Perasaan Tak Biasa (Revisi)

9.2K 524 27
                                    

Author POV :

Cinta masih memeluk Rangga, 10 menit berlalu tapi ia belum ingin menyudahi nya.

Lalu bagaimana dengan Rangga? Pria berhati dingin itu sudah pasti tak melakukan apa-apa.

Cinta merasakan sedih yang teramat, ia akhirnya mengakui ketakutan nya selama ini. Bahwa suami yang ia cintai tak pernah mengingat dirinya, juga tak menganggap nya ada.

"Kak, Tidak ingin mencium kening ku hmm, apa memang Kakak tidak menginginkan kehadiran ku?"

Lagi dan lagi Rangga hanya diam, menatap mata Cinta dengan ekspresi datar. Diam nya Rangga membuat hati Cinta semakin sakit. Ia begitu merindukan Suami nya, namun dianggap ada pun tidak.

Cinta tak sanggup berbuat apa-apa lagi. Ia melepaskan pelukan tak berbalas itu dan meninggal kan Rangga sendiri dalam keheningan.

Rangga Pov :

Istri, Cinta Adalah istriku?!
Aku pikir mimpi yang kadang datang itu hanya sekedar bunga tidur. Ternyata Aku salah, ini semua nyata.

Dia memang gadis yang selalu menempel padaku ketika kami kecil. Aku tak pernah menolak nya karena kami terbiasa bersama dan Aku sudah nyaman bersamanya.

Sebab itu, saat keluarga kami meminta ku untuk melakukan kawin gantung dengan nya Aku setuju saja.

Tapi itu sudah lama terjadi, 10 tahun yang lalu tepatnya. Aku yang sekarang sudah terbiasa dengan kehidupan ku yang menyendiri.

Bagiku hidup dalam kesendirian adalah bagian paling menenangkan. Sejujur nya Aku khawatir jika kedatangan Cinta akan membuat hidupku berubah total.

Dan kontak fisik, oh tidak dia dengan mudahnya memeluk ku. Bertanya apa Aku merindukan nya, memintaku mencium kening nya?

Argggh, Ini membuat ku frustasi!
Rasa ini tak biasa.

Cinta Pov :

Tak kusangka reaksi Kakak akan begini, sikap dingin nya setelah bertahun-tahun bahkan semakin menjadi.

Kupikir setelah sekian lama tak berjumpa, Kakak akan menerimaku dengan tangan terbuka. Tapi harapan ku berbanding terbalik dengan kenyataan.

Hari ini Mama bangun tidur pagi sekali, Mama juga sudah rapi dan siap untuk berangkat ke Bogor. Sebelum berangkat kami sarapan bersama dengan nasi goreng buatan ku.

Setelah selesai sarapan Mama pun berpamitan, beliau menjelaskan bahwa akan kembali ke Jogja setelah mengunjungi Oma.

Kata Mama butik milik nya sedang ramai pembeli, sehingga tak bisa ditinggal pergi terlalu lama. Mama memiliki 5 Butik yang menjual aneka ragam Batik yang cukup terkenal di kotanya.

Sebelum masuk ke mobil dan meninggalkanku, Mama berpesan agar Aku dan kak Rangga segera menyesuaikan diri. Kata Mama bagaimana pun kami sudah menikah secara Sah.

Aku hanya bisa tersenyum kecil menanggapi pesan Mama, karena jujur Aku sendiri tak tau harus menjawab apa.

Pada akhirnya Aku hanya bisa mencium punggung tangan Mama dan memeluk nya, mengantar kepergian beliau dengan perasaan sedih yang ku tutupi.

Saat beliau berjalan keluar lebih dulu lalu masuk ke mobil Jaguar milik Kakak, Mama melambaikan tangan nya padaku.

...........

Author Pov :

Rangga turun dari kamar nya di lantai atas, ia berlari kecil menuruni tangga tersebut. Ketika sampai di anak tangga terakhir, langkahnya terhenti saat melihat Cinta yang memandangi nya.

Dosen ku, Cinta ku (Ending) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang