42

4.5K 391 36
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR TYPO

PRANG

Tangan Jasmine bergetar hebat dan memandang Gelas yang ia pegang tiba-tiba terjatuh. Perasaan terasa tidak enak setelah dia mendarat di Milan. Besok dia akan melihat hasil-hasil Karya gurunya di Milan Fashion Week.

"Ya tuhan, lindungilah dia. Banyak orang yang menyanyanginya" doa Jasmine lalu menelfon Pihak hotel untuk membersihkan Gelas yang pecah

****

Tubuh Aurora terasa Kebas, seakan Jiwanya yang tersisa hilang begitu saja. Apakah ada yang lebih menyakitkan dari Jatuh Cinta? Entah ada yang menjawab bahwa Ada, yaitu Orang yang kau sayang meninggalkanmu dan saat Ini yang dirasakan oleh Aurora. Orang yang ia sayang meninggalkannya.

Aurora merasa tuhan tidak adil kepadanya, dia selalu berdoa kepada tuhan agar tuhan menjaga orang yang dia sayangi. Tetapi orang yang dia sayangi selalu meninggalkannya begitu saja.

Aurora menangis dilekukan leher Aldrin. Adi dan Sakti memandang Aurora dengan pandangan yang sedih, Adi benar-benar merasa terpukul.

"Mana Janji mas yang katanya selalu mau ada disampingku?" Suara Aurora terendam karena Aurora memeluk Aldrin dengan sangat Erat.

Suara tangisan Aurora semakin kencang terdengar dan Isakan yang menyayat Hati. Sakti yang tidak biasanya menangis juga ikutan Menangis melihat Sahabatnya bersedih. Sebuah tangan memegang puncak kepala Aurora dan Suara Tit yang terdengar Normal berbunyi kembali. Garis lurus itu bergerak menandakan Bahwa Seseorang yang diranjang Penyakitan itu telah melewati Masa yang menyusahkan.

"nggg" suara Erangan membuat Aurora mengadahkan Kepalanya, Mata Teduh Aurora bertatapan dengan mata lemah Aldrin. "Mas?!" panggil Aurora kaget, Adi yang melihatnya langsung memanggil Dokter untuk memeriksan Aldrin.

"Mas? Mas Sadar?" panggil Aurora histeris lalu menangis Bahagia, Aldrin mengedipkan matanya bahwa dia sadar. Aurora langsung mundur untuk memberi ruang kepada Dokter yang ingin memeriksa Aldrin.

Aurora merasa setengah Jiwanya telah kembali. Sakti memeluk Aurora dan berbisik "Penantian lo sekarang gak sia-sia ra" bisik Sakti, Aurora mengangguk dalam pelukan Sakti.

*****

Aurora berjalan Menuju Kamar Aldrin dengan senyuman yang mengembang, Senyuman yang jarang ia tunjukan Jika memasuki Kamar Aldrin. Aurora mengintip dari kaca Kecil yang berada di Pintu, Aldrin sedang membaca Novel. Dibuka Pintu kamar rumah Sakit "Guten Morgen" sapa Aurora dan menaruh Bunga Mawar Merah di Vas bunga dan membuang Bunga yang sudah Layu. "Guten Morgen" sapa Balik Aldrin sambil tersenyum manis.

"Wie Ghest du?" tanya Aurora dan memberikan Sebuah Balon berbetuk hati kearah Aldrin, "Gut, Danke" jawab Aldrin dan mengambil Balon  yang diberikan oleh Aurora. "Hari ini Jadwalnya Apa mas?" tanya Aurora dan duduk dibangku yang berada disebelah Aldrin. "Terapi jalan, Aku kepingin pulang" jawab Aldrin.

"Nein,Nein,Nein" ucap Aurora sambil menggerekan telunjuknya ke kanan dan kekiri. "Ayolah, Mas Bosen disini" Ucap Aldrin dengan mata yang memohon. Aurora terdiam cukup lama lalu mendesah panjang "Okay, Aku nanti bilang ke Bapak" ucap Aurora menyerah, Aldrin memekik dengan Senang.

"Udah berapa lama aku ada disini, Maksudku Koma?" tanya Aldrin disaat Aurora mengambil makanan Milik Aldrin, "3 tahun" jawab Aurora dan menyuapi Bubur kearah Aldrin, "Selama itukah?" tanya Aldrin lagi, Aurora mengangguk "Mas Bangun udah ngerubah semuanya kok, Penantianku nggak sia-sia" ucap Aurora sambil tersenyum manis.

"Aku pindah Ke Jakarta Mas" ucap Aurora, Aldrin memandang lama "Kenapa?" tanya Aldrin. "Karena aku ingin nemenin Bapak yang sendirian di Jakarta. Tenang aja kok Mas, aku sekolah di Sekolah Sakti" jawab Aurora, Aldrin menunduk Sedih "Maaf, Kamu jadi sendirian" ujar Aldrin.

ONLY YOU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang