Part terakhir.. :) Happy Reading..
*****
"Gue sebenarnya su... su... suka sama lo." Ungkap Rian pada Mel.
Mel mengerutkan dahinya bingung dan tidak percaya.
"Hmm.. Gue maklum lo bingung gitu." Kata Rian. "Gue suka sama lo sejak pertama kali kita ketemu di kantin waktu itu." Sambung Rian.
Mel masih terlihat bingung. Dia tak menyangka selama ini Rian menyukainya. Bahkan dia juga tak menyangka bagaimana bisa sahabat yang begitu dekat dengan Rian, Aldo, tidak mengetahui hal ini.
"Gue tau gue udah salah menyukai pacar sahabat gue sendiri. Tapi gue nggak bisa membohongi diri gue sendiri, Mel." Ungkap Rian lagi.
"Gue... gue.. Nggak ngerti! Kenapa lo selalu nyembunyiin ini, Kak?" Tanya Mel dengan sedikit membentak.
"Gue takut, gue takut mengungkapkannya, dan karna ketakutan gue, gue sendiri yang rugi." Kata Rian penuh penyesalan.
"Tapi lo udah terlambat, gue nggak mungkin membalas cinta lo, gue udah punya Aldo." Ungkap Mel.
"Iya, gue tau. Gue bakal nglupain semua perasaan ini ke lo. Gue nggak mungkin ngrebut lo dari sahabat gue. Gue tau, kebahagiaan lo terletak pada Aldo. Jika lo bahagia, gue juga bahagia." Rian berucap sambil meneteskan satu bulir air mata.
Mel tertegun, hatinya tersentuh. Rian mencintainya dengan begitu tulus. Andai Mel tau ini dari awal, Dia akan menerima Rian. Mel pun ikut meneteskan air matanya, sedih, merasakan sakit yang dirasakan oleh Rian juga.
*SKIP*
Malam ini, Aldo dan Rio sepakat untuk bertemu di suatu cafe. Mereka bermaksud menyelesaikan masalah mereka.
Sudah setengah jam mereka duduk berhadapan. Tidak ada satu kata pun yang terlontar dari mulut mereka.
Karena bosan, Rio pun mulai membuka percakapan."Do, lo kenapa si benci banget sama gue? Gue salah apa?" Tanya Rio.
"Lo mau tau gue benci ke lo?" Tanya Aldo.
"Jujur, gue kangen kebersamaan kita dulu, Do. Dulu kita nggak kaya gini. Kita itu sahabat. " jawab Rio.
"Ini semua salah lo sendiri!" Bentak Aldo.
"Gue nggak ngerti, sumpah, Do. Maksud lo apaan?" Tanya Rio.
"Gue udah tau semuanya, Rio. Semua kebusukan lo. Dan asal lo tau, gue sebenarnya nggak setuju lo pacaran sama Rara." Ungkap Aldo.
"Do, tolong, mungkin kita hanya salah paham." Elak Rio.
"Salah paham apanya?! Jelas-jelas lo udah ambil Dinda dan jabatan gue sebagai ketua tim basket, dan ya, bahkan jabatan ketua OSIS pun lo hampir embat." Jelas Aldo.
"Wait! Dinda, oh, iya. Do, gue nggak pernah ambil Dinda dari lo." Elak Rio.
"Terus kenapa lo jalan berdua sama Dinda, padahal lo tau Dinda itu pacar gue? Huh?" Tanya Aldo yang mulai naik darah.
"Lo tau dari mana gue jalan sama Dinda? Jangan-jangan dari Cyra, ya?" Rio berbalik tanya.
"Kalau 'iya' kenapa?"
"Hahaha, lo lucu, sumpah!" Tawa Rio pecah. "Gue itu jalan sama Dinda karena memang disuruh mama nemenin Dinda beli keperluan buat pernikahan kakak Dinda. Asal lo tau, Dinda itu adik sepupu gue." lanjut Rio.
"What the...!!! Jadi maksud lo, Cyra bohongin gue?" Kata Aldo kaget.
"Yaaa, gitu, deh." Jawab Rio sambil menaikkan alisnya. "Masalah ketua tim basket, gue emang disuruh sama pelatih kita buat gantiin lo, karena waktu itu lo sibuk ngurus OSIS, dan kalau jadi ketos, itu cuma gosip busuknya Cyra. Cyra itu licik. Dia pengin dapetin lo, dia pakai segala cara buat menggapai lo. Gue kan udah bilang ke lo, dulu. Tapi.... lo nggak pernah mau dengerin gue." Jelas Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azzahra Life Story
Novela JuvenilAzzahra adalah gadis yang mempunyai kecantikan sempurna. Dia juga mempunyai tiga orang kakak laki laki yang super perhatian. Namun, kedua orang tuanya meninggal dunia saat kehidupan barunya dimulai. Dan kenyataan akan keluarganya yang begitu menyaki...