Di sebuah tempat yang dipenuhi oleh anak-anak muda Seoul, terdengar teriakan keras yang bersahutan dengan musik yang sama kerasnya. Suara motor juga terdengar semakin dekat bersamaan dengan suara teriakan mereka.
Mereka berada di sebuah jalanan sepi yang mereka sebut dengan Hell Road, tempat dimana para pembalap jalanan terbaik di Korea berkumpul. Tempat yang entah sudah berapa kali mengambil nyawa dari para pembalap itu, namun hal itu tidak membuat mereka berhenti melakukan hal itu.
Balapan itu selesai ketika salah satu motor berwarna hitam dengan nomor 1004 memasuki garis finish. Para namja serta yeoja itu berteriak meneriakan nama pembalap itu, Yoon Jeonghan yang juga dikenal sebagai Angel karena kecantikan serta kemampuannya dalam balap.
Yoon Jeonghan adalah leader sekaligus pendiri Black Dea. Salah satu tim yang bisa dikatakan di segani dalam dunia balap jalanan, karena bisa dikatakan seluruh pembalap disana terkenal dengan ketampanan serta kecantikannya.
Terdiri dari Yoon Jeonghan pendiri sekaligus pembalap utama, lalu ada Kim mingyu pembalap kedua, Kim Taehyung pembalap ketiga, Jeon Jungkook pembalap keempat, Dana merupakan teknisi sekaligus pembalap kelimanya, lalu ada Ming teknisi mereka, Seungkwan merupakan manager mereka yang mengurus uang serta segala keperluan tim, lalu ada Seokmin pembalap yang baru bergabung dengan mereka dan Soonyoung teknisi sekaligus informan juga kekasih Seokmin.
"Selamat Yoon Jeonghan. Kau memenangkan lagi pertandingan malam ini" ucap seorang namja yang kini mendekati Jeonghan.
"Gomawo hyung. Maaf membuat timmu kalah lagi Joonmyeon hyung"
"Itu karena mereka adalah anggota baru. Tunggulah beberapa tahun lagi, aku yakin Mark dan Taeyong akan mengalahkan timmu"
"Hanya dalam mimpimu hyung"
Jeonghan turun dari motor, tapi ia baru menyadari jika anggota timnya tidak ada yang menyambut kemenangannya dan itu adalah hal yang aneh baginya. Semua orang mulai meninggalkan arena hanya tinggal para Crew dari tim yang lain yang sedang memeriksa motor mereka dan Jeonghan hanya sendiri disana tanpa timnya.
'Oppa, hati-hati' suara yeoja satu-satunya yang ada di timnya itu terdengar lirih dari suara earpiece nya.
"Ada apa Dana ya?" Tanya kembali tapi tak ada jawaban sama sekali.
"Yoon Jeonghan. Jadi ini yang kau lakukan? Bukankah kau bilang akan pergi tidur tadi?" suara berat itu membuat Jeonghan merutuki dirinya sendiri. Yeah sekarang ia mengerti mengapa seluruh anggotanya tidak disini, ini semua pasti karena namja yang berdiri di belakangnya.
Ia yakin seluruh anggotanya saat ini pasti sedang di suruh berlari mengelilingi arena oleh sahabatnya yang menyebalkan itu.
"Hai Seungcheol ah" senyuman manis tanpa dosa Jeonghan berikan pada seseorang yang sudah mengisi hidupnya selama 19 tahun ini.
"Jangan berikan aku senyuman itu karena aku tidak akan terpengaruh" Nada serius yang keluar dari bibir tebal sahabatnya itu membuat Jeonghan sadar jika Seungcheol nya benar-benar marah padanya.
"Maafkan aku cheol ah"
"Sekarang Squat jump 50 kali tanpa henti atau aku tidak akan pernah lagi bicara padamu"
Jeonghan mempoutkan bibirnya dan melepaskan jaketnya. Ia mulai melakukan Squat jump di hadapan Seungcheol, tepat di hitungan ke 20 ia bisa melihat 8 anggota timnya yang hampir kehabisan nafas karena harus berlari mengitari lintasan.
"Hyung, kau benar-benar ingin membunuh kami eoh?" Namja tinggi itu berusaha berbicara diantara nafasnya yang tersengal-sengal.
"Aku sangat ingin membunuh kalian saat ini. Bukankah aku sudah bilang untuk tidak membuat namja pabo ini turun, dia ada ujian besok pagi"
YOU ARE READING
That Promise
FanfictionCinta adalah sebuah misteri dimana kau tidak akan tahu, kapan ia datang? Kepada siapa cinta itu akan jatuh? Just a simple Story about Love