enam.

2.9K 196 3
                                        


"Lo udah nyiapin semuanya?"

Prilly duduk di kursi kerjanya sambil memegangi dahinya. Kepalanya terasa sangat penat hingga ingin meledak. Berkali kali ia memejamkam matanya untuk menahan sakit di kepala.

"Udah. Semua nya udah lengkap kecuali bawaan lo sendiri."

"Kalo itu sih gue urus sendiri."

Ali mengangguk lalu kembali menatap komputernya.

Ya, kali ini Ali berada di dalam ruangan Prilly. Ia sedang memilah seluruh berkas yang sudah dikerjakan oleh Prilly. Ini sudah 3 minggu terlewati semenjak pemulihan luka di kaki Ali. Dan semenjak itu juga pekerjaan Prilly semakin menumpuk. Rasa nya ingin meringankan pekerjaan gadis itu tapi pekerjaan Ali juga sama banyaknya dengan pekerjaan Prilly.

"Berapa hari?"

"2 minggu."

"Apa lo bilang? Dua minggu? Mau liburan apa rapat perusahaan sih?"

Wajah Ali tetap datar mendengar respon dari Prilly. Tetap berupura-pura fokus pada komputernya padahal di dalam hatinya tetap mengkhawatirkan atasannya itu.

"Seminggu nya mereka berikan tiket liburan gratis disana." Tambah Ali.

Prilly yang mendengar itu seketika bangkit dari kursinya. Ia senang sekali karena Ali mengucapkan kata 'liburan'. Entah kenapa mendengar nya saja sudah membuat Prilly bersemangat.

"Jadi kita akan berlibur setelah perjanjian di buat?"

"Bukan kita tapi lo."

"Yaah kok gitu sih, yamasa gue liburan sendiri gitu?"

"Kenapa lo gak ketemu bonyok lo aja sih?"

"Lo pikir aja deh li, mereka itu habis liburan berdua. Abis itu tiba-tiba memutuskan buat beli rumah disana dan tinggal disana. Itu berarti tempat disana emang nyaman buat mereka berdua. Gue gamau ganggu mereka."

Prilly kembali duduk di kursi kerjanya di iringi sebuah hembusan nafas kasar.

"Kehadiran lo gabakal pernah jadi sebuah gangguan buat mereka Prill."

"Iya iya gue tahu. Ga usah baper deh lo."

Prilly kembali diam, setelah beberapa detik ia pun memutuskan untuk duduk di atas sofa kantornya. Mungkin sofa itu bisa menghilangkan sedikit penatnya. Ia benar-benar butuh kenyamanan sekarang.

"Ali play musik dong."

Ali segera membuka playlist yang berada di komputer. Sudah terdaftar banyak playlist disana. Dengan nama-nama foldernya tersendiri. Akhirnya ia pun memilih playlist yang berada paling atas.

Dengarkan ini saat sedang lelah.

Suara lagu yang keluar dari komputer pun mulai terdengar di seluruh ruangan Prilly. Gadis itu benar benar menikmati lagunya hingga tak lama lagu berputar ia tertidur di atas sofa dengan posisi duduk.

20 menit, sekitar 6 lagu sudah berputar sedari tadi. Ali baru menyelesaikan pekerjaannya. Sekarang sudah pukul 22.00 dan ia masih berada di dalam kantornya. Benar-benar pekerja teladan.

Ali mencoba merenggangkan badannya yang kaku. Duduk diam menghadap komputer lebih dari lima menit sudah cukup membuat tubuh Ali serasa tidak punya otot.

"Gue pulang sekarang."

Ali hendak berdiri dari kursinya tapi kemudian ia melihat Prilly tertidur pulas di atas sofa.

Gue bangunin aja kali ya.

Ia pun segera menghampiri Prilly, belum sampai dua langkah ia berjalan. Ali kembali behernti, ia tidak bisa mengarahkan pandangannya setelah melihat keadaan Prilly.

Handsome PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang