Me and you

605 89 16
                                    

Jeonghan sedang menemani Leo menonton pororo kesayangannya dirumah, ia tidak bisa keluar karena Leo masih tidak bisa keluar rumah. Jeonghan terus berkoordinasi dengan seluruh timnya yang sedang berada di basecamp, ia menyuruh mereka untuk tetap waspada dan tidak meninggalkan motor mereka tanpa pengawasan.

"Hyung, Apa Sehun hyung tidak datang?" ucap Leo sambil mendekat pada Jeonghan.

"Sehun hyung sedang sibuk, tapi besok aku akan mengajak Sehun hyung datang bersama Lauren"

Jeonghan hanya tersenyum saat Leo memeluknya dan membenamkan wajah kecilnya di perut Jeonghan. Jeonghan memainkan rambut Leo yang mulai memanjang, dia harus memotong rambut Leo secepatnya.

"Kita harus memotong rambutmu, ini sudah terlalu panjang Leo ya" ucap Jeonghan.

"Andwae. Nanti Leo tidak tampan lagi"

"Siapa yang mengatakan itu? Adik Jeonghan hyung itu paling tampan"

"Tapi mingyu hyung bilang kalau Leo tidak setampan dirinya"

"Dan kau mempercayainya? Mingyu hyung itu tidak tampan tapi Seungcheol hyung yang tampan" Jeonghan melihat Seungcheol datang dengan membawa beberapa mainan ditangannya.

"Seungcheol hyung tidak tampan. Sehun hyung lebih tampan" ucap Leo yang sukses membuat Jeonghan tertawa.

"Kenapa kau terlalu jujur eoh?" Jeonghan menangkup pipi itu lalu mencium bibir Leo.

"Tapi Sehun hyung memang tampan" ucap Leo.

"Ambilkan minum untuk Seungcheol hyung"

Seungcheol lalu duduk di samping Jeonghan, lalu Leo datang membawakan sebotol air minum untuk Seungcheol sebelum ia fokus lagi dengan pororo nya.

"Bagaimana bisa dia memilih Sehun hyung daripada aku?" Keluh Seungcheol.

"Tentu saja, dia selalu mendapatkan cokelat dan mainannya dari Sehun hyung. Dia akan selalu memilih orang yang memberikannya keuntungan"

"Kau jadi balapan malam ini?"

"Iya, karena itu temani Leo malam ini"

"Serahkan padaku, dia ada di tangan yang tepat"

"Bantu aku membuat makan siang juga stok makanan untuk kalian malam ini. Leo ya, tunggu disini arasseo?"

"Ne hyung"

Seungcheol lalu mengikuti Jeonghan menuju dapur, ia melihat Jeonghan mulai mengeluarkan seluruh bahan makanan yang ada dan menaruhnya di meja. Seungcheol hanya diam berdiri disana.

Seungcheol bertanya-tanya mengapa Jeonghan memberikannya bawang bombay.

"Mwoya?"

"Kupas Choi Seungcheol. Aku akan membuat pasta untuk makan siang kita lalu jjapchae, kimbab dan bahan untuk bibimbap"

"Kau tahu kan Choi Seungcheol dan dapur bukanlah kombinasi yang tepat"

"Berisik Seungcheol cepat lakukan"

Seungcheol kemudian duduk dan mulai mengupas beberapa bawang yang diberikan Jeonghan Sedangakan Jeonghan mempersiapkan beberapa daging serta memotong beberapa sayuran lainnya.

"Choi Seungcheol. Kenapa lama sekali kau mengupasnya?" Tanya Jeonghan.

Jeonghan melihat Seungcheol yang kini sudah menatapnya, mata indah itu kini berkaca-kaca bukan tapi Seungcheol sudah menangis. Membuat Jeonghan hanya tertawa.

"Hiks Jeonghan kau kejam padaku. Mataku perih dan kau menertawai ku?"

Dengan masih tertawa Jeonghan mengambil tisu lalu mendekati Seungcheol yang kini sudah berdiri dan menghapus air mata itu, jarak keduanya sangat dekat bahkan Jeonghan bisa merasakan hembusan nafas hangat di pipinya.

That PromiseWhere stories live. Discover now