Setelah Kian Ih Taysu melancarkan sebuah pukulan menahan pukulan orang berbaju hitam itu, dia berteriak kepada orang-orang sendiri:
"Teman-teman, semua orang masuk ke dalam biara, barisan Lo-han segera akan tergerak, kalian berdiri di tempat yang telah ditunjuk oleh aku, pasti akan mendapatkan hasil yang lebih sempurna dan bisa saling bantu, tidak terkena perangkap akal musuh yang memecah belah kekuatan kita.
Semua orang melihat rombongan aliran Jian-kin-kau begitu beringas mereka tidak dapat dilawan dengan tenaga sedikit orang, setelah mendengarkan kata Kian Ih Taysu maka semua orang mencari kesempatan untuk mundur ke dalam biara.
Sambil berteriak satu kali, A Bin pun menggunakan kedua telapak tangan mengeluarkan angin yang keras, menahan gerak maju orang orang Jian-kin-kau, bersama Kian Ih Taysu, Soat-song Cinjin menjaga paling belakang, pelan-pelan mundur ke-belakang, Hong-tai dan Siau-cian pun ikut mundur.
Wanita berbaju putih itu mendadak mengangkat tangannya ke atas, dan sangat aneh, gerakan tangan dia begitu dilihat oleh orang-orang Jian-kin-kau, mereka segera menghentikan serangannya, membiarkan orang orang biara Siauw-lim leluasa mundur ke dalam biara.
Melihat gerakan itu, A Bin mengerutkan bulu alis mata, berpikir, "Wanita berbaju putih itu tidak menyerang terus diluar biara, malah sengaja agar kita masuk ke biara, kelihatan mereka ada rencana sesuatu yang telah diatur dalam biara.
Kecurigaan A Bin tersebut langsung disampaikan pada kuping pribadi Kian Ih Taysu dengan ilmu mengirimkan suara jarak jauh:
"Tay-suhu harap perhatikan, orang-orang aliran Jian-kin-kau seperti mendesak kita masuk ke dalam biara, mungkin ada rencana tertentu, bila kita semua orang masuk ke dalam, agar kita masuk perangkap mereka. Pendapat aku, agar kekuatan kita disebar diluar dan didalam biara, mereka pasti akan ragu-ragu melaksanakan gerakan itu!"
Kian Ih Taysu pun punya kecurigaan itu, setelah dipertegas oleh A Bin, seperti mendapat hikmah, maka langsung memberi pesan rahasia pada Jit Ie Taysu yang berdiri disamping, agar dia memimpin semua rahib dalam biara untuk membentuk barisan Lo-han, dan dengan ilmu mengirim suara jarak jauh memberi tahu Soat-song Cinjin dan Hun San-kiao untuk berhenti ditempatnya.
Melihat semua orang berhenti langkah mundur, Hong-tai dan Siau-cian, juga sepuluh murid Siauw-lim turut berhenti, tujuh jagoan silat, Kin Ih, Hong Ie Taysu dari Siauw-lim, Soat-song Cinjin dari Bu-tong, Hun San-kiau dari Kun-lun-pai, Hong-tai, Siau-cian dan A Bin persis berdiri dibawah pelang nama Siauw-lim yang warna emas.
Wanita berbaju putih itu melihat pihak lawan berhenti, merasa terkejut dan diluar dugaan, segera dengan ketawa dingin berkata: '
"Kenapa? Kalian mendadak tidak takut mati lagi!"
Pihak Siauw-lim dari jago tua dan anak muda berdiri sejajar agak setengah melingkar, muka mereka nampak serius menghadap bahaya, empat belas mata menatap barisan musuh.
Wanita berbaju putih itu ketawa terbahak-bahak dengan nada panjang, suara ketawa itu menembus awan, bergema diseluruh biara Siauw-lim, lama baru berhenti.
Sejenak setelah habis ketawa, wanita berbaju putih itu melambaikan tangan mungil, menunjuk seorang berbaju hitam maju kedepan, sambil berteriak pada Kian Ih Taysu:
"Hweesio tua, kalian tujuh orang ingin cepat mati dibawah pintu Siauw-lim saja bereskan, sekarang siapa yang duluan maju menerima hukuman mati!"
Hong Ie Taysu menyaksikan jago-jago dari luar Siauw-lim yang membela Siauw-lim, dia jadi merasa agak sungkan, tanpa menunggu perintah ketua Siauw-lim, segera maju ke depan sambil berkata O-mi-to-hud sekali, dan bicara pada wanita itu:
"Aku adalah pengurus biara Hong Ie Taysu..."
Orang berbaju hitam dari aliran Jian-kin-kau menjawab:
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Golok Halilintar - Lan Li
AdventureHalilintar memecah di langit yang berwarna kelam abu-abu dan menghantam bumi! Getaran bunyi halilintar yang mengelegar-gelegar dahsyat bergentayangan di celah-celah lembah gunung lama sekali hilangnya. Kilatan cahaya yang datangnya hanya sekilas, me...