Dira POV
Matahari mulai menampakan dirinya.Langit berubah menjadi kejinggaan. Para ayam milik tetangga di perumahan, mulai berkokok. burung burung berkicau saling bersautan. menandakan hari sudah pagi.
sekarang gue lagi siap siap untuk pergi ke sekolah. Seperti biasa gue memulai hari gue dengan mandi dan siap siap pergi ke sekolah.
Setelah gue selesai mandi, gue bersiap siap dengan memakai seragam dan menyisir rambut gue.
"Kalo potong pendek bagus gak ya?" gumam gue setelah melihat pantulan wajah gue di kaca, sambil melipat-lipat rambut gue dan menimang nimang apakah cocok dipotong pendek.
" Kayaknya bagus "
Hari ini gue piket jadi harus dateng pagi. padahal mata gue masih merem merem gak jelas, gue masih ngantuk. ini masih jam 06.00 dan gue udah siap mau berangkat.
"Yaampun dira! kamu ini lama banget. Hari ini hari pertama Egy masuk sekolah. Jangan bikin dia terlambat deh!" mama tiba tiba teriak dari arah dapur setelah mendengar langkah kaki gue yang lumayan keras
"Kamu mau bekel nasi goreng, roti bakar atau sandwich?" tanya mama.
"Gak usah bawa bekal deh ma. Aku beli aja di sekolah. jadi mama gak usah repot repot." ucap gue sambil menyuapkan nasi goreng ke mulut gue.
"Roti bakar sama sandwich aja yah!" kata mama lalu memasukan roti bakar dan sandwich ke dalam sebuah kotak makan.
"Ih..mama ini. Aku kan gak mau bawa bekal. ngapain repot repot sih?"
"Udah! Ini nanti dimakan sama Egy ya!" kata mama, lalu memasukan kotak nasi kedalam tas gue.
gue sekarang lagi dimeja makan. mengendong tas, dan memegang hp. niatnya mau main hp biar gak ngantuk. tapi tetep aja gue ngantuk.
" Uhh..Dira ngantuk maaa"
"Aduh..kamu ini! ketauan banget nggak pernah bangun pagi!jam segini aja masih ngantuk. cepet pergi kerumahnya Egy. kamu berangkat sama dia!" mama ngomel ngomel disamping gue sambil membersihkan meja makan.
"hm..masih ngantuk. Ira gak niat jalan" gumam gue.
"Kamu ini ya! males banget! cepet bangun! nanti mama siram pake air dingin baru tau rasa!"mama teriak teriak dan bikin gue kesel banget.
"Aduh!! Mama, mama!!. gak sabar banget sih? kayaknya Egy itu penting banget. Kenapa gak mau dia aja yang ke sini sih? ngapain juga aku repot repot? dia yang perlu kan?" gue beranjak dari posisi gue dan ngomel ngomel sebelum pergi.
"Kamu gak boleh gitu! ayo cepet. mau mama anter?"
"Gak perlu ma! aku bukan anak tk" jawab gue dan langsung pergi ke rumah Egy.
sampai di depan gerbang rumahnya Egy, gue memencet bel dan menunggu dibukakan pintu. setelah pintu gerbang kebuka, gue masuk dan langsung disambut tante Fara.
"Eh..Dira udah dateng. Tante panggil Egy dulu ya!" kata tante Fara dan gue cuma tersenyum.
"Egy!! Dira udah dateng nak!"
"Iya bentar!" terdengar teriakan Egy menyauti perkataan tante Fara. beberapa detik kemudian Egy datang sambil membawa tas nya.
Gue sempat tertegun. Dia ganteng banget. Baju SL cocok banget di pake sama dia. Manis, cool, ganteng, keren ah..pokokmya semuanya di borong sama dia.
Tapi menurut gue gantengan Revan sih..
"Yaudah ayok berangkat!" kata Egy dan dia langsung mengambil motornya dan siap melaju membelah kota jakarta ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice
Teen Fiction"Sahabat dan keluarga adalah segalanya. Jadi gue harus mengorbankan sesuatu untuk mereka." Begitulah motto yang dimiliki oleh seorang Dira Amara Frisca. Seperti motto yang dimiliki oleh Dira. Kehidupan nyata adalah cerminan dari mottonya. dimana saa...