Chapter 22

9.3K 597 109
                                    


-Maid or Girlfriend-

Aku hanya punya satu keinginan untuk saat ini. Memilikimu seutuhnya, dan selamanya.
-Uchiha Sasuke-

~★♥★~

Bagi Uchiha Sasuke harinya kembali ke posisi semula. Suram. Entah kenapa ia merindukan kepala merah jambu yang duduk di sampingnya dalam mobil. Merindukan tubuh mungil yang selalu berjalan dibelakangnya. Merindukan kotak P3K yang selalu dibawa gadis itu untuk mengobati luka kecilnya. Namun saat lukanya kian membesar, mengapa gadis itu tidak datang mengobatinya?

Dengan langkah santai dan tatapan dingin itu, Sasuke membawa dirinya melewati koridor-koridor panjang Sekolah yang telah ramai dipenuhi siswa-siswi KHS.

Kelas XI IPA 1 telah dilewatinya. Menunjukkan bahwa lelaki itu tak menginginkan untuk memasuki kelas, sekalipun jam pelajaran pertama akan dimulai.

Sasuke mendorong pintu di depannya pelan. Pintu yang menghubungkannya dengan tempat favorite nya. Atap Sekolah.

Dibiarkannya semilir angin menerpa tubuhnya. Membelai mesra rambut ravennya yang kini tengah berburu menari.
Dibiarkannya sinar mentari pagi menghangatkan tubuhnya. Sekalipun bukan hatinya.
Karna ia tahu, satu-satunya yang bisa melakukan itu hanyalah sang gadis musim semi. Maid nya sendiri.

Bel tanda jam pelajaran pertama telah berbunyi. Tanpa berniat untuk beranjak, Sasuke malah mendudukkan tubuhnya diatap. Menikmati sinar mentari pagi, tanpa takut kulitnya akan berubah warna nantinya.

"Hah~" Sasuke menghela nafasnya lega.

Jika baru dua hari saja ia sendirian tanpa Sakura, bisa membuatnya seperti ini, lalu bagaimana dengan hari selanjutnya, bulan depan, bahkan tahun yang akan datang.

Namun dalam sekejap, tatapan datar tanpa ekspresi itu menyunggingkan seringai penuh arti.

'Aku takkan melepaskanmu Sakura.......






Uchiha'

~★♥★~

Sakura termenung di dalam kamarnya. Bukannya merasa lega, Sakura justru merasa gelisah.

'Apa yang harus aku lakukan sekarang?' tanya Sakura dalam hati.

Harapannya pupus, dihempas oleh kenyataan. Ia tidak akan mungkin lupa itu. Ia masih ingat betul bagaimana kemarin ayahnya berkata

Flashback On

"-A-aku, tidak ingin menikah dengan Gaara, Tou san. Aku mencintai lelaki lain. Kumohon batalkan perjodohan ini." air mata itu meluncur dengan sendirinya.

Membuat senyum bahagia Kizashi lenyap

Kizashi terdiam. Wajah lega dan bahagianya tadi lenyap sudah. Pria tua itu menatap diam putrinya yang kini tengah menundukkan kepalanya.

"Siapa pemuda itu?"

Deg

Suara besar itu terdengar jelas di telinga Sakura. Membuat ketakutan dalam diri Sakura yang mulai hilang kembali datang lagi.

"Katakan padaku siapa pemuda itu?" tanya Kizashi sekali lagi.

Sakura hanya diam. Dia masih menundukkan kepalanya.

"Angkat kepalamu Sakura!" perintah Kizashi dengan suara yang sedikit meninggi dari pada sebelumnya.

Dengan takut, Sakura mengangkat kepalanya.

Maid or GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang