"Kak dengerin aku dulu." Dino berusaha narik tangan gue.
h e o l.
Iya, sekarang gue sama Dino lagi ada di lapangan sekolah. Kaya di drama banget sih anjir dia nyuruh gue buat denger penjelasan dia tentang foto instagram itu.
"Apaan sih, lepas." Gue nangkis tangan Dino, malu gila. Gue diliatin hampir semua anak-anak kelas satu yang lagi istirahat.
"Kak itu tuh dibajak sama Rocky, aku ga tau apa-apa kak." Sekarang Dino berdiri di hadapan gue.
"Bodo. Gue ga peduli." Jawab gue jutek.
"Aku tuh sukanya sama kakak. Cuma sama kak Dinda."
Sinting.
Gue ngefreeze.
Sialan.
YaAllah....
Digituin aja gue deg-degan parah.
"Terus?" Jawab gue, berusaha setenang mungkin. Padahal hati udah gak karuan.
"Ah, aku ga suka. Aku cinta sama kak Dinda."
e&.
Ini kalo gue ga mementingkan imej mah gue udah loncat-loncat kali.
"Ya terus?" Jawab gue lagi, fix gue pencitraan parah.
"Aku mau jadi pacar kakak."
Loh loh, kok ambigu ya Din? Kok lo menawarkan diri gini ya?
Tapi Dino malah geleng-geleng kepalanya.
"Ah salah-salah, maksudku kakak mau gak jadi pacar aku?"
Eh?
Ditembak gue?
jeder
Aw.
"Mau kan kak?" Tanya Dino lagi.
Parah sih kalo gue tolak mah ntar dia malu, ini juga udah diliatin anak-anak satu sekolah.
Masalahnya gue juga ga mau nolak wqwqwq.
"Iya, aku mau Din." Jawab gue sambil ngangguk pasrah.
Dan dia pun meluk gue.
Lalu tiba-tiba....
"Din..."
Lah suara Hansol. Tapi mana orangnya?
"Dinda!" Gue masih celingukan nyariin Hansol tapi ga nemu-nemu buset dah.
"DINDA BANGUN ANJIR ADA GURU!"
"ALLAHU CUMA MIMPI."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kelas [Dino]
Short Story"Ya lo nya aja sih semedi terus dikelas sampe gatau kita punya adik kelas se-lucu itu di sekolah." "Anjir ah sol imut banget astaga gue suka, pokoknya lo harus bisa deketin gue sama dia!"