"Don't be late again"

20.3K 800 1
                                    

Kriingg! Krinngg!

Bel pulang sekolah telah berbunyi tepat pukul setengah dua belas siang.
Anak-anak segera keluar kelas setelah berdoa bersama yang memang rutin dijalankan setiap jam pulang sekolah.

Siang itu, orang tua siswa siswi mendominasi koridor kelas satu. Wajar saja karena hari itu adalah hari kedua tahun ajaran baru di SD Bhakti Nusa. Anak-anak yang berhamburan keluar dari kelas tadi sibuk mencari orang tua mereka yang pastinya datang menjemput anak-anaknya.

Berbeda dengan gadis kecil berambut hitam lebat sebahu berjalan menunduk menuju tempat duduk yang disediakan di taman sekolah. Biasanya ada banyak anak-anak kelas dua yang bermain disitu sambil menunggu jemputan. Gadis kecil itu duduk di salah satu kursi di taman itu sambil mengedarkan pandangannya dan alhasil dia belum menemukan orang yang sangat ditungguinya.
Gadis kecil itu menghela nafas. Dia menunduk.

"Mana orang tua mu? Kau kan anak kelas satu, masa tidak ada yang menunggumu di depan kelas saat bel pulang sekolah tadi?" tanya salah satu anak yang entah siapa.

Gadis itu mengangkat kepalanya menatap anak yang bertanya tadi.

"Mamaku sedang sibuk," jawab gadis kecil itu.

"Wah, kasihan sekali! Masa mama mu lebih mengurusi pekerjaannya! Memangnya ayahmu dimana?" tanya anak itu lagi.

"Aku nggak punya ayah," jawab gadis itu lagi.

Anak yang bertanya tadi segera tertawa. Sekilas terdengar seperti tawa mengejek.

"Kasihan. Masih kecil udah nggak punya ayah. Sedih banget sih jadi kamu," ejek anak perempuan itu.

Gadis kecil yang diejek itu menunduk malu.
Tak terasa air matanya sudah memenuhi pelupuk matanya karena tak tahan lagi.

"Ya ampun! Dasar anak cengeng! Baru diejek segitu saja sudah menangis," ejek anak itu lagi.

Gadis itu hanya terus menunduk.

Semua anak-anak yang sedang bermain disekitar taman langsung menertawai gadis kecil itu.

"Wah cengeng!! Anak kelas satu cengeng!"

"Sedihnyaaa mamanya gak datang jemput!"

"Papanya mana?"

"Dia gak punya ayah!"

"Waaahh kasihann! Hahaha"

"Sial banget jadi dia,"

"Iya sial sial!!"

"Manja!"

"Cengeng!"

Gadis itu hanya menangis dalam diam sambil menunduk. Dia sangat sedih dan malu diejek seperti itu oleh anak-anak kelas dua. Ya. Anak kelas satu semuanya sudah pulang. Hanya tersisa dirinya saja yang belum pulang. Sudah satu jam lebih dia menunggu jemputannya tapi tidak ada yang datang. Andaikan dia bisa pulang sendiri. Tau jalan pulang aja nggak.

"Baby?" panggil suara lembut itu.

Gadis kecil itu mengangkat kepalanya dan menatap orang yang memanggilnya. Sebutan 'Baby' itu panggilan sayang terhadapnya.
Gadis kecil itu menghapus air matanya. Matanya bengkak karena menangis tadi.

"Mommy," kata gadis kecil itu langsung memeluk Mommy nya.

Wanita itu membalas pelukkan gadis kecilnya.

"Maafin, Mommy. Maafin ya sayang, Mommy telat jemput kamu," kata wanita itu menyesal melihat keadaan putrinya yang sangat kelihatan kalau dia baru habis menangis.

"Don't  be late again, Mommy," kata gadis kecil itu sambil menangis.

Wanita itu langsung menggendong anaknya dan pergi ke parkiran mobil sekolah.

Setelah mereka berdua masuk di dalam mobil, wanita itu menatap putrinya yang masih tersedu.

"Kamu kenapa nangis, sayang?" tanya wanita itu

"Ky diejek tadi, ma. Karena Ky nggak tahan jadinya Ky nangis," jawab anak itu masih terisak.

Wanita itu tersenyum sambil mengelus pipi putrinya.
"Ky mau maafin mommy, nggak?" tanya wanita itu lembut.

Kyla mengangguk. "Ky ngerti kok kalo Mommy itu sibuk, jadi nggak papa kok, Mom." jawab Kyla tersenyum.

"Yaudah makasih ya sayang udah dimaafin,"

"But, don't be so late again, mom," kata Kyla setengah memohon.

"I promise, baby," jawab wanita itu tersenyum sambil kemudian menyalakan mesin mobilnya.

****

"Mommy kok kita kesini?" tanya Kyla melihat Mommy nya membawanya ke salah satu pusat perbelanjaan.

"Permintaan maaf Mommy buat Ky," jawab wanita itu.

Kyla tersenyum antusias.
"Yaudah mommy telat telat aja tiap hari yang penting bawa Ky kesini terus tiap hari," kata Kyla girang.

Wanita itu tertawa. "Kan Mommy sibuk, jadinya gak bisa tiap hari kesini dong, baby," kata wanita itu.

"Hehehe Kyla bercanda doang kok Mommy Achelllll," balas Kyla tertawa.

"Yaudah ayo makan, sayang,"

"Mau ayam boleh???" tanya Kyla memohon

"No!"

"Mommy," bujuk Kyla memelas.

"Nggak, Ky. Kemarin kamu makan ayam. Cukup ya,"

"Mommy, please," bujuk Kyla lagi

"Sekali enggak tetep enggak ya,"

"Katanya permintaan maaf," rajuk Kyla

Achel menghela nafas. "Yaudah kali ini Mommy ijinin,"

Kyla tersenyum puas.

Mereka pun segera menuju ke restoran ayam goreng cepat saji itu.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang