"Jaemin?" Lami bermimik aneh saat tau Jaemin berada di depan rumahnya. "hai Lam," Jemin "kamu sakit?" Jaemin langsung memegang jidat Lami Lami mendengus dan melepaskan tangan Jemin "im okey"
"terus kenapa lo gak sekolah? Emang gak kangen sama gue?" "gue cuman, lagi gak pengen di ganggu aja," Jaemin terdiam "gue? Ganggu?"
Lami mengangguk, namun Jaemin tersenyum "oke, kalo gitu gue pulang ya. Oh ya, ini buah buat lo. cepet sembuh!" memberikan buah dan pergi.
Maafin gue jaemin, gue bingung –Lami
Mark melipat kedua tangannya "lo lagi?" cetus nya pada Lisa yang sudah duduk di sofa ruang tamu "lo gak ada bosen nya ya Lis? Mau gua caci kayak gimana lagi sih biar lo perg—"
Tiba-tiba Lisa berdiri dan langsung menarik leher Mark untuk di cium nya kemudian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di belakang Mark, Stephany rolling eyes dan tersenyum. Kemudian mempersiapkan dirinya.
Lisa dan Mark masih berciuman, kemudian Stephany menarik tubuh Mark yang sudah berusaha memberontak sejak tadi. Lalu mendorong Lisa jauh dan pipinya di tampar oleh Stephany dengan keras.
PLAK!
"MAU LO APA SIH?! Lo gak pernah sadar ya? Mau sampe kapan?! Sampe kapan!!!" Stephany menjambak rambut Lisa untuk berdiri "gue udah habis kesabaran ya Lis! Lo bener-bener gak tau diri!"
"aah sakit Phan, sakiit" keluh Lisa
Kemudian Mark menarik tangan Stephany "Han, udah"
"APA?! LO MAU BELAIN DIA?" bentak Stephany karna Mark membantu Lisa berdiri
"enggak, cuman ya, kasian juga Lisa kalo lo jambak kayak tadi"
"apaan sih Mark? Jangan cuman karna lo di cium lagi, lo bisa mulai sayang sama dia lagi? Iya?!"
"Han! Engga, gue cuman—"
"ah, terserah lo deh Mark!" Stephany mendekati Lisa "puas lo? jablay!" mendorong Lisa dan pergi ke kamarnya.
Di kamar Stephany merapihkan barang bawaan nya "ngapain sih si Lisa nyium-nyium si Mark? Anjing kesel gue!"
Aduuh si Lisa babi emang, si Hany jadi salah paham kan-_- -Mark
"udah lo pulang aja sana! Jangan ganggu hubungan gue sama Stephany" Mark mengusir Lisa "well" Lisa tersenyum "emang tujuan gue itu, ganggu hubungan kalian"
Mark ikut tersenyum "pergi sebelum lo malu"
Lisa menatap Mark sinis dan kemudian pergi. Setelah Lisa pergi Mark menggaruk kepalanya. "AH!"
Mark menyusul Stephany ke kamarnya "Han?" panggil Mark lembut, namun seketika matanya terbelalak melihat Stephany yang hendak pergi. "han lo mau kemana han?"
"pergi! Lo gak bisa liat?"
"ya tapi kemana? Ini kan udah malem,"
"penting banget lo tau urusan gue?! Urus aja mantan lo!"
"Han, lo kalo cemburu—"
"GUE GAK CEMBURU!"
Stephany pergi meninggalkan Mark "Hany! Han! Anjing si Lisa emang bener-bener kopet" Mark mengejar Stephany, namun tiba-tiba Jeno sudah stay di depan rumah mereka.
"loh? Jeno?" Stephany "lo ngapain disini?"
"pengen ke rumah lu," jawab Jeno enteng "lo sendiri mau kemana?"
"HAAAN!!" Mark berlari menghampiri Stephany dan Jeno, kemudian menggenggam lengan Stephany "ngapain lo disini duplikat dajjal?!" sentak Mark pada Jeno
"mau ketemu Stephany lah, masa ketemu elo" Jeno
"pergi lu, dia alergi sama lu!" Mark
Stephany menepis tangan Mark "gue yang alergi sama lo!" masuk ke dalam mobil Jeno "bawa gue pergi Jen,"
"han han jangan gitu dong han, gue bisa jelasin. Han! Hany!" Mark ngegebrak pintu mobil Jeno
Jeno melet-melet kearah Mark, hampir saja wajah Jeno kelempar sandal rumah Mark "ASU!"
--oo
Di mobil
LINE
StephanyKim : gue otw rumah lo. tapi jangan bilang mark!
"kita mau kemana Phan?" tanya Jeno sibuk nyetir
Kita? Eoh –Stephany
"gue kali"
"maksud nya?"
"gue, bukan kita"
"iyaiya, lo mau gue anter kemana?"
"Lami"
Jeno tersenyum "dari dulu Lami itu pelarian lo ya?"
"pelarian gimana?"
"ya setiaap lo lagi ada masalah, pasti ke si Lami. Gitu juga Lami, kalo dia punya masalah pasti larinya ke elo"
"yaiyalah, itu yang namanya sahabat"
Jeno ngangguk "berati lo lagi punya masalah sama si Mark dong?"
Kepo njink –Stephany
Mark berjalan keluar komplek sambil sibuk dengan ponselnya "Stephany udah gak suka sama Jeno. Yakin gua, yakin banget! Anjir, kemana sih dibawanya"
Saat Mark berusaha menghubungi Stephany, jalan nya tisdak focus dan kemudian menabrak perempuan di depan nya
Bruk!
"so-sorry sorry.. gak sengajaa" Mark membantu berdiri "mba ada yang sakit gak?" Mark melihat perempuan di depan nya tersebut sedang memegang lututnya yang kesakitan
"AH ELAH! LIAT-LIAT DONG KALO JALAN!"
Mark menyipitkan matanya, seketika bola matanya membengkak saat melihat perempuan tersebut adalah.. "KOEON?!!" Mark menepuk pundak Koeon
"yaelah! sial banget sih gue malem-malem ketemu sama lu" Koeon medecakan pinggangnya
"EON! sumpah gue beruntung banget ketemu sama lu malem-malem gini"Mark merangkul pundak Koeon "help me lah Eon, butuh nasihat cewek nih sumpah"
"apasnsih? kayak lo punya cewek aja. apa jangan-jangan lo balikan sama si Lisa lagi?"
Mark tersenyum "gue jajanin nasgor kuy" Mark menyeret Koeon pergi
Sesampainya Stephany di rumah Lami, "makasih ya Jen, maaf gue ngerepotin lo"
"santai aja Phan, gue bakal selalu ada kok buat lo" Jeno
Lami keluar dari rumahnya, roti yang semula di mulutnya, kini sudah jatuh ke tanah "STEPHANY KIM!!" teriak Lami lantang sambil berlari cepat "ngapain lo sama dia bego?"
"hati-hati ya Jeno" Stephany melambaikan tangannya dan menyeret Lami masuk ke rumahnya.