Dira POV
Sekarang gue dimana?
Gue lagi di kelas nangkring cantik sambil Rebahin kepala gue diatas meja.
Hari ini gue dateng pagi sama Egy soalnya ada ulangan Fisika. Jadi niatnya gue pengen belajar sama Fey. Tapi pas sampe di sekolah niat belajarnya ilang dan jadilah gue ngelanjutin tidur disini.
" PERHATIAN! PERHATIAN! DENGERIN GUE DONG!" terdengar suara toanya Dara dari depan kelas. Sehingga, semua orang yang ada di kelas pun melihat ke aranya termasuk gue, Yang tadinya gue sibuk molor tiba tiba kaget denger suaranya Dara.
"Hari ini ada Rolling tempat duduk. Karena ada penghuni baru di kelas kita yaitu Egy. Jadi gak ada yang namanya milih temen. Sekarang kalian ambil gulungan kertas di depan. Abistu duduk sesuai nomer yang tertera disana. Ada pertanyaan? " Tanya Dara mengakhiri pidato singkatnya.
"Siapa yang suruh? Gak penting banget sumpah!" kata Raka.
"Ih..Terus kalok gue gak mau duduk di tempat yang gue dapet gimana?" tanya Luna.
"Kenapa di Rolling sih? kita kan gak milih milih temen" kata Rani.
"Gak ada kerjaan yang nyuruh!" kata Dio
" Urutan nomernya kayak gimana?" tanya Rara.
"Kok di rolling sih? kan Egy bisa duduk dimana aja yang penting bangku itu kosong." kata gue yang ikutan tidak setuju dengan apa yang di perintahkan oleh Dara
" OK OK!. Satu satu dong. Gue bingung nih!" kata Dara.
"Gini gini. ini Bu jasmine yang minta. Jadi kalian harus mau dimanapun tempat yang kalian dapet. Dan buat yang nanya urutan nomernya, nomer satu dari bangkunya Rara terus kayak ular gitu ke belakang." kata Dara lagi sambil menunjuk bangku Rara yang berada di bangku pojok kanan depan.
*Teeet..teet..teet..
"Udah ya. sekarang kalian cepet ambil satu satu. jangan Rebutan. karena sudah bel, kalian langsung duduk di bangku baru kalian masing masing aja ya!"
Dara adalah seorang sekertaris yang bertanggung jawab, tegas , dan lumayan pintar. Jadi Guru wali gue selalu mempercayakan sesuatu kepadanya setelah Revan yaitu sebagai ketua kelas.
setelah gue mengambil gulungan kertas lalu gue membuka gulungan tersebut. "24"
"Lo nomer berapa Ra? Gue nomer 28!!" sorak Luna yang penasaran dengan nomer yang gue dapat.
"Gue 24. Lo berapa Fey?" tanya gue ke Fey yang lagi komat kamit sendiri. Entah apa yang iya katakan.
Iya mengintip sedikit gulungan kertasnya. Lalu membukanya.
"Yah...gue 13 jauh dong" kata Fey dengan waj sedihnya dengan nomer urut yang iya dapati.
" INI GUE UDAH GAMBAR. LANGSUNG DUDUK AJA SESUAI DENAH YA!" kata Dara sambil menunjuk denah yang telah iya buat di atas kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice
Teen Fiction"Sahabat dan keluarga adalah segalanya. Jadi gue harus mengorbankan sesuatu untuk mereka." Begitulah motto yang dimiliki oleh seorang Dira Amara Frisca. Seperti motto yang dimiliki oleh Dira. Kehidupan nyata adalah cerminan dari mottonya. dimana saa...