriringan dengan senyum yang terukir di wajah mereka.
"Kook, biarkan mereka berdua." Ucap Raehwa lalu berjalan meninggalkan Jimin dan Minjung, yang disusul Jungkook lalu menutup pintu itu.
"Apa yang terjadi? Ceritakan kepadaku?"
Minjung menoleh sekilas, melihat Jungkook dan Raehwa yang berjalan meninggalkannya bersama Jimin di sini.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?" tanya Jimin seraya mendekati Minjung.
Minjung tersenyum lalu melangkah mundur. Menghindari tangan Jimin yang mencoba menggapai wajahnya.
"Jim?"
"Iya? Katakan kepadaku! Apa yang terjadi? Apa ada yang menyakitimu?"
Kau. Batin Minjung seraya tersenyum. "Hubungan yang kita jalin, sudah berapa lama?"
"Sudah lama. Sangat lama. Apa kau lupa?"
Minjung menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku tidak pernah melupakanya. Awal kita bertemu, kau yang menyatakan cinta padaku, hingga sekarang. Semua tidak mungkin aku lupakan."
"Lalu kenapa kau menanyakan hal seperti itu? Apa tidak ada pertanyaan lain?"
"Banyak. Sangat banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan kepadamu, hingga aku bingung ingin memulainya darimana?"
"Jika begitu biarkan aku bertanya kepadamu, dan kau harus menjawabnya dengan jujur."
"Baiklah. Dan setelahnya kau harus menuruti permintaanku."
"Siapa yang membuatmu menangis?"
"Kau."
"Aku? Kenapa?"
"Tadi kau tak meminta penjelasan diawal, Jim. Sekarang kau harus menuruti permintaanku."
"Bagaimana-"
"Jim?"
"Iya? Kumohon jelaskan kepadaku!"
"Hubungan yang kita jalin selama bertahun-tahun, aku tahu kau lelah akan hubungan ini. Jadi, mari kita bebas untuk beberapa saat."
"Apa!? Apa yang kau katakan!? Aku tidak mau!"
"Kau sudah berjanji untuk menuruti permintaanku, Jim!"
"Aku tidak mau! Sekali aku tidak mengatakan tidak mau, ya tidak mau!"
"Kau egois Jim!" teriak Minjung seraya menunjuk Jimin dengan jari telunjuknya. Membuat Jimin terdiam akan sikap Minjung kali ini.
"Jung?"
"Kau egois! Kau selalu memikirkan tentang dirimu! Kau yang belum siap untuk menikahiku! Kau yang selalu mementingkan perasaanmu! Dan kau yang selalu meminta semua orang, untuk mengerti ucapanmu!" ucap Minjung.
Jejak air mata yang tadi dihapusnya, kini terbuat lagi. Air mata itu jatuh dengan sendirinya, bersamaan dengan amarahnya yang membludak keluar.
"Lalu apa pernah kau memikirkan tentang perasaanku? Tentang semua orang yang ada di sekitarmu!? Ouh tentu tidak! Yang ada dipikiranmu, semua tentang dirimu! Tentang bagaimana kau selanjutnya? Apa yang akan terjadi padamu? Aku benarkan?"
"Aku mengerti perasaanmu, Jung aa. Dont cry please."
"Bullshit! Mengerti perasaanku? Hah! Apa pernah kau mengerti perasaanku? Bagaimana rasanya menunggu janji yang tak pernah ditepati selama bertahun-tahun? Kau mengatakan jika aku harus menunggumu, ya aku menunggumu. Tapi apakah itu akan terjadi?"
"Itu pasti akan ter-"
"Bohong! Semua itu hanya omong kosong! Kau sudah menemukan yang lebih baik dibandingkan denganku! Dan pastinya pernikahan kalian akan terselenggara dengan mudah!"
"Omong kosong!? Kau yang sedang berbicara omong kosong sekarang Lee Minjung?!"
"Aku? Hei! Kau yang selalu mengatakan omong kosong! Kau yang selalu mengobral janjimu, dan aku termakan akan janji-janjimu itu!"
"Apa yang kau mau!?"
"Yang kumau? Aku sudah menyebutkannya tadi! Dan satu lagi, jangan mencariku."
A/n: its my graduation day. Play song, BTS Jungkook-Jimin and J-Hope graduation song ... Hahaha
Minta saran dan masukannya yaa ... Hmm, sejauh ini menurut kalian gimana cerita Wedding for Jimin ini?
April 14, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Wedding For Jimin | P.J.M
Fiksi Penggemar[Completed] Ini adalah kisah Jimin BTS yang belum menikah, setelah teman-temannya sudah memiliki istri dan anak. Hanya dia yang belum menikah, ya hanya dia. Kekasihnyapun masih setia menunggu Jimin melamar lalu meminangnya. Bahkan setelah hubungan i...