20. Memadamkan Api

3.5K 73 5
                                    

Sasaran senjata rahasia yang paling baik adalah disaat lawannya baru meloncat ke atas atau di saat mau mendarat ke tanah, tetapi Thio Hong-giok membanggakan keampuhan senjata rahasia khasnya dan dia sengaja ingin memamerkan ilmu Lok-houw di depan jago-jago daratan tengah, jadi tidak mau menggunakan kesempatan itu, dia hanya menunggu tubuh A Bin selesai meloncat, dia tertawa dingin sambil berkata:

"Anak gagu, kau tidak perlu gelisah, aku tidak akan melepaskan senjata rahasia sebelum kau berdiri dengan betul, nah sekarang waktunya merasakan bagaimana jurus Lok-houw yang ajaib itu?"

Bersamaan ucapannya, Thio Hong-giok melepaskan tiga buah Pi-coa-cui (Semacam bor ular hijau) ke atas kepala A Bin, dan selanjutnya tiga buah Ouw-ie-cu (Panah bulu hitam) yang berobah menjadi tiga kilatan hitam melaju dengan cepat sekali.

A Bin menunggu senjata rahasia Thio Hong-giok datang, berbekal ilmu yang tinggi dan nyali yang besar dia tetap berdiri ditempatnya dan tidak menghindar, tetapi ilmu warisan gurunya, Han-kie-sin-kang telah terkumpul dalam tubuhnya siap digunakan, A Bin berdiri dalam keadaan siap dan waspada.

Yang membuat A Bin siap dan waspada karena senjata rahasia Thio Hong-giok semuanya tidak ditujukan langsung menujunya, tiga buah Pi-coa-cui yang duluan dilepas berada diatas kepala kurang lebih dua kaki, dan yang belakangan dilepas Ouw-ie-cu, juga tidak diarahkan ke tubuh A Bin, suatu serangan yang aneh dan khas.

Dikala semua jago-jago sedang asyik memperhatikan senjata itu, terdengar tiga kali suara "Ceng, ceng, ceng". Satu ledakan kecil membuat senjata itu terpencar kemana-mana di ikuti sinar hitam dan api berwarna hijau, tubuh A Bin segera terkurung oleh sinar hitam dan api hijau itu.

Ternyata tenaga senjata rahasia itu sangat keras dan jurus yang digunakan sangat berbeda dengan cara umum. Tiga benda yang belakangan dilepaskan oleh Thio Hong-giok mengejar tiga benda yang duluan meluncur, sehingga membentur membuat tiga suara keras dan mengeluarkan beberapa kembang api berwarna hijau.

Senjata Ouw-ie-cu yang terbang ke atas itu setelah bertabrakan dengan senjata yang satu lagi dan membuat tiga kali suara, berobah arah menjadi menukik ke bawah, dan sayap bulu hitamnya terbakar oleh kembang api berwarna hijau, membuat bulu itu bertebaran di udara dengan rapat mengurung tubuh A Bin yang berdiri di bawah.

Tiga buah senjata Pi-coa-cui setelah dikejar dan ditabrak oleh senjata Ouw-ie-cu itu, segera memuntahkan bara api bagaikan tiga naga api, terbang menuju arah ulu hati A Bin dengan cepat sekali.

A Bin melirik dengan seksama bulu hitam yang bertebaran diatas kepala, telapak tangan kirinya dengan lambat segera dilayangkan keatas, tidak terdengar sedikit pun suara angin keras, namun jurus A Bin tersebut membuat tiga senjata Pi-coa-cui yang seperti api naga itu terpental kesamping hingga tujuh delapan kaki.

Dan kilatan api hitam tertiup oleh udara yang ditiup dari mulut A Bin bagaikan terkena benda yang tidak tampak, berobah arah dan jatuh diluar lingkaran tubuh A Bin berdiri, membuat lantai yang kokoh juga berlubang kecil di beberapa tempat.

Kian Ih Taysu, Soat-song Cinjin, dan Iblis dari selatan Kauw Ki-koan dibikin terperanjat oleh kemampuan A Bin, Kauw Ki-koan pun sampai lupa bahwa dia dan Kian Ih Taysu adalah musuh, dia bertanya dengan suara rendah:

"Hweesio tua! Kau telah melihat anak muda she Lui ini telah menguasai ilmu pelindung diri yang tidak tampak dari luar, apakah itu ilmu tunggal yang dulu dikuasai oleh (Istana ketenangan) Siau-yau-kiong yang bernama Han-kie-sin-kang? apakah ketiga orang tua itu belum mati dan telah mendidik murid yang hebat ini!"

Kian Ih Taysu masih memperhatikan suasana lapangan, setelah berucap O-mi-to-hud sejenak dan berkata:

"Saat ketiga Siau-yau-cu sedang merajai dunia persilatan aku sendiri juga belum lahir, kalau anak muda ini menguasai ilmu Han-kie-sin-kang yang seperti dalam dongeng ilmu terkenal dari Siau-yau-kiong itu, aku tidak dapat menerangkan, tetapi aku merasa yakin hanya ilmu itu yang dapat menghindarkan senjata rahasia Lok-houw....."

Legenda Golok Halilintar - Lan LiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang