Jeonghan melihat Leo yang sedang menangis keras karena akan di suntik, namja itu sedang demam tinggi karena kemarin saat Jeonghan pergi, Leo berada di rumah bersama ummanya dan namja kecil itu bermain hujan ketika ummanya memasak.
Dia sesungguhnya tak tega melihat pemandangan itu, tapi ia harus sedikit mengabaikannya agar Leo bisa belajar dari kesalahannya.
"Hyung!!" Isakan itu terus terdengar oleh Jeonghan tapi ia hanya berdiri dengan kedua tangannya yang terlipat di depan dadanya.
"Jeonghan ah, sudahlah. Dia sudah menangis seperti itu, kau tidak kasihan?" Tanya Sehun.
"Biarkan dulu hyung. Biar dia sadar kalau apa yang ia lakukan itu salah"
"Sudah jangan marah lagi, sekarang peluk Leo" ujar Sehun.
"Khamsahamnida Dok" ucap Jeonghan setelah salah satu dokter memeriksa Leo.
"Tidak apa, ini memang tugasku. Dia memiliki imun yang lemah, karena itu akan sangat mudah untuknya sakit. Lebih baik untuk beberapa hari dia harus tinggal disini, lalu kita bisa berikan beberapa suntikan untuk menambah kekuatan imunnya"
"Baiklah Dok"
Setelah dokter dan suster itu pergi, Jeonghan mendekati Leo yang masih menangis dengan sangat keras.
"Hyung hiks..." Tangan kecil itu masih berusaha meraihnya namun Jeonghan tak menanggapinya.
Jeonghan menghembuskan nafasnya perlahan, lalu membawa tubuh Leo kepelukannya. Dia mengecup kepala Leo, berusaha membuat anak kecil itu lebih tenang.
"Ulljima, bukankah anak pintar tidak boleh menangis?"
"Appo hyung"
"Sudah jangan menangis, nanti hyung belikan mainan yang Leo inginkan" ujar Sehun yang membuat Leo segera menghentikan tangisnya.
"Yaksok hyung?"
"Hmm yaksokhae" ujar Sehun.
"Janji tidak akan main hujan lagi di cuaca sedingin ini?" Ujar Jeonghan.
"Ne hyung, Leo janji"
Jeonghan memberikan kecupan di seluruh wajah Leo, membuat namja kecil itu tertawa. Jeonghan terus mengelus kepala Leo hingga ia mulai tertidur.
"Bagaimana eomoni?" Tanya Sehun setelah Leo terlelap.
"Hari ini persidangannya, aku sangat ingin datang tapi Leo tidak akan bisa ditinggal karena itu aku menyuruh Seungcheol juga Do Yoon menemani Umma"
"Satu masalah akan selesai lalu kita bisa menyelesaikan masalah lainnya"
"Iya. Bobby. Sampai sekarang Hyungdeul juga belum mengatakan apapun tentang bobby, aku khawatir pada anggota kita hyung"
"Mereka bisa menjaga diri, apalagi sekarang aku sering melihat TOP hyung datang di lintasan. Se menakutkannya Bobby, bagiku TOP hyung jauh lebih menakutkan dan berbahaya, kau pasti mengerti maksudkan" ucap Sehun.
"Tentu saja. Aku tidak akan lupa bagaimana TOP hyung memukulmu saat itu hahaha"
"Aku juga. Itu sangat sakit kau tahu"
"Dia menyayangimu hyung. Siapa suruh terus memaksakan diri untuk balap saat terluka? Dia bisa saja saja membunuhmu jika Jiyong hyung tidak menahannya" ucap Jeonghan.
Sehun lalu memeluk Jeonghan dengan erat ke pelukannya, semenjak mereka bersama, keduanya tidak benar-benar menghabiskan waktu bersama. Ada begitu banyak masalah yang terjadi, mulai dari penyerangan Jungkook dan Taehyung juga ledakan di markas VIP.B.
YOU ARE READING
That Promise
FanficCinta adalah sebuah misteri dimana kau tidak akan tahu, kapan ia datang? Kepada siapa cinta itu akan jatuh? Just a simple Story about Love