Chapter 36 : Allahu Akbar

4.2K 342 22
                                    

Chapter 36
Allahu Akbar
***

Kenapa ada air mata yang keluar dari mataku?
Kenapa aku menangis?
Siapa yang kutangisi? Kepergianku? atau Park Ha Jin?
Park Ha Jin?

"Astagfirullah hal 'adzim." kutangkupkan kedua tanganku pada kedua wajahku. Kenapa hatiku seperti ini? Kenapa aku menangis?

"Miss? You okay?" aku duduk tegap dan melihat wanita paruh baya yang mengusap lembut pundakku. "You sick?"

"No. Thanks. I'm okay." jawabku mencoba memberinya senyuman. Wanita itu mengangguk mengerti dan kembali memposisikan duduknya seperti semula.

Aku menghela napas untuk menggendalikan perasaanku. "Astagfirullah." aku kembali mengucapkan istighfar berulang kali.

Cinta?
Apa aku mencintai Park Ha Jin?
Kapan perasaan itu ada?
Itu bukan cinta, itu hanya sebuah nafsu. Nafsu untuk memiliki hatinya.
Ya Allah, aku hanya ingin menjadi kekasihMu.
Kekasih yang mendapatkan cintaMu yang mulia dan tidak akan pernah menyakitiku.

Ya Allah...
Aku hanya ingin mendapatkan kekuatan dariMu. Memiliki ketegaran hati seperti wanita muslimah lainnya yang telah Kau muliakan.

***

"Permisi. Boleh saya duduk di sini?" pamit seorang wanita yang membawa nampan berisi banyak makanan. Aku menganggukkan kepala dan dia duduk di meja seberangku setelah mengucapkan terimakasih.

"Dari mana, mbak? Askot?" ucapnya setelah meneguk softdrinknya. "Kenalin, nama saya Jihan." dia mengulurkan tangannya ke depanku.

"Aisyah." sahutku dan menerima jabat tangannya. "Saya dari Surabaya. Ini pulang dari Seoul." jawabku.

"Oh! Dari Korea? Ganteng-ganteng enggak, Mbak? Cowoknya kayak boyband-boyband di tivi itu." celetuknya dan membuatku terkekeh sediri. "Saya sih minta ijin Papa buat ambil beasiswa ke sana, sapa tau dapet jodoh orang sana. Kan asik ya, Mbak?"

Aku mengangguk sembari tersenyum, "Benar. Jodoh enggak ada yang tahu."

"Di sana kuliah?"

Aku menggelengkan kepala lemah, "Enggak. Cuman tinggal di sana."

"Maksudnya?"

"Ehm..." aku memikirkan penjelasan lebih dimengerti oleh Jihan. "Hanya berkunjung ke rumah saudari. Dia menetap di sana." ujarku.

"Oh... asik dong?"

"Iya." jawabku. "Lihat." aku menunjukkan layar ponselku yang tampilannya foto baby Noah. "Ponakan saya. Namanya Noah." ucapku dan Jihan mengangguk.

"Lucu banget."

"Iya." sahutku dan memasukkan kembali ponselku ke dalam tas. "Kamu dari mana?"

"Jogja. Mau berkunjung ke rumah budhe." jawab Jihan dan membuka bungkus kertas burgernya, menggigitnya dengan ukuran besar. "Sekalian mau jalan-jalan ke Malang."

"Jangan lewatin jalan-jalan di sana." ucapku dan Jihan mengangguk mengiyakan. "Pantainya juga bagus."

"Sip." Jihan mengacungkan jempol tangannya ke depan.

"Kamu masih kuliah?"

Jihan mengangguk dengan mulutnya yang penuh, "Iya, mbak." jawabnya setelah menandaskan isi softdrinknya. "Anak semester akhir. Anak botak mendadak ini." candanya, membuatku ikut tertawa mendengar candaannya.

Annyeong, Aisyah [FINISHED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang