“AAAAAAA!”
Hokuto dan Taiga terperanjat, mereka buru-buru berlari ke kamar Haru. Hokuto dan Taiga melongo melihat kamar Haru sangat berantakan, semua barang berserakan seperti kapal pecah. “Haru, apa yang terjadi?” tanya Taiga, “kenapa kamarmu berantakan begini?”
Haru bangkit, dia menatap kedua sahabatnya itu panik. “Hilang,” ucapnya, “hilang! Bolanya hilang!”
“Bola apa?” tanya Hokuto, “Haru-Chan, bola apa yang kau maksud?”
Haru akan bicara, tapi mendadak dia diam. Hokuto dan Taiga menatap Haru, menunggu gadis itu berbicara. Haru kembali mengobrak-abrik kamarnya, dia berusaha mengingat dimana dia meletakkan bola hitam itu. Haru tidak bisa memberitahu yang lain, dia tidak bisa memberitahu soal bola hitam itu. Akan ada masalah yang timbul, dan Haru tidak mau semua rencananya berantakan.
Masalahnya bola yang hilang ini sudah merusak semua rencananya.
Hokuto dan Taiga saling pandang, mereka masuk kamar Haru dan membantu mencari bola yang disebut Haru hilang. “Sudahlah, kalian tidak usah membantuku,” Haru mendorong Taiga dan Hokuto keluar kamar, “aku akan mencarinya sendiri. Lagipula, itu hanya bola biasa, tidak usah khawatir.” Haru menutup pintu, terdengar suara kunci diputar. Hokuto diam, dia melirik Taiga yang lurus menatap kearah pintu. “Apa lagi yang dia sembunyikan?” gumam Taiga, “bola apa yang dia cari?”
Haru menghela napas, dia terduduk lemas di tepi ranjang. Haru merutuki keteledorannya, seharusnya dia menyimpan bola hitam itu di tempat yang aman. Bagaimana kalau bola hitam itu jatuh ke tangan yang salah? ‘Bagaimana ini?’ batin Haru, ‘bagaimana caraku menyelamatkan Jinguji kalau bola hitam itu hilang?’
“Anak pintar kesayangan Mama pasti bisa menemukan barangnya yang hilang.”
Haru teringat ucapan ibunya, dia tersenyum kecil dan kembali menemukan semangat menemukan bola itu. Haru yakin bola itu tidak akan jauh-jauh dari kamarnya, lagipula siapa yang kurang kerjaan mengambil bola hitam itu?
Eh.
Haru tersadar sesuatu. Dia menggeram, tangannya mengepal kuat. “Aku tidak akan memaafkanmu, Yamada,” geramnya, dia menghempaskan jaketnya dan berjalan menuju pintu kamarnya.
“CHIRU!”
Haru terkejut mendengar teriakan Shoki, dia berlari keluar dan terbelalak melihat Chiru terluka. Semua orang berdiri menjaga jarak dengan Jinguji, bahkan Kai terlihat sangat terkejut. Haru menggeram, dia langsung melompat turun dan mengahap Jinguji. “Kau benar-benar menyebalkan,” ucap Haru, “hebat juga akalmu, menyembunyikan Jinguji yang asli dan menyamar untuk menyerang kami.”
“Lebih tepatnya, aku meminjam tubuhnya sejenak,” ucap Jinguji, dia tergelak keras. Kai menatap Haru. “Haru-Chan, apa maksudmu?” tanya Kai.
“Dia bukan Jinguji Yuta,” ucap Haru, “dia Inoo Kei. Senior kesayangan kita.”
Semua orang terkejut mendengar ucapan Haru. Kai terbelalak, dia tidak percaya dengan semua ini. Bagaimana bisa yang di depannya ini bukan Jinguji? Apa yang terjadi dengan Jinguji? “Sayang sekali, aku harus membongkar semuanya lebih awal,” ucap Haru, “padahal kukira aku bisa menjalankan rencanaku dengan baik.” Haru menghela napas, kuku tajam dan tanduk keluar dari tubuhnya. Chiru memekik tertahan, Sora dan yang lain terbelalak dengan perubahan wujud Haru.
Asap hitam menguar di seluruh ruangan. Tubuh Jinguji lenyap, berganti dengan tubuh Inoo yang menatap tajam Haru. “Aku tidak menyangka kau bisa membaca semua skenarioku, Miyazaki,” ucap Inoo, “harus kuakui kau memang pintar.” “Terimakasih pujianmu, Senpai, tapi aku tidak akan lengah,” Haru membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster √
FanfictionSelama ribuan tahun, tiga kelompok monster berselisih. Sebuah kesalahpahaman merusak kedamaian yang mereka jaga. Siapa yang sebenarnya bertanggungjawab dalam hal ini? * Title : Monster Author : Veve Octavia Genre : Fantasy, Romance, Friendship Lengt...