Senjata Makan Tuan

7.3K 415 6
                                    

Kyla duduk di dekat pohon beringin dibelakang kelasnya yang memang terletak di lantai satu dan paling ujung. Suatu keuntungan tersendiri untuk Kyla.
Kyla sering duduk disitu saat istirahat atau sebelum masuk kelas pagi. Anak-anak tidak berani nongkrong disekitar pohon itu karena mereka takut sama pohon beringin. Angker.

Kyla sendiri tidak percaya dengan kabar miring seperti itu. Sejak kecil Mommy, Oom, tante sama Opa nya selalu bilang bahwa hal-hal seperti itu sebenarnya tidak ada di dunia ini.

So, buat apa Kyla takut?

It doesn't even exist!

Tanpa disadari oleh Kyla, Farrel datang sambil membawa sesuatu di tangannya.

Farrel tersenyum lebar dari jauh sambil sesedikit berlari.

"Kenapa, Rel?" tanya Kyla

"Ini buat kamu, dali Papa aku," kata Farrel menuruti perkataan Gilang.

"Kok buat aku?"

"Bawanya kelebihan soalnya," jawab Farrel bohong lagi

"Oh yaudah deh makasih ya, Farrel,"

"Nanti makannya baleng ya, aku nggak punya temen makan soalnya,"

Kyla mengangguk tersenyum mengambil bekal makan dari Farrel.

****

"Selamaat Pagiii, Marchelle!" sapa Gilang tersenyum saat memasukki ruangan Achel.

Achel ternyata sedang sibuk dengan design koleksi terbarunya bulan ini.

Achel menghela nafas.

"Ya Allah masih pagi, Lang. Ngapain lagi lo disini?" tanya Achel.

Gilang menaruh tas yang sedaritadi digenggamnya di atas meja Achel.

Achel mengerutkan dahinya. "Apaan?"

"Bekal buat lo. Gue liat lo tambah kurus aja.. gak makan ya?" tanya Gilang

"Sok tau, udah bawa aja! Gue entar siang makan sama Ky--" hampir saja Achel nyebutin nama Kyla!

Astaga hampir aja!

Gilang hanya diam menunggu Achel meneruskan perkataannya.

Gilang tahu kalo Achel tadi jelas-jelas mau nyebut nama Kyla tapi dia gak jadi ngomong.

"Ky?" tanya Gilang pura-pura gak tau.

"Gak jadi,"

"Apasih. Ky apa?"

"Kepo lo,"

"Terserah deh lo mau makan sama siapa yang penting lo harus sarapan bekal dari gue. Kentang rebus sama spaghetti kesukaan lo. Gue juga buatin lo jus tomat," kata Gilang

Achel hanya diam.

Pikirannya melayang ke lima tahun lalu saat dia sering sarapan bareng Gilang.

Menunya persis seperti itu.

Miss it!

Achel menghela nafas kemudian mengangguk.

Dia bukannya gak tega nolak makanan dari Gilang. Dia mah tega tega aja. Lagian emang Gilang siapanya dia? Mantan doang kan? Hehehe... bercanda.

Dia cuma lagi kangen masakkan Gilang lima tahun lalu.

"Seneng kan? Yaudah sekarang mendingan lo cepetan pergi," usir Achel.

"Galak banget sih lo. Bentaran dong,"

"Gak,"

"Achellll,"

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang