Dua

53.3K 5.1K 269
                                    

Gilang sudah terbiasa mengalami patah hati.

Pertama saat SMA dulu. Ia menyukai salah seorang teman sekelasnya--Riana. Gadis itu cantik, pemalu, dan lemah lembut. Begitu tergila-gilanya dengan sosok Riana, Gilang sampai menamai motornya dengan nama gadis itu. Kalau niat Gilang, supaya semangat mengejar cinta Riana.

Hanya saja, kisah cinta Gilang kepada Riana harus kandas di tengah jalan di tahun kedua. Riana menolak cinta Gilang dengan alasan klasik ingin fokus sekolah terlebih dulu. Ia tidak mau terkungkung dalam suatu hubungan yang dinamakan pacaran. Dan Gilang menghormati prinsip Riana tersebut. Lelaki itu justru makin kagum pada sosok Riana, makin sayang, makin cinta.

Lucunya selang dua bulan kemudian, Gilang mendapat kabar bahwa Riana telah menjalin kasih dengan teman sekelas mereka. Membuat semua rasa cinta Gilang berubah menjadi benci. Walau rasa benci itu hanya sebesar butiran beras.

Fokus sekolah? Ijinkan Gilang tertawa. Semua itu omong kosong. Kalau memang itu alasannya, Riana tidak akan menerima Chandra sebagai kekasihnya. Apa susahnya mengatakan kalau Riana tidak menyukai Gilang? Paling tidak Gilang jadi tahu diri dan tidak patah hati separah ini.

Setelah patah hati dengan Riana, Gilang sempat tidak mempercayai apa yang namanya cinta. Ia lebih memilih tidak mengharapkan gadis mana pun untuk membalas cintanya. Sampai pada akhirnya teman seangkatan Gilang semasa kuliah menjerat hati lelaki itu.

Namanya Riska. Riska itu cantik, murah senyum, dan sangat supel. Siapa pun pasti betah bersahabat dengannya. Namun, yang namanya menyukai gadis menyenangkan pasti mempunyai banyak risiko. Salah satunya, banyak saingan. Tidak tanggung-tanggung, saingan Gilang adalah sahabat senasib sepenanggungannya.

Kesialan yang pertama.

Karena itulah Gilang sampai tidak sadar kalau sahabatnya--Faris--diam-diam menikungnya. Diam-diam Faris bergerilya. Mendekati teman-teman Riska dan menyebarkan rumor buruk soal Gilang yang memang kegemarannya tebar pesona ke semua kalangan wanita. Jadi, teman-teman Riska secara otomatis melarangnya untuk berdekatan dengan Gilang.

Kesialan nomor dua. Atau mungkin memang sudah nasib Gilang selalu sial untuk urusan percintaan.

Masih dalam kondisi patah hati karena Riska lebih memilih Faris, Gilang diberi perhatian lebih oleh salah satu teman perempuannya. Satu angkatan juga. Namanya Kesya. Anaknya cantik, pintar, dan memiliki senyum yang menular. Primadonanya angkatan mereka. Sayang, Kesya sudah memiliki kekasih. Kekasih Kesya adalah kakak tingkat mereka.

Kalau Kesya primadona di kalangan lelaki, kekasih Kesya adalah primadona di kalangan para gadis. Jadi, mereka sudah serasi. Gilang yang kepalang baper akhirnya mundur teratur, daripada dicap sebagai perusak hubungan orang. Gilang 'kan tidak semurah itu.

Jadi karena telah memiliki pengalaman patah hati yang cukup banyak, Gilang merasa kalau dia akan cepat move on dari gadis pujaannya yang satu ini. Namun, ternyata perasaan tidak bisa diatur semudah itu. Nyatanya hati Gilang masih bergetar saat melihat Elis dalam balutan kebaya berwarna biru. Hanya saja, getarannya lenyap. Berganti dengan denyutan nyeri saat menyadari bahwa ada lelaki di sebelah Elis, mengenakan beskap senada dengan kebaya Elis. Seorang lelaki yang merupakan bosnya Gilang dan sekarang statusnya berubah menjadi suami Elis. Abyan Bagaskara.

"Nggak usah dilihatin terus. Inget, itu istri orang." Gilang tersentak saat mendengar suara Andin di sebelah telinganya. Ia baru ingat kalau pada acara resepsi kali ini dirinya ditemani oleh Andin yang tidak kalah cantik dari mempelai wanita yang berhasil memporak-porandakan hati Gilang.

"Mendingan kamu buruan move on, Lang," kata Andin lagi. Jarinya menunjuk Intan yang sejak tadi mencuri pandang ke arah Gilang. "Tuh, ada satu naksir kamu dari zaman jahiliyah."

PretendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang