Beautiful

5.1K 171 10
                                    

Achel memang tidak kemana-mana. Dia memang ternyata mencari angin. Rasa kesalnya terhadap tingkah Gilang membuatnya perlu merilekskan hati dan pikiran agar bisa sinkron kembali. Apa sih?

Setelah merasa sudah cukup, Achel memutuskan untuk kembali ke ruangan Gilang. Dia benar-benar harus sabar kali ini karena sifat kebapakan Gilang yang sudah terlalu over itu pasti sebentar akan kambuh lagi jika saja anak kecil yang bernama Kyla itu masih belum lelap.

Achel pun membuka pintu ruangan Gilang dan masuk secara perlahan tak ingin membangunkan dua pasien yang mungkin sudah lelap karena lampu yang sudah dimatikan. Saat Achel merebahkan kepalanya di sofa, tiba-tiba saja sofa itu terasa seperti ada orang yang mendudukinya. Achel pun spontan menoleh ke sebelah kanannya.

Gilang.

"Gilang? Kok lo belum tidur?" tanya Achel kaget.

"Nungguin pacar aku selesai cari anginnya," jawab Gilang sambil tersenyum.

"Lo itu masih dalam masa pemulihan, Gilang. Bawel banget sih!" omel Achel tanpa sadar telah menaikkan volume suaranya.

"Sstt. Kyla udah tidur,"

Achel langsung sadar. Dia pun memperbaiki posisi duduknya menghadap ke arah Gilang.

"Maafin aku ya," kata Gilang membuat Achel mengernyitkan kedua alisnya dalam keremangan.

"Buat?"

"Aku tadi nggak sengaja ngebentak kamu, marahin kamu karena Kyla," tutur Gilang meraih tubuh kurus Achel ke dalam dekapannya.

"Nggak salah kok. Kamu posesif sama anak kamu."

Posesif? Mendengar kata itu keluar dari mulutnya Achel jadi tersenyum sendiri. Gilangnya memang tipe pria yang sangat posesif jika sudah bersangkutan dengan miliknya yang diganggu orang lain. Tapi, apakah sekarang Gilang masih posesif dengan Achel?

"Tetap aja aku salah." kata pria itu.

"Iya, kamu salah."

"Maafin dong?"

Achel tertawa pelan sambil menatap Gilang kemudian mengecup singkat bibir pacarnya.

"I love you," bisik Achel.

"I love you too, sayang," balas Gilang mengeratkan pelukannya.

***

1 tahun kemudian.

SD Pelita Nusantara

Suasana sekolah siang itu sudah mulai sepi. Achel tau bahwa kali ini dia melakukan kesalahan untuk yang kesekian kalinya. Kesalahan fatal. Dengan secepat kilat Achel mematikan mesin mobilnya dan buru-buru untuk keluar. Achel berlari kecil dengan heels creamnya. Dia menuju ke arah taman sekolah dan menemukan gadis kecil itu sedang melamun di ayunan. Sesegera mungkin Achel menghampiri Kyla.

"Ky?" panggil Achel pelan.

Kyla langsung mendongak kemudian tersenyum melihat Mommynya sudah datang.

"Maaf, sayang. Mommy telat lagi," kata Achel langsung memeluk Kyla sambil mengelus rambut sebahunya.

"Telat setengah jam. Kemarin Mommy telat empat puluh lima menit. Jangan minta maaf," kata Kyla sambil kembali memeluk Achel.

Astaga, anak siapa sih ini sampe Achel aja dibuat gemes terus. Achel malah membalas pelukan erat sang putri. "Besok enggak lagi kok, janji deh!"

Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang