Bisakah kita?

875 62 1
                                    


"mau sekolah?" Tanya Mami

"hm" jawab Stephany Singkat

"kau masih marah sama mami karna perjodohan itu?"

"jelas kan? Anak mana sih mam, yang mau di jodoh-jodohin di jaman modern kayak gini?"

"hany, kamu harus dengerin mami sayang. Ini juga untuk kebaikan kamu"

"kebaikan apanya mam?"

"mami jodohin kamu sama Mark, karna sekarang Jaman udah ngga kayak dulu. Mami ngga mau kamu salah pilih sayang"

"mam, mami aja belum kenal Mark kan? Mami yakin hidup aku terjamin sama dia?"

"mami lebih yakin Mark, dari pada Jeno"

Mata stephany terbelalak "Seriously? Mami sendiri aja baru ketemu Mark kemarin. Masa mami udah bilang Mark better than Jeno? Mami ngga bisa dong mihak Mark gitu aja!?"

"mami yakin kok. Mark ngga akan pernah main kasar ke kamu. Kayak Jeno yang selama ini kasar ke kamu!"

"what ever!" Stephany melangkahkan kakinya keluar rumah, rasa dongkol dipikiran nya sudah menjadi awal pagi yang suram bagi pemiik Nama Stephany ini.

Langkah Stephany untuk melangkah kesekolah sangat berat. Selain ia akan bertemu dengan Mark, ia pasti sudah punya feeling bahwa Jeno akan menghantamnya habis-habisan karna mengabaikan telfon darinya.

Stephany berjalan dengan wajah menunduk. Tatap pasang mata mengawasi gerak geriknya.

"hany?" tahan Mark dengan memegang bahu Stephany

Stephany melihat kearah Mark

"kenapa hany? Feeling so bad?" Tanya Mark dengan alis yang mengerut

"shut- up!" Stephany mengerucutkan bibirnya dan menepis tangan Mark dari bahunya.

"come on! Jangan bawa baper, gue juga ngga mau ada perjodohan ini kok"

"terus? Terus kenapa kemarin lo ngga bantah kemauan orangtua lo?"

Mark tersenyum "gue emang suka ngelanggar aturan sekolah, tapi.. nggak buat aturan rumah" noel dagu Stephany "ok hany! Calon husband ke kelas dulu ya!" pergi "byeee"

"MAAARK!!" meneriaki Mark yang sudah jauh meninggalkannya. "iiish!"

###

Stephany masuk ke kelasnya dengan perasaan risau, sampai detik ini ia belum melihat Jeno.

Sesampainya di kelas, Mark dikejutkan oleh kedua teman nya. Jisung dan Jaemin. Karna kaget, Mark memukul kedua temannya.

"ANJIIIR! KAGET WOY! KAGEEET" Mark

"hahaha, sung.. liat kaga mukanya? Ngakak!! Haha" Jemin terbahak di ikuti oleh Jisung.

"bagus ye, lu bedua!"

"hahah. Maaf deh hyung, canda aja kita" Jisung

Mark melangkahkan kakinya ke tempat duduknya "sore futsal gak?"

Jaemin dengan cepat menghampiri Mark "YO-I! lawan adek kelas aja dulu"

"siapa? Kelas lu, sung?" Tanya Mark

Jisung mengiyakan dengan menaik turunkan alisnya.

"bagus deh, pemanasan" Mark tersenyum.

Dikelas, Stephany sibuk dengan ponselnya, Jeno juga belum kunjung menghubunginya. Perasaan risau Stephany semakin memuncak.

Perjodohan -MarkLeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang