“Aw! Yaampun Morohoshi-Kun, pelan-pelan.”
“Aku sudah pelan, Chiru-Chan. Makanya kau jangan banyak bergerak.”
“Tapi aku sudah tidak tahan.”
“Sedikit lagi.”
“Aduh!”
“Tuh, kan. Kubilang juga apa, jangan bergerak.”
Yasui menengok, dia memutar bolamatanya dan menggeplak sadis kepala Shoki dengan majalah di tangannya. “Kalian menyisir rambut saja erotis, dasar,” ucap Yasui. Shoki mendengus, dia baru akan membalas saat Chiru bersuara, “Otakmu saja yang mesum. Makanya jangan kebanyakan nonton film porno. Segala sesuatu jadi terlihat erotis di matamu.”
Sanada terkekeh, dia terdiam dan tersenyum simpul saat Yasui melotot kearahnya. Sora muncul, dia duduk di sebelah Yasui dan mencubit perut pemuda itu. “Sudah kubilang berhenti nonton film porno, kau ini menyebalkan sekali,” ucap Sora, “kalau kau tidak mau berubah, aku tidak mau bersamamu lagi.”
Sanada menoleh, dia menengok kearah kamar Kaede. Sepertinya sejak tadi Sanada tidak melihat Kaede. Sanada menoleh, dia menatap Yasui dan bertanya, “Oi, adikmu masih tidur, ya?”
“Ini hari Minggu, di hari libur begini Kaede tidak akan bangun kalau dia tidak ingin melakukannya,” ucap Yasui.
Sanada menghela napas, dia beranjak dan melangkah menuju kamar Kaede. Dasar, anak perempuan tidak seharusnya bangun siang. Lagipula, terlalu banyak tidur juga tidak baik untuk kesehatan. Sanada berhenti di depan kamar Kaede, dia dengan perlahan mengetuk pintu kamar gadis itu. “Yasui-San, ini sudah siang, bangunlah,” ucap Sanada. Sanada menunggu beberapa saat, namun tidak ada jawaban. Sanada menghela napas, dia membuka pintu kamar Kaede dan berjalan masuk. Kamar masih tampak gelap karena tirai masih tertutup. Sanada menghela napas, dia melangkah dan membuka tirai, memberi akses matahari untuk menyinari kamar.
Sanada menoleh, dia perlahan mendekat dan duduk di samping Kaede. Kaede masih terlelap, selimut menutupi sebagian tubuhnya. Sanada tersenyum, dia memperhatikan wajah Kaede. Garis wajah Kaede halus, namun masih menampakkan ketegasan. Rambut pendeknya menutupi sebagian wajahnya, dengan pelan Sanada menyibakkan rambut itu. Sanada kembali memperhatikan wajah Kaede, mengamati kulit putih gadis itu. Tidak terlalu putih, tapi bersih dan cantik. Alis matanya terbentuk sempurna, dan bibir kemerahan Kaede jujur saja mempesona Sanada.
Eh.
Sanada mengerjapkan mata, dia membuang jauh-jauh semua kekagumannya. Astaga, apa-apaan ini. Sanada menghela napas panjang, dia menggoyangkan tubuh Kaede. “Yasui-San, bangunlah,” ucap Sanada, “ini sudah siang. Kau mau tidur sampai kapan?”
Kaede mengerang kesal, namun matanya tertutup. Sanada dengan sigap menghindar saat Kaede melayangkan tangannya. Sepertinya dia terganggu dengan suara Sanada. Sanada menatap Kaede, dia geleng-geleng kepala dan kembali membangunkan Kaede. Sanada diam sejenak, dia lalu tersenyum dan mendekatkan wajahnya kearah Kaede. “Kaede,” bisik Sanada, “kalau kau tidak mau bangun, aku akan mengunci pintu dan tidur di dekatmu.”
Kaede membuka mata cepat, dia terkejut dan bangun sambil menatap horror Sanada. Sanada terkekeh, dia mengacak rambut Kaede gemas. “Senpai, kau menyebalkan!” sahut Kaede kesal, dia memukulkan bantal kearah Sanada yang tertawa. “Makanya kau itu bangun pagi, dong,” ucap Sanada, “kalau kau bangun kesiangan, kau bisa terserang banyak penyakit.”
Kaede berdecak, dia membuang muka sementara Sanada masih tertawa. Kaede menoleh, dia menatap Sanada yang tersenyum. Kalau seperti itu, Sanada benar-benar sangat manusia. Kaede sering tidak percaya Sanada itu monster, mengingat sifatnya yang begitu hangat dan jauh dari kata ‘monster’. Kaede mengakui, bahwa monster juga memiliki sifat baik. Bahwa meskipun mereka monster, tidak ada larangan bagi mereka untuk tertawa. Bahkan monster juga memiliki sisi malaikat di diri mereka, dan Sanada adalah contoh nyata sisi malaikat di diri monster itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster √
FanfictionSelama ribuan tahun, tiga kelompok monster berselisih. Sebuah kesalahpahaman merusak kedamaian yang mereka jaga. Siapa yang sebenarnya bertanggungjawab dalam hal ini? * Title : Monster Author : Veve Octavia Genre : Fantasy, Romance, Friendship Lengt...