31. Su Li Kut

3.1K 50 0
                                    

Kian Ih Taysu segera memutuskan ucapan Cukat Hiang, sambil berucap satu kata O-mi-to-hud, dengan hidmat berkata:

"Aku telah mengetahui benda bersifat panas yang mujarab, dan benda itu ada di dalam biara....."

Semua orang nampak gembira, Cukat Hiang dengan nada riang berkata:

"Barang berharga apa, aku belum pernah dengar, bolehkah semua orang mengetahui?"

Kian Ih Taysu perlahan-lahan berkata:

"Benda itu adalah Tulang putih yang mengkristal (Su-li-kut) dari maha guru yang meninggal dan telah dikremasi....."

Kata-kata itu membuat semua orang terkejut, mereka tahu bahwa maha guru biara Siau-lim itu adalah hweesio agung yang sudah hidup selama seratus tahun, dan telah mengabdikan diri selama enam puluh tahun di biara dan baru saja dikremasi, dalam tumpukan tulangnya terdapat Tulang putih itu, untuk menghormati jasanya, Tulang putih dari seorang maha guru agama Buddha dihormati sebagai barang langka, dan benda itu diletakan dalam biara sebagai benda pusaka.

Betul Tulang putih itu bisa berguna untuk menyembuhkan orang yang hampir mati, ibarat mengganti tulang yang rapuh dan kulit yang terkelupas, benda yang dianggap keramat itu bukan sembarang orang bisa mendapatkan, semua orang tahu bahwa benda itu sangat mujarab, belum pernah ada orang yang boleh mendapatkan benda itu. Sekarang Kian Ih Taysu sudah berkata begitu berarti dia ingin memberikan benda pusaka itu pada A Bin, semua orang jadi terkejut dan iri, karena celaka A Bin malah mendapat rejeki.

Karena itu benda pusaka biara Siau-lim, jadi semua orang tidak berani meminta barang itu buat A Bin. Hanya Hong-tai dan Siau-cian saling pandang sejenak dan menghampiri Kian Ih Taysu sambil memberi hormat pada ketua Siau-lim.

Kian Ih Taysu mengetahui maksud kedua anak gadis itu, sambil mengucapkan 'O-mi-to-hud', dia berkata:

"Kalian tidak perlu memberi hormat padaku, aku sudah memutuskan akan memberikan benda pusaka itu pada A Bin Siauhiap, sebab kalau bukan dia tadi yang membantu kita, biara Siau-lim akan hancur, bila sampai terjadi hal yang demikian, benda pusaka itu pasti jatuh ke tangan aliran Jian-kin-kau. Aku memberikan benda itu pada penolong Siau-lim, kukira arwah beliau pun akan mengerti."

Semua orang baru lega setelah ketua Siau-lim-sie berkata begitu jelas.

Sambil tertawa terbahak-bahak Yo-po-lo-to berkata:

"Hweesio tua, aku sudah lama mengincar benda itu, bila kau tidak mengatakan duluan, aku yang bermuka tebal pun tidak berani membuka mulut untuk minta benda itu."

Hong-tai dan Siau-cian mengucapkan banyak terima kasih. Cukat Hiang dengan gembira berkata:

"Benda mujarab telah didapat, tapi siapa orang yang bisa membantu memulihkan tenaga dalam A Bin?"

Yo-po-lo-to menunjuk Kian Ih Taysu katanya:

"Tidak perlu jauh-jauh, biarkan hweesio ini yang mengerjakan, sebab tenaga dalam dia adalah pilihan yang paling tepat."

Sambil merapatkan kedua telapak tangan Kian Ih Taysu berkata:

"Pinceng pasti akan berusaha sekuat tenaga membantu memulihkan kesehatan A Bin Siauhiap."

Setelah itu Hong-tai, Siau-cian dan beberapa orang hweesio Siau-lim mengawal A Bin masuk ke dalam biara menunggu Kian Ih Taysu.

Kian Ih Taysu dengan pesilat lain memeriksa kerusakan biara Siau-lim, terlihat bekas kebakaran dan tembok yang retak ada dimana-mana, beruntung tidak terlalu besar kerugian biaranya, dan api dapat dipadamkan dengan tuntas dua jam kemudian.

Dalam kesempatan diwaktu memeriksa keadaan biara, Cukat Hiang menceritakan kejadian dalam biara yang menegangkan, semua orang baru tahu bahwa bila tidak ada orang yang membantu diam-diam, semua orang dalam biara dan biara yang berumur ribuan tahun akan musnah dalam kebakaran yang besar.

Legenda Golok Halilintar - Lan LiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang