Poor Kyla

6.4K 305 0
                                    

Setelah tiga bulan berlalu dengan cepat, hari ini tepatnya ulang tahun Farrel yang ke enam tahun. Kebetulan Nino dan Galuh merayakannya dengan membuat party untuk anak-anak lalu acara syukuran atas kehamilan Galuh.

Sedaritadi Gilang sudah bosan melihat istrinya bolak-balik di depan lemari bajunya. Sudah satu jam berlalu Gilang menunggu Achel yang tak kunjung menetapkan pilihan bajunya. Bukan karena Achel yang ribet. Tapi, Gilang lah yang paling rewel saat melihat Achel pake baju terbuka. Gimana enggak rewel kalo liat istrinya pake gaun merah tanpa lengan di atas lutut, gaun hitam tembus pandang, gaun biru dongker yang dari depan emang bagus dan pas tapi di belakang udah kayak orang telanjang! Punggung Achel terekspos dengan sangat baik. No way lah! Ada banyak gaun lagi yang modelnya aneh-aneh.

Kenapa sih si Achel beli gaun kurang bahan semua? Harga mahal tapi kok kurang bahan.

"Gilaaaangg! Kamu rewel banget tauk! Terus aku pake baju apa kalo gitu?! Gak ada gaun yang sesuai tipe kamu!" sungut Achel yang sedaritadi pusing sendiri.

Gilang terkekeh. Dia marah-marah tapi tetep nurut sama suami. Ehehe..

"Terserah," balas Gilang singkat.

Achel mengerutkan alisnya.

"Beneran?"

"Hm,"

"Aah Gilang mah marah nanti," rajuk Achel.

"Daritadi kamu nggak selesai-selesai sih! Bentar lagi acara party kidsnya mulai dan kita belum berangkat juga, kasian Kyla," kata Gilang.

Achel langsung cemberut. Ya gimana lagi? Emang begitu semua model gaunnya.

"Yaudah kamu berangkat dulu aja ya sama Kyla? Aku nyusul. Biar nanti aku cari gaun dulu di butik," kata Achel akhirnya.

Achel yang sekarang itu lebih sabar dan lembut? Ya memang itu kenyataannya. Beda sama wanita lain, giliran udah berstatus sebagai istri malah sering manja-manja nggak jelas dan ngomel-ngomel nggak jelas sama suami.

Gilang menatap tajam ke arah istrinya. "Nggak! Kita bareng-bareng!" tegas Gilang.

Achel menghela nafas. Dia benar-benar bingung sekarang. Dia takut Gilang marah. Serba salah.

Gilang melirik sekilas ke arah istrinya yang nampaknya sedang berpikir keras. Haduh kasian juga dia.

"Yaudah, kamu pake yang mana aja yang nggak terlalu kurang bahan. Aku nggak suka liat kamu ke pesta yang notabene nya banyak laki-laki apalagi pakaian kamu kurang bahan. Pilih aja yang paling bisa. Aku ijinin kok," kata Gilang akhirnya.

Achel langsung berbinar-binar menatap suaminya. Bijaksana. Eaa.

"Maafin ya. Aku janji bakalan ganti semua stok gaun-gaun aku," kata Achel

Gilang tertawa. "Jangan dibuang juga, kamu boleh kok pake gaun yang kurang bahan kayak gitu di rumah. Kan lumayan," goda Gilang.

Achel langsung membelalak dan kemudian mencubit pipi si Gilang.

"Dasar mesum banget!" kata Achel.

Gilang tertawa lagi.

"Mesum-mesum gini tetep sayang, kan?"

"Sayang baneettt," jawab Achel mencium bibir suaminya.

"Cium-ciumnya nanti dulu, ya? Kamu siap-siap sana. Aku ke kamar Kyla dulu,"

"Okey!"

****

Tok.. Tok.. Tok

Kyla mendengar ketukkan pintu itu langsung beranjak membukakan pintu kamarnya.

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang