Chapter 20

9.3K 605 49
                                    


Sasuke terbangun di pagi hari. Dikedipkannya matanya menerima sedikit cahaya yang menembus dicelah-celah gorden kamarnya.

Pandangannya jatuh pada sebuah balutan yang kini agak terlihat sedikit berantakan akibat dibuatnya tidur kemarin malam.

Tak berniat berpikir lebih jauh lagi, Sasuke segera membangunkan dirinya dari atas ranjang. Berjalan pelan menuju kamar mandi.

~★♥★~

Sakura bangun seperti biasanya. Hari ini weekend. Jadi dia tidak akan berangkat sekolah untuk pagi ini.

Dibukanya pelan pintu kamarnya berjalan menuju Dapur.

'Aku masak apa ya?' tanya Sakura sendiri dalam hati.

Langkah pelan itu terhenti, yang dengan reflek diiringi dengan belalakan mata emerald itu.

Pandangannya jatuh tepat pada seorang pemuda berambut merah, yang kini tengah bercakap ria dengan tuan mudanya.

Merasa diperhatikan, Sasori mengalihkan pandangannya.

"Sakura." wajah itu terlihat lega, dan senang. Berbeda jauh dengan wajah Sakura.

Berbeda lagi dengan Itachi yang hanya menatap mereka dalam diam. Membiarkan keduanya saling bertemu pandang.

Sakura bersiap-siap untuk memutar arah. Bersiap untuk kembali ke dalam kamarnya. Namun lagi-lagi, sebuah suara menghentikannya.

"Sakura." kali ini tuan mudanya lah yang berbicara.

Sakura terdiam, membatalkan rencana.

Sasori berjalan menghampiri Sakura lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

Sakura hanya diam. Tak berniat menolak, ataupun membalas.

"Aku senang kau baik-baik saja." ucapnya sambil menatap bahagia wajah Sakura.

"...." Sakura masih diam

"Kau membuatku khawatir. Kumohon jangan pernah lakukan ini lagi."

"...."

"Kau marah padaku?" tanya Sasori yang sedari tadi hanya melihat Sakura diam, tak ingin meresponnya.

Sakura menggeleng. Ia tak marah, dan tak pernah marah pada kakaknya itu. Ia hanya bingung ingin berbicara apa padanya.

"Kau mau pulang bersamaku?"

Sakura menggelengkan cepat kepalanya.

"Kenapa?" tanya Sasori untuk kesekian kalinya.

Sakura menundukkan kepalanya. "A-aku, tak mau!" ucap Sakura pelan.

"Kalau masalah itu, kita bisa membicarakannya pada Tou san atau Kaa san kan?"

Sakura mengangkat kepalanya.
"Tapi mereka tidak akan mau melakukannya."

"Kita belum mencobanya Sakura."

"Aku sudah mencobanya berulang-ulang kali dan mereka selalu menjawab 'maaf Sakura'"

Sasori mendesah berat, ia tahu betul itu. Sasori kemudian kembali menarik Sakura ke dalam pelukannya. Membiarkan adiknya itu menangis di dadanya.

"Hikss Nii chan."

"Aku di sini Sakura. Kali ini biar aku yang akan bicara." ucap Sasori menerawang. "Jika mereka tidak setuju, kau boleh lakukan apapun terserahmu. Asal itu tidak akan membahayakanmu." lanjutnya

~★♥★~

Sasuke berjalan menuruni tangga dengan santai. Kerutan di dahinya muncul ketika melihat seseorang yang dirasanya tak asing sedang memeluk seorang gadis bersurai merah muda yang dapat diyakininya bahwa itu adalah Maid nya sendiri.

Maid or GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang