tujuhbelas

2.5K 187 3
                                        


Pip.

"Lo siap?"

"..."

"X2 are you ready?"

"..."

"ANSWER ME!"

"Yes i am"

"Dont be rash, stay focused. And the most important one is-"

"Prilly Latuconsina is my target"

"Good boy! Now do it."

Pip. Pip.

Setelah percakapan terakhirnya dengan Kaia, ia memutuskan untuk segera berangkat menuju apartemen Prilly. Membawa mobil hitam nya dan berpakaian selayak nya orang biasa. Ia mengenakan kaos polos dengan kemeja yang sengaja tidak di kancingkan. Sepatu berwarna hitam dengan tanda ceklis di sampingnya melekat erat di kakinya. Ali tidak menggunakan apapun untuk menutupi wajahnya.

Hari ini adalah hari dimana perintah untuk membunuh Prilly akhirnya datang. Setelah lebih dari lima bulan berpura-pura di depan gadis itu. Ali dapat mengetahui segala sesuatu tentangnya. Setidaknya ia sudah mendapatkan lebih banyak dari informasi dasar tentang Prilly.

Rencana pembunuhan yang dibuat Kaia kali ini sedikit aneh jika di nilai dari sudut pandang Ali. Tidak biasanya kakaknya membuat rencana pembunuhannya seperti ini. Pembunahan-pembunuhan sebelumnya selalu di lakukan pada malam hari dan di tempat yang sepi masyarakat, semua itu dilakukan agar mengurangi kemungkinan adanya saksi mata.

Tapi kali ini tiba-tiba saja Kaia mengubah rencananya. Subuh tadi kakaknya sudah memberi perintah untuk bergerak menyiapkan senjatanya. Lalu pada pukul 09.00, ia kembali memberikan perintah untuk segera menuju kediaman Prilly.

Pip.

"Gue udah sampe"

"Go in and check the situation"

Pip. Pip.

Ali berjalan masuk menuju lift di basement apartemen Prilly. Ia memencet tombol angka 14, nomor lantai dimana apartemen gadis itu berada.

Ting!

Angka 14 terlihat di bagian atas pintu lift. Dan sedetik kemudian besi tipis itu membuka dengan perlahan. Ali segera melangkahkan kakinya keluar menuju apartemen Prilly.

Seperti yang diperintahkan Kaia, ia segera mengamati situasi dengan sedetail dan secepat mungkin. Mencari tanda-tanda keberadaan orang lain yang kemungkinan besar bisa menjadi saksi mata perbuatannya.

Pip.

"How is it?"

"Berhasil, penghuni seluruhnya kosong termasuk Prilly."

"Bagus, segera kerjakan"

Pip. Pip.

Tanpa mengulur waktu Ali segera masuk ke apartemen Prilly dengan kunci gandanya. Ia membuka apartemen Prilly dan segera masuk kedalam.

Sebelumnya ia sudah mengecek seluruh cctv yang ada di seluruh lantai apartemen. Terutama cctv di lantai ini. Dan itu sudah cukup untuk membuatnya yakin bahwa lantai 14 sudah aman.

Cctv yang telah Ali pasang diam-diam di apartemen Prilly juga masih bekerja. Sebelumnya, di basement tadi Ali juga sudah melihat keadaan apartemen Prilly.

Kosong.

Pip.

"I'm in"

"Sekarang lo taruh bom itu."

Handsome PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang