Kulepas kau, Dosen ku Cinta ku

4.6K 254 23
                                    


Happy weekend guys.
Sebelum di next aku mo ngucapin terima kasih buat kalian yang masih setia membaca, vote dan follow nya juga. Hari ini Aku mo jelasin kenapa karya ku yang ini sering lama update.

Pertama, karena aku punya karya yang lain yang juga lagi aku luncurkan. Xixiii...bahasa nya...

Kedua, dari ratusan pembaca tidak ada satu pun comment yang minta cerita ku di update lebih awal. Vote nya aja sedikit...hehehe....seperti nya cerita ku jelek ya.

Biar readers tau ya, klo seorang penulis akan sangat termotivasi jika karya nya mendapat comment yang berisi tanggapan tentang isi cerita. Meskipun cuma bilang :

"next thor penasaran nih."

Beberapa penulis memang menuntut readers nya untuk gak cuma bilang gitu, tapi minta di comment juga. Tapi itu gak berlaku buat saya, karena saya pribadi meskipun kalian hanya comment seperti itu aja saya udah merasa senang.

Nah berhubung dari sekian puluh chapter yang sudah saya up saya jaraaannnnggg sekali menerima permintaan update seperti itu, jadi ya saya santai-santai aja.

Tapi di chapter kemarin saya berasa ada yang beda, banyak yang comment minta di up lebih cepat. Makannya sekarang saya update lagi.

Sebenar nya saya mau buat rangka cerita nya sejak tadi pagi, tapi karena di dunia nyata saya juga punya kesibukan sebagai seorang ibu dari dua anak yang masih kecil-kecil dan perlu bersosialisasi dengan orang lain jadilah saya undur kan beberapa jam.

Oke happy readers,

Author pov :

Cinta berjalan di pemakaman yang terletak di kota gudeg, sambil membawa sebuah karangan bunga lili putih yang indah. Setelah menemukan kuburan yang dicari nya, ia pun berjongkok dan menaruh bunga tersebut diatas nya.

"Assallammu allaikum, mama ini Cinta. Maafin Cinta ya karena sudah lama sekali Cinta ga kesini nemuin mama. Tapi Cinta yakin klo mama selalu mengawasi Cinta dari atas sana.

Mama jangan khawatirin Cinta lagi ya, meskipun sekarang ini Cinta hidup sendiri tapi Cinta baik-baik saja kok.

Ohya mah, Cinta minta tolong supaya mama jagain cucu-cucu mama disana ya. Cinta ga tau mereka wajah nya seperti apa, tapi Cinta yakin klo kedua anak Cinta pasti jadi anak yang lucu-lucu.

Semoga di alam sana nanti kita bisa berkumpul bersama-sama lagi ya ma. Cinta titip mereka dan tolong sampaikan kepada mereka klo Cinta sangat sayang kepada kedua nya. Cinta ingin sekali menyusul mama dan anak-anak, namun waktu Cinta di dunia masih belum selesai. Dan Cinta masih punya tanggung jawab disini.

Ya sudah ya mah, Cinta pamit pulang dulu. Suatu hari nanti Cinta janji akan kembali lagi dan membawa Varo. Supaya mama bisa liat seganteng apa dia, Cinta yakin klo mama ketemu mama pasti akan suka dan bilang klo Varo itu emang ganteng... Oke ma, Cinta pulang ya. Assallamu allaikum mah."

******

Ketika Cinta meninggalkan pemakaman dan pulang ke rumah nya ia melihat sebuah mobil pajero memasuki pekarangan, Cinta berhenti dan menoleh ke arah seseorang yang tampak sedang keluar dari sana.

"Hai Cinta apa kabar?" tanya seorang wanita cantik yang tadi keluar dari dalam mobil.

"Ba..baik ada perlu apa?" tanya Cinta pada wanita itu.

Sorot mata Cinta menunjukkan ketidak sukaan nya, hati nya menolak keberadaan wanita tersebut karena ia yakin jika akan ada hal buruk yang sebentar lagi terjadi.

"Bisa kita bicara sebentar. Ada satu hal yang mau aku sampaikan." kata wanita tadi.

Setelah Cinta mempersilahkan wanita yang bernama Ana itu duduk di bangku halaman rumah nya, Ana mengulurkan sebuah kartu undangan kepada Cinta.

Cinta menerima nya dengan perasaan berdebar, dalam hati Cinta mensugesti diri nya untuk tetap tenang dan bersikap sewajar nya dihadapan wanita yang bernama Ana itu.

"Ohya Cinta jangan lupa datang ya. Pernikahan aku dan sam akan di adakan di jogja juga kok, jadi kamu ga punya alasan untuk ga datang ya." kata Ana dengan wajah ceria nya.

"Ap..apa, Sam calon suami kamu nama nya Sam?" tanya Cinta tak percaya.

"Iya nama nya Samuel dia bule lho. ya ga seganteng Rangga suami kamu sih, tapi dia itu romantis ga kayak Rangga yang kaku sama semua orang. Ya ga Cin?" kata Ana menegaskan.

Cinta sangat terkejut mendengar berita yang Ana sampaikan, sejak kepergian nya setahun lalu Cinta mengira jika suami nya itu akan menikahi Ana. Siapa sangka jika semua prasangka nya ternyata tidak terbukti.

Waktu berlalu dengan cepat hingga tak terasa sudah satu jam Ana dan Cinta berbincang, akhir nya Ana pamit pulang karena masih banyak undangan yang harus ia sebarkan kepada teman-teman sekolah nya yang tinggal di kota ini.

Setelah sebelum nya Ana sempat menjelaskan jika ia dan Rangga dulu adalah teman semasa SMA. Itulah sebab nya ia dan Rangga tampak tak canggung ketika memulai bekerja sama mengelola yayasan kampus Gunakarya setahun lalu.

Satu hal yang tidak diketahui Ana jika sikap nya yang dulu sempat menggoda Rangga, yang dikiranya masih single menyebabkan petaka bagi rumah tangga teman nya tersebut.

Cinta sendiri tak ingin menceritakan hal itu pada Ana mengingat bahwa semua nya merupakan aib keluarga dan lagi Ana akan segera menikah dengan kekasih nya.

Jadi tak ada alasan untuk Cinta mengungkit hal yang telah lama berlalu. Lagipula semua nya memang terjadi karena sebuah ketidak tahuan Ana, jika Rangga telah menikah sehingga dirinya bersikap seperti itu.

Semua merupakan takdir yang tak bisa di cegah dan hal buruk yang di awali oleh hal itu, sudah dianggap Cinta sebagai sebuah musibah dan ujian untuk nya.

Karena setahun lalu Cinta telah berjanji dalam hati nya, jika ia tidak akan pernah menyesali keputusan yang ia ambil untuk berpisah dengan Rangga. Apapun yang terjadi nanti nya.

Pertemuan nya dengan Ana hari ini setidak nya dapat sedikit mengurangi rasa sakit hati nya pada Rangga, meski tak sepenuh nya dapat menghapus semua luka yang telah ditorehkan oleh satu-satu pria yang pernah ia cintai di dunia ini.

Oke guys gimana cerita aku, boleh dong kasih komment nya lagi..

Vote dan follow aku juga ya @santikhanza

Dosen ku, Cinta ku (Ending) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang