Wanita berbaju putih itu memperlihatkan mimik yang aneh dan tetap berkata dingin:
"Betul! Aku adalah ketua Jian-kin-kau!"
Untuk sementara A Bin tidak bisa berkata karena terkejut, dia tidak dapat mempercayai bahwa wanita berbaju putih yang umurnya masih muda begini adalah ketua Jian-kin-kau yang sadis itu, mengingat perbuatan Jian-kin-kau yang biadab membuat A Bin timbul amarah besar maka dengan kata-kata tegas dia berkata:
"Ternyata kau adalah ketua Jian-kin-kau yang jahat dan biadab itu, kau masih berani bertanya padaku untuk membantu mereka atau membantumu!"
Wanita berbaju putih berkata dengan dingin: "Bila aku ketua Jian-kin-kau, apa tindakanmu?"
Dengan nada marah A Bin berkata:
"Kalian Jian-kin-kau membunuh orang yang tidak berdosa, dan ingin menggunakan kekerasan untuk menghancurkan orang-orang dari aliran putih....."
Wanita berbaju putih itu memotong perkataan A Bin berkata:
"Cukup! Aku balik bertanya, apakah kau bisa membuktikan mereka 'tidak berdosa' dosa dua kata itu terhadap siapa?" berkata lagi sambil tertawa sinis, "Aku kira kau sangat pintar, ternyata kau hanya bisa memutuskan sesuatu masalah hanya dengan pandangan sepihak dan disalah artikan. Aku tanya, apakah boleh membalas dendam, adik membalas dendam untuk kakak, membunuh penjahat, apa bisa dikatakan membunuh orang yang tidak berdosa!"
A Bin berkata dengan gagah:
"Tujuh belas hweesio di biara Cu-sia, dan kemungkinan yang telah dibunuh oleh kalian Thi-koan Tojin, bukankah mereka tidak berdosa!"
Wanita berbaju putih itu berkata lagi:
"Betul! Mereka memang pantas mati, Thi-koan Tojin adalah pembunuh kakakku, ke tujuh belas murid Cu-sia adalah anak buah hweesio itu yang turut serta, aku membunuh ke tujuh belas hweesio dan hweesio tua telah kukurung disatu tempat siap digabung dengan musuh lain untuk menghormati kakakku di sorga, apa mereka pantas dibunuh, apa mereka tidak berdosa!"
A Bin tidak bisa menjawab pertanyaan itu, maka berbalik kepertanyaan lain:
"Bagaimana dengan Po Kong-hoo dan Dua tuli dari Bu-ie-san, apa mereka pun termasuk musuhmu?"
Masih dengan nada dingin wanita berbaju putih itu berkata:
"Mereka bukan musuhku, kau pun bisa lihat sendiri mereka adalah jagoan setempat yang licik, mereka telah banyak berbuat dosa selama hidupnya, aku hanya pinjam nyawa mereka untuk memberi peringatan pada seluruh partai, mereka berdosa, jadi aku bukan membunuh orang yang tidak berdosa."
Menghadapi wanita berbaju putih yang berkata dengan nada mendesak dan fakta yang dibeberkan, A Bin merasa agak kewalahan, terpaksa dia mencari kata lain untuk bertanya:
"Jadi, anak buahmu, sudi diperalat dan diperintah olehmu, tetapi disaat yang genting kau tega juga membunuh mereka untuk menutup mulut, apa mereka pun pantas mati!"
Wanita berbaju putih itu tertawa mendengar ucapan A Bin, katanya:
"Bagaimana? sudah habis kata-kata yang ingin kau ucapkan, sekarang kau tidak akan menyentak aku membunuh orang yang tidak berdosa, mengatakan harus atau tidak, terus terang agar kau mengerti! Orang-orang di aliranku, kebanyakan orang-orang yang terlalu banyak berbuat kejahatan, mati buat mereka tidak jadi soal, saat bersumpah masuk ke Jian-kin-kau, mereka bersedia berkorban untuk partai dan tidak akan menolak, maka, agar rahasia Jian-kin-kau tidak bocor, bila perlu membunuh mereka disaat genting untuk memenuhi sumpah mereka, jadi bukan mati sia-sia."
Mendengarkan kata-kata wanita itu, A Bin menganggap kata-kata itu tidak masuk norma-norma hidup manusia, tetapi masuk akal juga, wanita ini biar licik dan jahat, tetapi punya pandangan lain dari orang biasa, maka untuk sejenak A Bin tidak bisa bertanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Golok Halilintar - Lan Li
एड्वेंचरHalilintar memecah di langit yang berwarna kelam abu-abu dan menghantam bumi! Getaran bunyi halilintar yang mengelegar-gelegar dahsyat bergentayangan di celah-celah lembah gunung lama sekali hilangnya. Kilatan cahaya yang datangnya hanya sekilas, me...