Chapter 8

10K 591 55
                                    


Sakura terbangun dari tidurnya, dengan raut wajah aneh.

"Eh !! Kenapa aku ada disini ?"

Dengan usaha untuk menjawab kebingungannya. Sakura mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin malam.

"Bukannya kemarin aku berada di sofa ya. Kenapa sekarang ada disini ?"

Sakura mengaruk tengkuk nya yang tak gatal. Tak mau berpikir lama, Sakura langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian.
Sakura keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh dari saat ia bangun tidur tadi.

Jam masih menunjukkan pukul 05.00 a.m. Mungkin ia akan ke dapur saja.

"Enak nya masak apa ya ?"

Sambil memandangi bahan masakan di kulkas. Sakura akhirnya memutuskan untuk membuat Panino. Hari ini weekend pertamanya sebagai maid di Rumah Uchiha. Apa yang akan dilakukannya nanti ya ?

Bahan-bahan telah Sakura keluarkan dari dalam kulkas. Kali ini saatnya memasak. Tak butuh banyak waktu. Karena Sakura yang mahir dalam memasak. Tak perlu membuka buku resep atau sekedar browsing internet terlebih dahulu.

Sakura meletakkan makanan yang telah disiapkannya diatas meja makan. Sakura berbalik untuk membereskan alat-alat yang tadi dipakainya. Namun saat ia kembali. Hal-hal yang ditakutkannya telah datang.

Sasuke sedang duduk menikmati makanan yang dibuat Sakura dengan tenang dan lahap. Sakura bergeming ditempat. Mengawasi Sasuke yang sedang makan tanpa mempedulikan sekitarnya.

Tak

Bunyi sendok beradu dengan  meja itu membuat tanda bahwa Sasuke telah menyelesaikan makanannya.

Setelah meminum air putih dimeja makan. Sasuke langsung melesat pergi seperti hari-hari kemarin.

Semua itu tak membuat Sakura berharap lagi. Karena ia tahu bahwa Sasuke tidak akan pernah mengucapkan kata terima kasih atas apa yang dia lakukan untuknya.

Sakura memberesi semuanya lalu membawanya ke dapur lagi.

"Terima kasih." ucap Sasuke sambil menghentikan langkahnya.

Sontak Sakura langsung membalikkan badannya mendengar ucapan magic Sasuke.

Senyum manis tersungging dibibir Sakura. Tak ada apapun yang bisa ia lakukan untuk mengungkapkan apa yang tengah dirasanya kecuali seulas senyuman.

Setelah menyelesaikan semuanya. Sakura balik menuju kamarnya lagi. Ia menatap pantulan wajahnya di kaca kamarnya. Senyuman belum hilang dari bibir Sakura. Namun tak lama kemudian senyum itu lenyap.

"Kenapa aku senyum-senyum dari tadi sih. Dia hanya mengucapkan terima kasih. Bukan apa. Ada apa denganku ini." ucap Sakura pada diri sendiri

'Ingat Sakura. Tuanmu itu tidak mudah untuk sekedar mengucapkan terima kasih.' inner Sakura berteriak.

"Biarkan saja."

Akhirnya kamar itu harus menderita karena mendengar ucapan absud sakura

~★♥★~

Sasuke memasuki kamarnya dengan wajah datar andalannya. Bayangan kilas dirinya mengucapkan kata yang menjijikan menurutnya itu terputar-putar.

Kontras sekali hati dan expresinya. Bisa-bisanya Sasuke masih bisa menampilkan raut datarnya ketika ia sendiri menyesal telah berucap seperti tadi.

Tak mau berpikir lama. Sasuke lalu meraih gantungan kunci dan membawanya pergi. Dalam sekejap suara motor melaju meninggalkan rumah.

.

Maid or GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang