Dua Puluh Satu

14 4 0
                                    

"Gue nggak tau jalan pikiran lo, Ra." Kata Mel.

Mel tidak memperhatikan jalannya. Dia tak sengaja menabrak seseorang.

'BRAKK'

"Aoowh.. sakit. Duh ilaaahh!" Gerutu Mel.

"Maaf, Mel, gue nggak sengaja." Kata Rian.

"Iya." Kata Mel.

"Sini gue bantu." Kata Rian. Rian mengulurkan tangannya.

"Mana yang sakit?" tanya Rian cemas.

"Ah, nggak papa." Kata Mel.

"Maaf, bukannya gue mau ikut campur. Lo lagi ada masalah, ya?" tanya Rian.

"Iya, nih. Kak, Rara sekarang akrab banget sama Cyra. Tadi aja gue dikacangin." Ungkap Mel sebal.

"Mungkin aja Rara nggak enak sama Cyra. Mungkin aja cuma perasaan lo. Harusnya lo seneng Cyra bisa bersikap baik ke Rara." Kata Rian.

"Iya juga, ya." Kata Mel.

Rian tersenyum, " Udah, jangan cemberut lagi, nanti cantiknya ilang lhoh." Ledek Rian.

"Makasih, Kak udah nyadarin gue." Kata Mel.

"Sama - sama." Jawab Rian.

'Oh, Mel, andai lo tau gue sayang banget ke lo.' Batin Rian.

*SKIP*

Sore ini Rara tidak ada kegiatan apapun. Dia hanya tiduran santai di ranjang kamarnya. Tiba - tiba ponselnya berdering. Ada sebuah pesan masuk.

From : kak Rio
Ra, lo sibuk ga? Temuin gue di taman komplek sekarang. Penting!

Tanpa membalas pesan dari Rio, Rara langsung beranjak pergi ke taman komplek.

Sampai di taman, Rara melihat Rio duduk bersandar di bangku taman. Rara langsung menghampiri Rio. Rio tersenyum melihat Rara.

"Apa senyum - senyum?" tanya Rara.

"Nggak, duduk sini." Perintah Rio.
Rara pun langsung duduk di samping Rio.

Tiba - tiba, 'cup', oh tidak. Rio mengecup kening Rara tanpa meminta izin darinya.

Rara terdiam, pipinya merah merona.

"Hey, blushing ciyeee." Ledek Rio.

"Iihhh, kakak jail." Kata Rara.

"Ra, lo tau nggak?"

"Nggak." Jawab Rara.

"Gue belum selesai, sayang." Kata Rio.

"Jangan panggil sayang, ah." Gerutu Rara.

"Terus gue harus panggil lo apa? Pesek?" Ledek Rio.

"Kakaaaaaakkkk...." rengek Rara.

"Iya, Iya."

Mereka diam. Ada satu menit mereka tidak bersuara.

"Ra.." panggil Rio.

"Apa?" Jawab Rara.

"Gue sayang sama lo." Ungkap Rio.

"Rara tau." Jawab Rara.

"Bukan itu." Kata Rio.

"Apa lagi?" tanya Rara.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya Rio lagi.

"Mmmm. Gimana, ya?" Rara berbalik tanya.

"Please." Kata Rio.

"Aku belum bisa jawab sekarang, kak." Kata Rara.

Azzahra Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang