Chapter Fourteen

94 12 32
                                    

“Omaera!”

Haru tidak percaya melihat Inoo, Yuto, dan Ryosuke melangkah masuk dengan santai. “Oh, halo, Miyazaki,” sapa Ryosuke. Dia seakan tidak ingat kalau dia hampir membunuh Haru beberapa hari lalu. Haru menatap Shori, dia mendekati pemuda itu. “Apa maksud semua ini, Shori?” tanyanya, “kenapa ada mereka disini?”

“Nah,” suara Chinen menginterupsi, dia tersenyum dan mendekati yang lain. “Aku akan memperkenalkan mereka satu persatu. Ini adalah Daiki Shigeoka, dia darah campuran. Ayahnya dari Haguro, dan ibunya seorang Nogumi. Lalu ini…” Chinen menunjuk pemuda di sebelah Daiki, “ini adalah Nozomu, ayahnya sama seperti kita, Yahagi. Ibunya Haguro. Lalu aku…” Chinen menunjuk dirinya sendiri, “aku sama sepertimu. Ayahku Yahagi dan ibuku Nogumi.” Chinen tersenyum, dia menatap Shori yang tidak berbicara apapun. “Sato-Kun sama seperti Nozomu,” ucap Chinen, dia menatap Yuto, Inoo, dan Ryosuke, “mereka bertiga adalah darah murni yang terusir dari kelompok mereka sendiri.”

“Ha?” Haru tidak mengerti.

“Inoo-Chan adalah seorang Haguro, Yama-Chan Yahagi, dan Nakajima-Kun adalah seorang Nogumi,” Chinen menjawab.

Haru mengerutkan dahi menatap yang lain. Dia benar-benar merasa seperti sedang berada di dalam kelompok penganut aliran sesat. “Aku mengumpulkan beberapa darah campuran dengan tujuan memberi mereka tempat,” Chinen kembali bersuara, “kau tahu sendiri, kami tidak mendapat tempat dimanapun. Shigeoka-Kun contohnya, dia merahasiakan keadaan dirinya. Dia tidak memberitahu siapapun kalau ibunya adalah Nogumi. Sato-Kun juga dikucilkan karena dia lahir dari rahim seorang Haguro, dan darah Yahagi mengalir di tubuhnya. Nozomu… yah, karena dia penjilat masih sedikit masuk akal kalau dia bisa berbaur dengan Haguro. Tapi kelompok Yahagi tidak mau menerimanya.”

“Dan kau?” tanya Haru lagi.

“Aku melihat ibuku dibunuh oleh beberapa Yahagi,” jawab Chinen.

Suasana mendadak sunyi. Haru menatap Chinen, dia bisa merasakan kesedihan di diri pemuda itu. “Ibuku dianggap seperti hama, dia dibunuh karena dianggap mempengaruhi ayahku,” Chinen bersuara pelan, dia menahan emosinya, “aku benci dengan Yahagi.”

“Ayahmu Yahagi,” ucap Haru pelan, “dan Yamada-Kun seorang Yahagi murni, lalu Nozomu-San, Shori, lalu aku juga masih memiliki darah Yahagi.”

Chinen diam, dia lalu tersenyum kecil. “Aku tahu kalian semua juga dianggap hama karena darah campuran kalian,” ucapnya, “aku ingin membuktikan kepada mereka kalau darah campuran bukan hama.”

“Keluargaku dibunuh oleh kelompok Yahagi,” ucap Inoo, “tapi tidak ada satupun yang mau membalas dendam. Aku tidak punya pilihan selain melakukannya sendiri.” “Aku diusir dari kelompok karena ayahku menyelamatkan seorang darah campuran,” sambung Ryosuke, “aku tidak bisa menerima semua itu.” “Aku juga diusir karena semua orang mengira aku darah campuran,” sahut Yuto, “hanya karena ibuku bersahabat dengan seorang Haguro, semua orang mengira aku bagian dari mereka.”

Haru diam, dia berusaha mencerna semua cerita yang didengarnya. “Aku sangat bingung,” ucapnya, “aku benar-benar tidak mengerti. Hoku dan Taiga menerimaku dengan baik, Kaede-Chan juga. Sanada Senpai juga baik kepadaku, dan mereka tahu aku darah campuran.” Haru menatap Chinen. “Itu membuktikan bahwa kita masih punya tempat disana,” ucap Haru.

“Mereka baik kepadamu karena mereka terikat janji dengan orangtuamu, Haru-Chan,” kali ini Shori menyahut, “kau tidak tahu apa yang sebenarnya mereka pikirkan, kan?”

Haru diam, dia merasa ucapan Shori ada benarnya. “Kita tidak akan pernah mendapat tempat diantara mereka, Haru-Chan,” ucap Shori, “hanya karena mereka selalu menjagamu, tidak berarti mereka menerimamu. Mereka hanya terikat sumpah untuk menjagamu, hanya itu. Hanya sebatas itu hubungan kalian.” “Kalau kau bergabung dengan kami, kau akan memiliki tempat untuk pulang,” ucap Nozomu, “kita buat mereka mengerti bahwa darah campuran seperti kita tidak serendah pikiran mereka.”

Monster √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang