Permainan takdir?

6K 292 8
                                        

Lucu rasanya ketika kalian dipermainkan oleh takdir.

Di depan Gilang sekarang telah berjejer dengan rapih tiga batu nisan.

Ya.

Gilang kehilangan semua anggota keluarga kecilnya pada saat yang bersamaan. Apakah ini masuk akal?! Ini gila!

Kyla meninggal ketika sel-sel kanker yang hinggap di tubuhnya sudah menggerogoti habis organ-organ tubuhnya. Achel? Dia meninggal bertepatan saat proses melahirkan bayi yang ada dalam kandungannya. Dia melahirkan pada saat yang tidak tepat saat kandungannya baru memasukki usia delapan bulan. Dan yang terakhir bayi kecil malang itu harus ikut juga dengan ibunya. Sungguh miris.

Gilang tak kuat lagi dengan permainan gila ini. Takdir sungguh-sungguh mempermainkannya. Apa salah dia sampai harus mendapatkan hukuman seberat ini?
Bisakah dia ikut menyusul keluarga kecilnya di sana? Pasti mereka sedang berkumpul di atas.

Saat ada di dalam mobil, ponsel Gilang berbunyi. Siapa lagi ini?!
Gilang pun mencari-cari ponselnya. Tapi, tiba-tiba Gilang melihat Achel menyebrang di depan mobilnya!

Gilang langsung mengerem mobilnya tepat di tengah jalan. Tidak. Dia kali ini tidak berhalusinasi. Itu Achel! Tapi...

Jangan!

Achel lihat sebelah kirimu!

Truk itu melaju dengan penuh kecepatan.

Dan tanpa Gilang sadari, tubuhnya bergerak ke arah Achel. Dia harus menolong Achel. Dan seketika itu juga..

BRUUKKK!!

Tubuh Gilang rasanya melayang. Pandangannya gelap.

****

"Gilangg!!! Gilaang!!!" teriak Achel.

Tunggu. Achel?

Apakah itu Achel? Istrinya?

Gilang pun mulai membuka matanya. Rasanya sangat berat hanya untuk membuka saja.

Tapi, sosok yang tengah menatapnya sekarang ini membuat Gilang membelalak. Sosok itu adalah Achel!

"Ya ampun! GILAAANGG!! Lo sadar beneraannn!!!!" jerit Achel menangis.

Kok dia nangis? Harusnya Gilang yang nangis karena Achel tidak mati.

"Susteerrrr!!! Pacar saya sudah sadar, Sus!! Ya Allah! Suster mana sih ini?!!" teriak Achel akhirnya langsung pergi menuju pintu ruangan dan berteriak di luar.

Suara Achel sungguh cempreng!

"Gila lo, Chel! Lo pikir ini rumah lo apa? Lo bisa di penjara karena mengusik ketenangan orang lain!" omel seseorang yang ternyata adalah Galih adik Gilang.

Galih yang baru masuk ke dalam ruangan itu terkejut setengah mati melihat Gilang abangnya itu sudah buka mata alias sudah sadar!

"Kak Gilang! Lo beneran udah sadar?! Sumpah! Gue pikir si kunyuk tadi halusinasi doang kayak biasanya. Tapi ini sumpah lo udah sadar kak!!" pekik Galih tersenyum lebar menatap Gilang.

"M-- ma-- maksud lo ap-- pa sih?" tanya Gilang akhirnya buka suara.

Kok lemes gitu ya kalo mau ngomong? Batin Gilang.

"HUAAAA GALIH!!! GILAANGGG NGOMONGG!!! PACAR GUEEE UDAH NGOMONGG LAGIIII!!!" jerit Achel tak tertahankan.

Galih langsung membekap mulut Achel. Perempuan emang berisik banget ya? Ngeselin!!

"A-- a-- achel? Kamu nggak mati beneran, kan? I-- iya, kan?" tanya Gilang serius.

Gilang menscan tubuh istrinya itu. Achel baik-baik saja tapi..

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang