제 19 화 - Panggilan untuk Eomma

3.4K 330 10
                                    

"Dan satu lagi, jangan mencariku. Aku muak akan sikapmu yang sekarang." Ucap Minjung lalu berjalan meninggalkan Jimin.

Jimin menarik rambutnya kasar, lalu berteriak. Membuat Jungkook berlari menghampirinya.

"Hyung?" panggil Jungkook seraya merangkul bahu Jimin, "Apa yang terjadi?"

"Kook? Apa aku egois?"

"Tidak."

"Lalu kenapa Minjung mengatakan jika aku egois?"





——Wedding For Jimin——






Selepas berjalan keluar dari taman, Minjung segera menarik tangan Raehwa untuk pergi menjauh dari rumahnya.

Minjung menatap pemandangan diluar dengan air mata yang mengalir dari matanya, dan saat air mata itu terjun dengan bebas, tangannya dengan cepat menghapus air mata tersebut.

"Kau ... Menangis?" tanya Raehwa yang sedari tadi fokus dengan jalanan di depannya.

Lagi. Minjung mengapus air matanya dengan kasar, lalu memandang Raehwa, "Tidak." Jawabnya dengan singkat.

"Kau tak bisa menutupinya, Jung. Matamu sudah merah dan membengkak sudah pasti kau menangis."

"Iya aku menangis." Jawabnya lalu kembali memandang ke luar jendela.

"Jadi ... Bagaimana tadi?"

"Tidak terjadi apapun. Aku dan Jimin baik-baik saja. Hanya saja, aku yang meminta untuk berehat sesaat dari hubungan ini."

"Tapi kalian tidak putus kan?"

"Entah."

"Jung?"

"Aku mengantuk. Biarkan aku untuk tertidur. Jika sudah sampai rumah eommonim, tolong beritahu aku." Ucap Minjung lalu memejamkan matanya dan menyenderkan kepalanya pada jok mobil.





——Wedding For Jimin——






"Jung? Minjung aa? Bangunlah kita sudah sampai." Ucap Raehwa seraya mengguncang bahu milik Minjung.

Kini mereka telah sampai, di depan halaman rumah keluarga Park. Dan tak lama setelah mereka sampai, Nyonya Park telah keluar dari rumahnya.

"Ohya, terima kasih. Kau ingin ikut masuk?" tanya Minjung.

Rahwa menunjukan senyumnya pada Minjung, "Tidak. Jungmi pasti sedang mencariku. Kau tahu, bahwa dia tak bisa berlama-lama dengan Junghan, dia pasti sedang merengek sekarang."

"Maaf menyusahkanmu, Rae. Aku berjan—"

"Sudah! Tidak perlu ada yang disesali. Kau sering membantuku, sudah seharusnya aku juga membantumu. Sahabat sudah seharusnya saling membantu."

Mereka berdua saling melempar senyum untuk sejenak. Dan——

Ttokkk!!!

Ttokkk!!!

"Minjung aa? Raehwa aa? Apakah itu kalian?"

——Nyonya Park mengetuk kaca jendela mobil Raehwa, dengan senyum yang menghias wajahnya.

Minjung dengan segera turun dan berdiri disamping Nyonya Park, "Eomma? Apa yang eomma lakukan? Eomma lebih baik menunggu di dalam." Ucap Minjung kepada Nyonya Park.

"Iya eomma akan masuk nanti. Kau sendiri? Kenapa menggunakan pakaian seperti ini? Sangat dingin disini. Ayo cepat masuk!"

"Eomma aku ingin menemui Raehwa dulu."

"Eomma lupa! Raehwa aa? Kau tak ingin mengunjungiku? Masuklah untuk minum coklat panas sejenak." Ucap Nyonya Park seraya melihat ke dalam mobil Raehwa.

Raehwa tersenyum, "Terima kasih eommonim, tapi Jungmi pasti sedang merengek sekarang. Lebih baik aku pulang."

"Lain kali, ajaklah Jungmi dan Junghan untuk main ke sini. Aku ingin menemui mereka."

"Iya tentu. Aku pulang dulu ya? Eommonim? Minjung aa? Bye." Ucap Raehwa lalu mengendarai mobilnya menjauh dari halaman rumah keluarga Park.

"Bye? Huh anak sekarang! Sering menggunakan bahasa negara luar, dibandingkan bahasa negara sendiri."

"Eomma?" panggil Minjung.

"Iya? Ada apa? Lebih baik kita bicara di dalam." Ucap Nyonya Park lalu berjalan beriringan dengan Minjung.

"Eomma?"

"Iya?"

"Jika aku sudah tak bersama Jimin, apakah aku masih boleh memanggimu eomma?"




A/n: jangan lupa komen yaa ... Kuy yang mau ngobrol jangan malu-malu, hehehe ...

April 18, 2017

[5] Wedding For Jimin | P.J.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang