"Mommy, ayo turun!" ajak Kyla.
"Iya, kamu turun duluan aja sayang, Mommy mau ngambil dompet Mommy di belakang, bisa, kan?" tanya Achel.
Kyla mengangguk lalu segera turun dari mobil.
Saat ingin berbalik ke belakang, tiba-tiba tubuh Achel membeku dan susah bergerak.
Oh tidak! Tidak! Batin Achel.
Dia berusaha menggerakkan tubuhnya untuk mengambil tas nya di kursi belakang tapi tak bisa. Sulit. Achel menutup matanya sambil menahan rasa sakit yang datang tiba-tiba.
Jangan sekarang! Batin Achel
Achel hanya bisa menatap putrinya dari mobil menabrak seseorang.
Seorang pria.
Deg.
Oh tidak! Tidak! Jangan! Kyla jangan menatapnya! Batin Achel rasanya ingin berteriak tapi nihil.
Kenapa dia bisa ada disini? Kenapa dunia itu kecil sekali? Shit! Batin Achel lagi.
Achel menarik nafas nya dan mencoba relaks.
Perlahan-lahan tangannya bisa digerakkan sesuai keinginannya. Achel terus berfokus pada putrinya. Kyla ngobrol dengan pria itu. Dan pria itu menatap Kyla dengan sangat. Sangat. Intens.Sorot mata itu. Batin Achel
Tak lama setelah itu Achel melihat Kyla sudah kembali ke mobilnya.
****
"Lang! Lo ngelamun terus daritadi?" kata Galuh menyeruput Frappucino nya.
Gilang tak menghiraukan Galuh. Tatapan Gilang langsung menuju ke arah Farrel!
"Farrel? Kamu kenal anak yang tadi?" tanya Gilang pada keponakannya itu.
Farrel mengangguk.
"Namanya Kyla?"
"Iya,"
"Kyla siapa? Nama panjangnya?" tanya Gilang penasaran.
Farrel menggeleng pelan tanda bahwa dia tidak tahu.
Gilang menghela nafasnya.
"Kenapa sih lo, kak? Kok kayak penasaran banget sama tu anak?" tanya Galih risih.
"Farrel tau nggak Kyla itu gimana anaknya?" tanya Gilang lagi tak menghiraukan perkataan adiknya.
Farrel meletakkan minuman yang sedaritadi asik diminum sama dia dan menatap Gilang.
"Kyla itu pendiem setau Fallel, Om. Kyla gak punya temen di kelas kalna katanya Kyla gak punya ayah jadinya Kyla diejek sama temen-temen. Mama nya Kyla juga selalu sibuk jadinya telat jemputin Kyla. Kemalin itu Kyla nangis kalna diejek kelas dua pas di taman, tlus Kyla nangis gitu Oom, pas Kyla nangis itu mama nya Kyla dateng telus gendong Kyla yaudah deh Kyla meluk mama nya gitu," jelas Farrel.
"Nggak punya ayah?" tanya Gilang.
Farrel menganggukinya.
Galuh dan Galih semakin bingung dengan Gilang. Ada apa sih?!
"Apa sih, Lang? Kenapa lo nanyain Kyla terus? Lagian Kyla itu siapa?" tanya Galuh.
"Oh ya. Yang dimaksud anak kecil tadi masalah restoran ayam!! Iya gue inget! Gue inget kak!" kata Galih tiba-tiba jadi bersemangat begitu.
Gantian Galuh dan Gilang yang mengernyitkan dahi mereka melihat tingkah Galih yang tiba-tiba jadi kayak gitu.
"Apaan? Restoran ayam kenapa?" tanya Gilang.
"Achel!! Iya. Achel! Gue ketemu Achel!" kata Galih.
Deg.
Nama itu.
"A..achel?" tanya Gilang sekali lagi.
"Iya, kak. Marchelle Sutanto!" kata Galih yakin.
Farrel langsung menyambung perkataan Galih. "Aku inget Om! Nama lengkap Kyla itu Kyla Sutanto!" kata Farrel mantap.
Deg.
Kyla Sutanto?
Galuh, Gilang dan Galih langsung terkejut. Mereka semua menatap ke arah Farrel membuat Farrel jadi bergidik ngeri melihat mama dan kedua Omnya itu seperti baru saja disiram air es.
"Kyla Sutanto?" tanya Galuh pada Farrel.
Farrel mengangguk.
"Berarti..." kata Galuh
"Kyla anaknya Achel!" kata tiga kakak beradik itu serentak.
Gilang langsung lemas rasanya. Jantungnya berdegup kencang. Ingin lepas rasanya.
Sakit.
Luka.
Rindu.
Semua bercampur aduk jadi satu. Gilang seakan dijatuhi es beribu ton.
"Tapi kemaren pas gue ketemu Achel, dia nggak ngenalin gue. Tapi gue yakin dia kenal cuma sok nggak kenal aja. Boongnya kentara. Achel langsung lari ke meja Kyla dan bawa Kyla pergi padahal makanan yang baru dipesen sama dia belum datang," jelas Galih.
Galuh menghela nafas. "Masa lalu lo belum sepenuhnya berakhir, Lang," kata Galuh.
****
"Mommy kok nggak turun sih?" tanya Kyla penasaran.Achel menatap Kyla lalu memeluk anaknya itu.
"Mommy janji akan selalu lindungin kamu sayang, Mommy janji itu," kata Achel.
Kyla bingung. Sangat bingung.
"Mommy kenapa? Mommy sakit? Kalo Mommy sakit bilang," kata Kyla khawatir.
Achel tersenyum mengecup kening putrinya. "Mommy nggak papa kok, baby. Kita beli kopinya lain kali aja ya?" bujuk Achel.
Kyla tersenyum. "Alright then," seru Kyla.
Achel tertawa.
Dalam benaknya bercampur aduk memikirkan kejadian Gilang dan Kyla tadi.
Achel khawatir dan takut.
Sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
ChickLitBagaimana perasaan seorang Gilang Brawijaya saat dipertemukan kembali dengan mantan sekaligus cinta pertamanya yang telah menghilang sekian tahun? Marchelle Sutanto.. akhirnya dia kembali. "Achel?" kata Galih tak menyangka dengan perempuan yang ada...