Aldo melihat Aldi dari kamar Rara. Aldo terlihat bingung kenapa Aldi nampak kecewa. Aldo pun bertanya pada Aldi.
“Kak, kenapa?” tanya Aldo.
“Rara nggak mau makan, Do.” Jawab Aldi.
“Udah lah, nanti aku bujuk dia. Sekarang kakak makan dulu.” Ajak Aldo.
“Iya, kamu juga makan, ya.” Sahut Aldi.
Mereka berdua makan bersama. Tak ada kata yang keluar dari mulut mereka. Mereka sama-sama fokus ke makanan.
Saat mereka sedang fokus menikmati makanan, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
‘Tok tok tok’
“Kayaknya ada tamu tuh, Do. Coba liat, deh!” perintah Aldi.
Aldo hanya mengangguk, berdiri dan menuju ruang tamu.
‘Tok tok tok’, suara pintu terdengar lagi.
‘Clek’
Aldo membuka pintu. Aldo melihat seorang pria berdiri di depan pintu.
‘Deg’
Saat melihat wajah pria itu, Aldo terkejut.
“E...ELO?!” Kata Aldo spontan karena kaget.
“Lho.. elo, kok?” tanya pria itu bingung, pria itu adalah Rio. Teman sekelas Aldo dan musuh bebuyutan Aldo.
“Ngapain lo kesini? Hah? Mau nantangin gue lo?!” bentak Aldo.
“Gue mau ketemu Rara. Lo ngapain juga di sini? Sepagi ini?” tanya Rio.
“Hah, gue kakaknya Rara. Lo mau apa? Ketemu Rara? Nggak!! Pergi sana!!” usir Aldo.
“Ada apa? Kenapa kalian ribut-ribut? Masih pagi juga. Aldo ada tamu bukannya disuruh masuk malah diajak ribut.” Tegur Aldi.
“Ini nih, Kak. Dia musuh aku makanya aku usir.” Jawab Aldo.
“Kak, aku Rio. Aku ke sini mau ketemu Rara. Aku bukannya mau ngajak ribut Aldo.” Bantah Rio.
“Ooooohhh, ya silakan kalau mau ketemu Rara. Aku Aldi, kakak Aldo dan Rara. Ayo masuk.” Ajak Aldi pada Rio.
“Iya, makasih kak.” Jawab Rio.
Aldo menatap Rio marah.
“Aldo udahlah. Rio Cuma mau ketemu Rara. Mugkin dia bisa hibur Rara. Jangan malah diajak ribut.” Nasihat Aldi.
“Mmmm, iya, kak, maaf.” Jawab Aldo akhirnya.
“Rio ayo ikut aku. Kita ke kamar Rara.” Ajak Aldi.
Rio pun mengikuti Aldi ke kamar Rara. Sedangkan Aldo melanjutkan sarapannya tadi.
Sesampainya di depan pintu kamar Rara, Aldi menyuruhnya masuk sendiri.
“Kakak sampai sini aja, ya. Kakak takut Rara nggak mau bukain pintu kalau nanti liat kakak.” Kata Aldi.
“Oh, mm, iya.” Jawab Rio.
Tanpa ragu Rio mengetuk pintu kamar Rara.
‘Tok tok tok’
Tak lama kemudian terdengar langkah kaki menuju pintu dan ‘cekrek cekrek, clek’ pintu terbuka.
“Hai, Ra!” sapa Rio.
“Kak Rio? Kakak kok bisa ke sini? Kakak......” ucapan Rara terpotong setelah Rio menempelkan jari telunjuknya di bibir Rara.
“Boleh gue masuk?” pinta dan tanya Rio. Rara menatap Rio tidak percaya.
“Oh, eumm, boleh, kak. Silahkan. Maaf berantakan.” Kata Rara mempersilahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzahra Life Story
Fiksi RemajaAzzahra adalah gadis yang mempunyai kecantikan sempurna. Dia juga mempunyai tiga orang kakak laki laki yang super perhatian. Namun, kedua orang tuanya meninggal dunia saat kehidupan barunya dimulai. Dan kenyataan akan keluarganya yang begitu menyaki...