Di pagi hari yang cerah cocok banget dipake untuk memulai semester baru di sekolah gue. Tapi gue belum siap. Liat aja!sekarang gue kesiangan gara gara kemarin malem.
"Non bangun" kata Bi Ina yang mencoba membangunkanku
"Hmm.."
"Non udah jam setengah tujuh nii"
"Huuwwwaaa...Bibiiii kokkkk gk mau bilang dari tadiii" kataku sambil berlari ke kamar mandi
Bi ina hanya tersenyum melihat kelakuanku tadi.
°°°
Suara hentakan kaki menemani jalan gue ke meja makan.
"Pagi!"
"Apaansih pagi-pagi, ini udah siang. Kamu itu lama banget tau. Kita udah nunggu kamu juga dri tadi!" kata kak Emy
"Hehe..sori kak" kata gue
"Udah km yang cepet dong sarapan. Nanti telat, malah melongo" sahut Mama gue.
"Yaampun Ma..pagi pagi udah marah marah..nanti cepet tua lo" kataku senyum senyum. Niat bercanda sama Mama
"Ah kamu...cepet makan!" teriak Mama pelan.
°°°
Seperti biasa aku berjalan melewati koridor.
Jalan ku pelan. Karena mataku masih mengantuk. Setelah kemarin malam berfikir tentang apa yang akan aku katakan dengan Fey nanti, jika iya membahas tentang masalah kemarin.
*Dukk..
Terasa ada benturan atar pundak ku dengan orang lain.
*Bruk..
Tubuhku pun jatuh bersamaan dengan buku-buku yang ada ditanganku. Tidak banyak, hanya 1 novel yang harus kuselesaikan membacanya, dan 2 komik favoritku
"Kalok jalan tu jangan bengong dong!"
Bentak laki-laki yng menabrak ku
"Maaf gue lgi ngantuk.gak niat jalan " sebenernya gue gak niat jawab karena mood gue jelek. Tapi karena orangnya ganteng gue sautin aja.Tanpa merespon jawaban gue laki-laki arogan itu langsung pergi.
"Ra,,lo ngapain?" tanya Luna yng tiba² dateng entah dari mana.
"Gapapa,,Lun. Ketabrak sama orang" jawab gue tanpa nenoleh sedikitpun ke arah Luna.
"Yatuhan rese amat sih. Kok lo gk dibantuin berdiri?" tanya Luna. Ia sedang membantu gue mengambil buku komik yang terpental di bawah kakinya.
"Uda ah gak usah di pikirin" jawab gue
•••
Di kantin
"Lun tu orang ganteng banget ya.." kata Fey
"Manah?"tanya Luna sambil celingak celinguk ngeliatin seisi kantin.
"Itu lho yang paling tengah yang paling putih. Revan" saut fey lagi sambil ninjuk Revan yang lagi duduk sambil bercanda sama temennya.
"Ohh ituu,,gue tau dia emng ganteng" kata Luna
"Woh..Lo tau dari mana Lun?"
"Dia itu temen SMP gue sama Dira " kata Luna
" Dia itu gebetannya Dira ,,hihihi" kata Luna.
"hah?gebetan?" teriak Fey
"B aja sih tampangnya" kata Luna tertawa.
"gue bohong kali mbak..percaya amat. hihihi.." lanjut Luna lagi.
Gue yang udah gak tahan lagi denger hal hal kyk gitu. Kayaknya mancing banget deh buat nginget ngingetin Fey masalah yang kemarin.
"eh kalian ribut banget sumpah. malu gue diliatin banyak orang. Lo kira ni hutan, bisa teriak teriak?" kata gue sedikit keras biar di denger sama luna and fey
"yaampun ni emak satu marah marah mulu kerjaannya" kata Luna memasang muka jelek niatnya ngejek gue.
Yaampun kok punya temen pada somplak sih..
"lo ngapain sih prasaan dari tadi sibuk banget sama hp lo?!" kata Fey
"Mungkin dia lagi line'an ma si doi" sahut Luna.
"Wah..wah.. siapa tuh?" Goda Fey ke gue
"Apaan sih kalian ini ,,cuma lagi liat timeline doang" kataku.
"Oooo..gue kiraaa lagi..." sahut Luna dengan tampang suk imut
"Jangan aneh aneh deh" kata gue cepet
"Hahaha" kita pun tertawa ,tepatnya meretawakan diri gue sendiri.
gue gak yakin Fey lupa masalah kemarin. Masa iya lupa secepet itu? tapi kenapa dia gk mau ngomong soal kemarin sama gue? apa dia kapok cerita sama gue gara gara gue gk ladenin?
udah ah..emng gue pikirin.
°°°
"DIAA" ada seseorang perempuan yang memanggil ku.
"Apaaan?"
"Dipanggil sma Bu Ega tuh" kata Farah.
Bu Ega adalah Ibu Guru Bhs. Indonesia gue.
"Kamu duluan aja rah, tar gue nyusul" kataku.
Farah hanya mengangguk dan pergi.
"Gue duluan ya" kata ku kepada Fey dan Luna.
"bye..nanti langsung kekelas aja. Gue sama Fey bakal langsung kekelas abis ini" kata Luna.
"Ok"
•••
Kira-kira si dira ngapain di panggil sama bu Ega ya?
penasaran?
baca di chapter berikutnya!Vomentnya ditunggu💘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice
Novela Juvenil"Sahabat dan keluarga adalah segalanya. Jadi gue harus mengorbankan sesuatu untuk mereka." Begitulah motto yang dimiliki oleh seorang Dira Amara Frisca. Seperti motto yang dimiliki oleh Dira. Kehidupan nyata adalah cerminan dari mottonya. dimana saa...